Good news of great joy

  


Adrian Kencana
Ringkasan khotbah kebaktian natal 25 Desember 2019
Lukas 2:1-20

Sermon Translation in English (Not available this week):

Praise & Worship:

Kita hidup dalam dunia yang berusaha menghilangkan Yesus dari makna natal yang sesungguhnya. Dan bagi banyak orang, masa natal malah adalah masa masa paling sibuk; harus memikirkan rencana liburan, menyelesaikan tugas-tugas di kantor, sibuk mencari kado dan sebagainya. Sehingga sering kita begitu sibuk sehingga tidak mempunyai waktu untuk merenungkan makna natal sesungguhnya.

Makna Natal yang sesungguhnya (ayat 10)

Makna natal sesungguhnya adalah “good news of great joy”. Why is it good and great?

– “Hari ini” (ayat 11): benar benar terjadi dalam sejarah, dan kita bisa melihat kapan (di ayat 1-2, siapa kaisar waktu itu, dan sebagainya). /
– “Di kota Daud”: benar benar ada tempat nya.
– Sudah dinubuatkan 700 tahun sebelumnya (Mikah 5:2) dan ditepati, menunjukkan kedaulatan dan kekuasaan Tuhan yang sanggup menggenapi nubuatan ratusan tahun.
– Siapa yang telah lahir: Juru Selamat (Saviour), Kristus (Messiah), Tuhan (Lord).

Juru Selamat: Respon kita akan kelahiran Juru Selamat akan menunjukkan keberadaan diri kita. Kalau kita tahu kita orang yang berdosa dan rusak, maka kita akan merespon dengan sukacita akan kedatangan sang Juru Selamat.

Kristus (kristos, messiah, annointed one). Diurapi, dipilih secara khusus, tidak sembarang orang, dan biasanya diberikan pada raja, nabi, atau imam.

Tuhan (Lord): Bagi bangsa Israel, mereka melihat Allah sebagai figur yang berkuasa memerintah di atas sana, sehingga kalau ada orang yang mengaku dirinya Tuhan, akan dirajam batu karena penistaan.

Yesaya 9:6 juga telah menubuatkan Tuhan yang dilahirkan sebagai manusia.

Dan kalau kita mendapatkan kabar gembira, tentu nya kita akan menceritakan pada orang-orang terdekat dengan kita bukan. Yang menarik dari penerima kabar suka cita yang sangat besar ini adalah para gembala, bukan pemerintah pemerintah atau raja raja waktu itu.

Para gembala yang miskin, tidak ada status, reputasi nya jelek, malah menjadi yang penerima kabar gembira dari malaikat secara langsung. Status mereka begitu rendah, mungkin di dunia sekarang seperti drug addicts, pelacur, dan penjahat-penjahat.

Namun kesukaan besar ini adalah untuk segala bangsa (ayat 10: “for all the people”)!

Yesus dilahirkan di palungan sehingga para gembala bisa menemui Dia. Yesus datang dalam kerendahanNya untuk manusia berdosa (Filipi 2:6-8, 2Korintus 8:9).

How should we respond?

A. Seek
Para gembala datang sendiri, memeriksa kebenarannya. Mereka langsung pergi, tidak menghabiskan waktu. Adakah kita pernah memeriksa kebenaran firman Tuhan yang dikhotbahkan setiap Minggu? Atau kita telan saja bulat-bulat?

B. Tell others (ayat 17-18)
Tuhan bisa memakai siapa saja untuk mengabarkan kabar baik. Para gembala hanya menyampaikan dan orang-orang heran akan pesan yang disampaikan (bukan karena kehebatan gembala). Para gembala tidak perlu ikut kelas penginjilan, dan kalau kita lihat, bukan karena para gembala yang pintar bersaksi, tapi karena kabar gembira itu sendiri.

Para gembala bukan pembawa berita yang handal, tapi orang-orang tetap mendengarkan dengan baik. Kita sering pilih-pilih dalam mendengarkan firman Tuhan berdasarkan apakah kita suka akan si pembawa berita nya (e.g siapa yang berkhotbah).

C. Rejoice (ayat 20)
Mereka bersuka cita karena good news, bukan good advice. Good advice belum menjadi realita dan kita harus melakukannya, sedangkan good news sudah terjadi dan kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali meresponi nya (Dr. Martyn Lloyd Jones).

Good advice: do this and that
Good News: done for you

Dunia ini terlalu banyak “good advice” dan bahkan buku-buku kekristenan terlalu banyak memfokuskan diri pada firman Tuhan yang hanya memberikan good advice!

Kekristenan seharusnya adalah good news, kabar sukacita yang besar. Dan kabar yang disampaikan malaikat waktu itu sama dengan kabar yang kita terima dan imani hari ini.

Apa respon kita saat ini? Kalau kita tidak bersuka cita, mungkin kita merasa kita tidak butuh diselamatkan, merasa kita orang yang sudah baik. Sungguhkah kita sadar akan keberdosaan kita dan butuh keselamatan dari Kristus? Kalau iya, maka respon kita seharusnya sama dengan para gembala dan bersuka cita, damai dalam hati kita!

 

 

Post a comment

X