Hated by the world

  


Seri buku Yohanes 15
Stephanus Pradhana

Rekaman Praise & Worship

Kita tahu ada banyak kejadian di dunia ini yang menunjukkan kebencian dunia pada anak anak Tuhan; gereja gereja di tutup, jemaat dianiaya, dan banyak orang orang terkenal di dunia yang mengejek dan menghina Yesus dari kata-kata, maupun karya karya yang mereka sebut sebagai sebuah “kesenian”.

Dan bukan hanya di China, bahkan di Australia pun sekarang banyak peraturan peraturan yang mau dibuat untuk menghalang dan menghentikan prinsip prinsip kekristenan, bahkan di kriminalitaskan.

Baca Yohanes 15:18-16:4

Mengapa dunia begitu membenci kita?
A. We do not belong to the world, but to Christ
Karena kita bukanlah milik dunia, tetapi milik Kristus (ayat 18-19). Kata kosmos (dunia) sering di pakai Paulus dengan konotasi negatif, menggambarkan manusia yang sudah jatuh dalam dosa dan ideologi yang melawan Allah dan PemerintahanNya. Sebelum kita menyerahkan hidup kita pada Kristus dengan sungguh sungguh, kita pun juga musuh dari Allah.

Tuhan mengambil kita dari dunia untuk diriNya sendiri; dipersatukan Kristus oleh Roh Kudus.

Di satu sisi, kita ingin membagikan kasih Kristus dan kebenaran Tuhan yang sudah mengubah kita. Tapi di sisi lain, kita tidak bisa lagi berhura-hura atau mungkin tertawa dengan lelucon lelucon kotor lagi. Dan hal hal ini lah yang sering membuat orang lain bingung, dan bahkan bisa menjadi sebuah permusuhan.

Dunia berpikir kebahagiaan sejati hanya di dasarkan dari kemerdekaan yang mutlak (melakukan apa yang mereka mau), sehingga mereka melihat ajaran Firman Tuhan sebagai sesuatu yang menghalang mereka untuk mendapatkan kebahagiaan.

Kata “jika” dalam ayat 19 sebenarnya menunjukkan sebuah realitas: kalau kita tidak pernah merasakan tensi ini (dimana prinsip kita bentrok dengan prinsip dunia).

B. They do not know Christ
(Ayat 20-21, 25)

Selama hidup, Yesus tidak pernah berbuat jahat, dan bahkan sebaliknya. Lalu mengapa dunia membenci Yesus? Ini karena Yesus adalah Terang Dunia (Yoh 3:19-20), sehingga menerangi kegelapan dunia, membongkar kebobrokan dunia. Yesus membongkar “kegiatan keagamaan” yang mereka lakukan untuk menutupi kebobrokan hati mereka (ayat 22). Sama hal nya dengan kalau ada seseorang yang membukakan kejelekan kita dan kita tidak suka mendengarnya, maka kita akan menghindari dan membenci orang tersebut.

Karena dunia membenci Kristus (dan Allah Bapa), maka itulah kita pun akan dibenci dunia. Lihat lagi Yohanes 15:21, 23-24.

Dan banyak orang yang melakukan “ibadah” atau “bakti” dengan kedok agama yang melakukan untuk Tuhan, tapi sebenarnya mereka tidak mengenal Tuhan sama sekali. Ini sama seperti Rasul Paulus sebelum bertemu Kristus; dia membunuh, menganiaya pengikut Tuhan (termasuk Stefanus) dan dia kira itu sebagai sebuah ibadah yang baik untuk Tuhan.

Penganiayaan cepat atau lambat akan menimpa kita, dan kalau kita sungguh-sungguh mengikuti Kristus, kita pasti akan mengalaminya (mengalami hambatan dalam karir, dipaksa melakukan sesuatu yang melawan hati nurani kita, dijauhi, ditolak, dan sebagainya). Lihat 2Tim 3:12 (lihat tekanan kata “akan” atau “will be”)!

Apa yang seharusnya menjadi respon kita?
A. Don’t be surprised
Ketika penganiayaan datang, banyak orang merasa tertipu mengikut Yesus.

B. Don’t fall away and reject Christ (Yoh 16:1)
Yesus tau hidup di dalam penganiayaan bukan lah hidup yang mudah. Di hari-hari terakhirnya, Yesus memperlengkapi para murid untuk bisa berdiri teguh dan berjaga-jaga dalam penganiayaan yang akan datang, supaya mereka tidak jatuh dan meninggalkan iman mereka.

Yesus memberikan Roh Kudus untuk menguatkan supaya kita bisa berdiri tegak dalam iman kta.

Jaman sekarang ini, banyak orang Kristen yang mundur dari iman nya bukan karena penganiayaan fisikal, tapi dari segi intelektual. Saat dibombardir dengan pertanyaaan dan pernyataan dari dunia (teman yang Atheis, dan sebagainya), banyak orang Kristen yang malas belajar firman Tuhan (malas belajar teologi) mulai goyah iman nya dan akhirnya bahkan meninggalkan iman nya.

Karena itu Yesus mengajarkan untuk berjaga-jaga lah!

C. Join the Spirit in witnessing Christ

Yoh 15:26-27 menekankan kita untuk bersaksi; sebenarnya ini sesuatu yang “counter intuitive”; kalau kita dibenci, kita biasanya punya mental seorang korban, self pity dan sering ingin membalas. Namun, kita diberikan tugas dari Kristus untuk bersaksi, untuk tidak membenci mereka balik, tapi dengan mengabarkan salib Kristus yang suci dan benar.

What a great privilege given to us! Lalu bagaimana kita bersaksi? Cukup kah dengan hidup dalam kesalehan saja?

Dalam 1Petrus 3:15-16, di jelaskan dengan lebih detail.
“Living a godly live is the context of your witness while verbal testimony is the content of your witness”

Tanggung jawab kita adalah hidup benar dalam Tuhan dan mengatakan kebenaran Injil tentang salib Kristus. Kita tidak bertanggung jawab atas respon daripada orang tersebut. Kita seperti seorang pelayan yang hanya membawakan makanan kepada pelanggan. Jangan lah sampai kita menggantikan isi Injil supaya penginjilan kita “berhasil”.

Post a comment

X