How to make your Sunday Worship effective

  


Seri His Church
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 19 Juli 2020

Sebagai anak Tuhan, kita pergi pada hari Minggu untuk bergereja, untuk kebaktian. Pertanyaannya bukan lah seberapa banyak kita pergi kebaktian setiap hari Minggu, tetapi kenapa kita pergi dan apa kualitasnya. Sedihnya, banyak dari anak Tuhan yang memutuskan bahwa hari Minggu adalah hari libur, bukan harinya Tuhan.

Mengapa kebaktian pada hari Minggu?
Berkumpul sebagai jemaat: Baca 1Korintus 11:18, 1Korintus 14:23, Ibrani 10:24-25.

Dalam Keluaran 20:8, ini adalah gaya hidup orang percaya dalam perjanjian lama yang ikut Tuhan Allah. Yaitu ada satu hari (hari Sabat) untuk Tuhan, dan ini di dasarkan dari Tuhan yang beristirahat pada hari ketujuh. Sunday to be called the “Lord’s Day” – Wahyu 1:10. Dan hari Sabat akan digantikan oleh pengorbanan Yesus Kristus dan bangkit pada hari Minggu, masih mengingatkan akan hari Tuhan. Dan karena hal ini lah jemaat mula-mula berkumpul setiap Minggu (first day of the week) untuk mengingat hari kebangkitan Kristus (Kis 20:7, 1Kor 16:2).

Ibrani 10:19-21 merupakan dasar dari ayat 24-25, yaitu bahwa dasar nya adalah karena darah Yesus Kristus dan sebagai ingatan hari Tuhan. Karena darahNya dan kebangkitanNya, kita bisa menghadap Allah, punya pengharapan langsung padaNya, karena itu kita saling memperhatikan satu sama lain dan tidak menjauhkan diri dari kebaktian. Jadi, mengapa melakukan ayat 24-25 (e.g mengapa kita beribadah setiap hari Minggu)? Karena apa yang dilakukan Kristus seperti yang ditulis di ayat 19-21!

Berbakti pada hari Minggu adalah buah daripada iman dan keyakinan kita pada Kristus! Jadi, kalau ada anak Tuhan yang berbakti pada hari Minggu tapi asal-asalan, tidak serius, maka harus dipertanyakan imannya!

Worship pada hari Minggu (praising God, mendengarkan firman, fellowship) mengenyangkan jiwa kita, saat dilakukan dengan sungguh-sungguh dan Tuhan tahu kita membutuhkan hal demikian untuk kehidupan kerohanian kita. Pertanyaannya, mengapa kita sering melalaikan dan asal-asalan dalam kebaktian hari Minggu?

Mengapa kita bisa melalaikan kebaktian hari Minggu?

Ibrani 10:24-25 menuliskan kita untuk saling mmeperhatikan dan menasihati, sehingga bisa mendorong mereka dalam kasih. Dan situasi COVID-19 ini terlebih lagi bisa membuat kita menjadi lebih malas dan menjauh; kita bisa memilih kapan kita berbakti, bagaimana sikap kita dalam berbakti (karena di rumah tidak ada yang melihat), dan bahkan bisa memilih firman Tuhan apa yang kita mau dengar dari gereja-gereja lain yang sedang live streaming.

Dalam Ibrani tidak dituliskan kenapa ada yang menjauh dan melalaikan kebaktian pada hari Minggu, tapi kita bisa melihat ada yang sudah membiasakan diri untuk tidak berbakti – bahkan sejak dari jaman dahulu! Tapi yang biasanya terjadi adalah bahwa kesibukan kita yang menyebabkannya sehingga hari Minggu malah dijadikan hari libur, untuk istirahat, bukan untuk Tuhan lagi! Sibuk berbisnis, sibuk bekerja, dan sebagainya dimana itu adalah pilihan kita. Sehingga lama-lama terpikat mulai uang dan hati mulai berubah.

Bagaimana membuat kebaktian hari Minggumu lebih efektif

Ibrani 10:24-25 menjelaskan mengenai “hari Tuhan yang mendekat”. Saat berbakti, ingatlah akan Yesus yang sudah mati untukmu dan nanti akan datang kembali. Hati yang penuh penyembahan pada Tuhan.

a. Philosophy / Filsafat
Apa pun yang kita lakukan, kita lakukan untuk menyembah Kristus yang sudah berkorban untuk kita. Kalau kau dari hari Senin sampai Sabtu tidak ada atau jarang punya waktu untuk menyembah Tuhan, maka hari Minggu akan terasa capek – karena hari Minggu hanya seperti terasa rutinitas dan kewajiban, tidak menggairahkan engkau lagi.

b. Preparation
Bersiaplah dengan bagus: tidak tidur terlalu malem hari Sabtunya, dan hati mu dipersipakan sungguh-sungguh untuk Tuhan. Kita bisa on time kalau bekerja, on time dan sungguh-sungguh dalam melakukan banyak hal, tapi mengapa untuk Tuhan 2 jam saja pada hari Minggu kita asal-asalan?? God deserves the best!

c. Participation
Lihat Efesus 5:19. Jangan seenak nya dalam berbakti! Berpartisipasi lah dalam menyembah Tuhan, mendengarkan firman Tuhan, memberikan persembahan, dan sebagainya.

d. Penetration
Ketika berbakti, dengarlah dengan sungguh-sungguh apa yang Tuhan katakan pada kita secara pribadi.

Mungkin hari ini kita sudah asal-asalan dalam berbakti, apalagi karena kita berbakti di rumah masing-masing dan bisa melakukan apa saja sambil mendengarkan firman Tuhan.

Kekristenan yang sejati adalah mendasarkan kebaktian pada hari Minggu dari apa yang Tuhan Yesus Kristus sudah lakukan untuk kita! Worship tidak seharusnya melelahkan, tapi harusnya menyegarkan dan bersuka cita! Tidak ada kebaktian yang sempurna karena hanya Yesus Kristus lah yang sempurna, tapi kita worship bukan untuk diri kita tapi pada Kristus!

Post a comment

X