God’s Sovereignty & Human’s Will: Concerning Israel’s Salvation

  


Seri Justification by Faith
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 16 Juni 2019
Roma 9-11

Ketika mulai menulis pasal ini, Paulus memulai dengan menuliskan tentang “compassion for unbelievers”; Paulus sudah menjelaskan mengenai manusia berdosa (sinners), keselamatan dalam iman (salvation), dan penyucian hidup (sanctification) dalam pasal-pasal sebelumnya. Mengetahui ini semua, Paulus bersedih hati dan penuh dengan compassion akan saudara-saudaranya.

Pasal 9

God’s Sovereign choice: Past Election: Israel’s Election by God (ayat 4-5)

Paulus menjelaskan 7 hal yang dipunyai orang Israel, yang tidak dimiiliki oleh bangsa lain dan itu adalah karena pilihan Tuhan (dari Abraham).

Memang tidak semua orang yang diselamatkan (ayat 6-7), dan Paulus sedang menuliskan konteks orang-orang Israel yang percaya kepada Kristus yang disebutkan sebagai anak Abraham.

Apakah Allah tidak adil karena tidak semua diselamatkan? (Ayat 14-15). Paulus menjelaskan bahwa pilihan Tuhan bukan karena kebaikan manusia, tapi karena belas kasihan Tuhan. Waktu Tuhan memilih Abraham dan Yakub, itu bukan karena kebaikan mereka tapi karena kebaikan dan kemurahan Tuhan. Dalam Roma 2 dituliskan bahwa kemurahan Tuhan pada keselamatan orang-orang yang dipanggilnya, harusnya memanggil orang-orang berdosa untuk bertobat kepada Tuhan.

Paulus menuliskan ada harapan di masa datang akan orang Israel, yang akan diselamatkan. Karena kita melihat orang Israel yang selalu fokus akan hukum Taurat, akan perbuatan perbuatan baik mereka sendiri dan malah menolak sang Mesias (Roma 9:31-32).

Roma 10

Meskipun Israel menolak Injil, Paulus tetap mendoakan, mempunyai compassion untuk orang-orang Israel. Betapa dia punya kerinduan yang amat sangat untuk orang-orang yang belum mengenal Kristus tanpa lelah. Bagaimana dengan saudara? Lihat Roma 10:14-15.

Justification by faith (Roma 10:9) dibutuhkan untuk orang Israel dan kita semua. Dan bagaimana orang-orang bisa percaya kalau tidak ada yang menyampaikan kabar gembira (Injil)? Dalam hidup.kita banyak orang yang belum menyerahkan hidupnya pada Kristus (keluarga, pekerja, teman, dan sebagainya).

Kedaulatan Tuhan vs Tanggung Jawab Manusia

Sering konsep ini membuat kita bingung, atau salah konsep.

a. Kesalahan: sering terlalu fokus pada kedaulatan Tuhan (manusia tidak bertanggung jawab).
b. Kesalahan: terlalu fokus pada tanggung jawab manusia dan lupa pada kedaulatan Tuhan. “When there is a will, there’s a way” – anak Tuhan yang mengambil keputusan sendiri, lupa berdoa dan bergantung pada Tuhan.

Alkitab berkata kedaulatan Tuhan dan tanggung jawab manusia berjalan bersama. Tuhan yang memilih dan menentuka, tapi kita juga bertanggung jawab.

Contoh:
– Yohanes 6:35 – Panggilan untuk semua orang supaya datang pada Kristus. Tapi ayat 37, firman Tuhan berkata bahwa semua yang diberikan Bapa pada Kristus tidak akan dibuang. Ini berarti ada panggilan bagi semua orang tapi ada orang-orang yang digerakkan Allah untuk datang pada Kristus.
– Yohanes 1 – terang dunia (untuk semua yang datang padaNya), tapi ayat 12 dikatakan ada yang menolakNya. Dan dimana Tuhan bekerja atas orang tersebut, dia akan menjadi anak Allah.

Allah Maha Besar harus Maha Adil dan Maha Kasih, dan itu harus bergabung menjadi satu, sebagai karakter Allah yang Kudus. Dan ini semua ada pada salib Kristus!

Roma 11

Tuhan memberikan janji untuk Restoration pada pasal 11.

Saat Yesus datang kedua kali, akan banyak orang Israel yang menyerahkan diri pada Kristus, dan ini sudah dinubuatkan oleh Daniel di jaman nya.

Kristus akan selalu menepati janjiNya (Dia berjanjikan pada Abraham dan nabi-nabi nya dalam jaman perjanjian lama) dan Dia akan datang kembali menyelamatkan bangsa Israel.

Rasul Paulus tahu betapa kecil dirinya yang tidak bisa menangkap pikiran Tuhan. Dia menutup dalam Roma 11:33, betapa indah nya kemuliaan dan hikmat Tuhan yang Maha Besar. Dan dia tahu rencana besar ini adalah untuk kemuliaanNya (Roma 11:36).

Banyak orang mengutip ayat 36 tapi tidak tahu konteks pasal 9-11. Betapa lebih indahnya ayat ini sesungguhnya.

Mari kita belajar dari Paulus yang punya hati dan beban pada orang-orang yang belum mengenal Kristus. Pengetahuan pada Kristus membawa keyakinan pada kita, bukan sekedar pengetahuan saja tapi menjadi keyakinan yang membawa kita untuk mempunyai compassion pada orang-orang yang belum mengenal kasih Kristus!

Kapan terakhir kita berdoa untuk orang orang yang belum diselamatkan? Apakah kita punya beban itu sama sekali??

 

 

 

 

 

Post a comment

X