How to succeed in life

  


Water...
Pavel P. / Foter / CC BY

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 21 Juli 2013

Ketika berbicara soal keberhasilan, bukan berarti tidak ada kegagalan. Paulus beberapa kali ingin menjalankan misinya tapi Tuhan berkata tidak. Dia juga ditolak saat meminta Tuhan mengambil “duri dalam daging” nya. Berhasil bukan juga berarti doa doa kita dijawab.

Setiap dari kita tentunya ingin berhasil. Saat ingin membangun rumah tangga, membangun karir, studi, dan sebagainya. Konsep yang salah dalam keberhasilan adalah pada saat keberhasilan ditentukan oleh manusia.

Yosua 1:7-8 – “..supaya engkau beruntung, kemanapun engkau pergi….. perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” – diberikan pada Yosua yang akan membawa masuk bangsa Israel ke tanah Kanaan. Di sini tidak berbicara soal kerohanian – tapi Yosua yang akan menjadi pemimpin yang berhasil dan masuk ke tanah Kanaan.
Ini bukan berarti bahwa kehidupan kita akan selalu sehat dan kaya, tapi yang dimaksudkan di sini adalah berbicara soal keberhasilan yang Tuhan berikan (dalam konteks ini saat Yosua taat dan ikut Firman Tuhan).

Baca Yohanes 21:1-14
Bagian pertama berbicara mengenai dasar kesuksesan sesungguhnya dalam kehidupan ini.
Bagian kedua berbicara tentang bagaimana kita bisa melayani dengan efektif (dengan kasih).
Bagian ketiga berbicara tentang bagaimana kita bisa ikut Yesus sebagai murid yang sejati.

Note: Tiberias (nama yang diberikan kerajaan Roma) = Galilea. Murid-murid di sini ahli menjala ikan sejak awal.

Kalau kita perhatikan buku buku yang diajarkan oleh dunia tentang bagaimana kita bisa berhasil, adalah sama dengan konsep yang diajarkan di pasal ini (dari segi apa yang harus kita lakukan secara individu)

Karakter yang dipunyai para murid untuk berhasil

[1] Determination

Mereka punya tekad yang kuat. Para murid bertekat untuk menangkap ikan (diperkirakan pergi sejak sore hari). Kalau saudara pernah memancing ikan, perlu kesabaran yang besar dan kadang waktu yang lama sekali untuk bisa mendapatkan seekor ikan saja.

[2] Team work/rekan sekerja yang baik
Kita butuh teman-teman yang efektif dan encouraging dalam hidup kita. Para Rasul bersepakat untuk memancing bersama dan mereka tidak menyerah di tengah-tengah.

[3] Diligence
Para murid adalah orang orang yang mau membayar harga dan berkorban. Mereka semalamam memancing ikan dengan rajin dan gigih. Para nelayan pada umumnya adalah pekerja keras, membayar harga untuk menangkap ikan (semalaman begadang di tengah laut yang gelap dan sepi)

[4] Depend on Jesus, Our Lord
Firman Tuhan dalam kitab Yohanes mau mengajarkan karakter yang kita harus punyai dalam hidup ini. Namun ada satu hal lagi yang Yesus mau ajarkan pada mereka, yaitu bahwa berkat dan keberhasilan harus bergantung pada Yesus yang sudah bangkit dan hidup. Mereka harus mengerti hal ini karena masa depan dan pelayanan mereka semuanya tergantung dari hal ini.

Bergantung pada Tuhan bukanlah konsep yang baru!
Lihat Yosua 1:7-8 (keberhasilan akan diberikan saat orang taat pada Tuhan), Mazmur 127:1-2 (Tuhan yang memberkati; percuma susah payah kalau Tuhan tidak memberkatinya), Yohanes 15:5 (di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa)

[5] Mau mendengarkan nasihat
Saat Yesus menyuruh mereka menebar jala, tentunya mereka sudah melakukannya semalaman, bukan? Tapi mereka tetap mau mendengarkan nasihat Yesus, biarpun mereka waktu itu belum tahu itu Yesus.

Kenapa para murid tidak tahu itu Yesus? Ada beberapa kemungkinan:
1) 200 hasta sekitar 100 meter-an, jadi terlalu jauh untuk dikenali
2) Mereka sudah kelelahan dan berkecil hati, sehingga tidak terlalu memperhatikan

Lalu apa hubungannya karakter-karakter yang kita punyai dengan campur tangan Tuhan?
Ketika Tuhan ingin memakai seseorang, selalu orang tersebut punya karakter yang sejalan. Masa lalu seseorang bisa dijamah dan diubah Tuhan (Petrus, Rahab, dll). Tuhan tidak mencari orang yang pandai dan pintar, tapi yang mempunyai karakter yang siap. Tuhan memakai itu semua untuk kemuliaanNya.

Bukan berarti kita tidak bisa gagal – karena kita lihat bahwa para murid gagal untuk menangkap ikan di awal-awal. Namun Firman ini mau mengajarkan Tuhan yang berkuasa, yang berdaulat untuk melakukan apa saja

Di tengah-tengah kegagalan mereka, Tuhan sudah menyiapkan sepotong roti, ikan, dan perapian. Ini semua mengingatkan para murid mengenai mukjijat-mukjijat yang dilakukan Yesus dan juga pada saat Petrus menyangkal Yesus di dekat perapian pada waktu penyaliban Yesus.

Kesuksesan yang sejati bukan didasarkan pada kekuatan kita, tapi pada Tuhan, Yesus yang hidup dan bangkit. Kalau kesuksesan didasarkan pada kekuatan dan karakter kita, kita pada akhirnya akan memuliakan diri sendiri: “I did it!” (berdasarkan dengan kepandaian kita, kerja keras kita, gelar kita, dan sebagainya)

Biar kiranya saat kita sukses dalam hidup dan pelayanan kita, itu kita kembalikan lagi kepada Tuhan, karena tanpa Dia, kita tidak bisa apa apa dan biarlah kemuliaan dan keberhasilan kita adalah untuk Tuhan saja

Download (Right click and Save As)

Post a comment

X