Hidup yang menjadi berkatNya

  


Seri buku Esther – The Invisible Hand of God
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 4 Juli 2021
Ester 3 & 4

Berbalik dengan Ester 1 & 2, Ester 3 & 4 menceritakan sebuah krisis dimana bangsa Israel mau di habisi (pasal 3) oleh Haman (yang menghasut sang raja), termasuk Ester tentunya sebagai orang Yahudi.

Cerita ini menggambarkan tentang kita yang hidup di masa kini; dimana kita dihadapkan pada situasi krisis – apakah mau hidup menjadi berkat, atau diam saja.

Baca Ester 4:1-8.

[1] Pakailah masalah sebagai suatu kesempatan

Mordekhai mengingatkan sang ratu Ester untuk datang kepada raja. Masalah harus lah diliat sebagai suatu kesempatan, dengan respon positif dan sukacita. Masalah bisa menghimpit kita dan membuat kita tidak mau dipakai Tuhan, padahal kita sering berdoa untuk dipakai Tuhan.

Pandanglah setiap masalah sebagai sebuah kesempatan dimana Tuhan bekerja. Ester harus diingatkan oleh Mordekhai bahwa di tengah situasi krisis ini, ada kesempatan untuk Ester untuk ambil bagian. Namun dikatakan dia ragu ragu (Ester 4:10-14), sampai diingatkan oleh Mordekhai.

[2] Tuhan punya maksud dimana pun engkau di tempatkan

Tuhan punya maksud menempatkan Ester di istana. Tuhan selalu punya maksud dimana engkau berada, dan dalam posisi apa pun sekarang.

Dan kita bisa melihat bahwa Ester takut.

Tujuan kita hidup adalah untuk kemuliaan Allah; kalau hidup mu mau menjadi berkat, harus mengerti prinsip ini. Tuhan tidak sekedar kebetulan memanggil engkau di sebuah posisi di mana pun kau ditempatkan, atau diberikan potensi secara kebetulan.

Kita ingin hidup tenang, tidak mau diusik-usik hidupnya, daripada ambil resiko untuk kemuliaan Tuhan – seperti Ester. Kita sering sibuk sendiri dengan kehidupan kita, rutinitas, comfort zone, sampai kita lupa untuk apa kita di tempatkan di dunia ini!

Jangan bilang nanti untuk mau dipakai Tuhan (“kalau sudah settle down”, “kalau sudah hidup berkecukupan”, dan sebagainya). Tetapi dengan situasi apa pun & dengan keberadaan saudara sekarang ini, kita berikan pada Tuhan dan memuliakan Dia!

Ester 4:15-17 menunjukkan mata Ester yang dibukakan dan dia mau melakukannya; bertindak, meskipun ada resiko yang harus diambil.

Tidak bisa punya hidup yang berarti di mata Tuhan kalau tidak ada pengorbanan, tidak mau bayar harganya!

Walau tidak disebutkan nama Tuhan di sini, mereka berpuasa tentunya berarti untuk memfokuskan diri, datang dan berharap pada Tuhan.

Hidup yang menjadi berkat bukan hanya diucapkan di mulut saja, tetapi ada pengorbanan, tindakan, dan pengabdian dalam situasi apa pun juga!

Sama seperti Ester, kita juga mau berani ambil resiko untuk pekerjaan dan kemuliaan Tuhan

 

Post a comment

X