God’s Calling to Trust Him Heartfully

  


Pdt Victor Liu
12 Oktober 2014

Rekaman khotbah:

Ringkasan khotbah:

Semakin kita dewasa, akan semakin sulit untuk kita bisa percaya pada orang, karena kita sudah punya pola pikir, prinsip, dan pengetahuan sendiri. Waktu kita masih kecil, kita akan jauh lebih mudah untuk percaya pada orang lain.

Abraham sudah menanti 24 tahun (termasuk kesalahan dia yang kita sudah bahas Minggu lalu). Kejadian 16:16 – Abraham berumur 86 tahun waktu itu. Lalu Kejadian 17:1 berkata bahwa saat Abraham berumur 99, Tuhan baru menampakkan diri lagi pada Abraham – sebagai akibat dari dosa yang dilakukan Abraham waktu itu.

Dalam kedaulatanNya, Tuhan membiarkan Abraham menjalankan keputusan yang salah. Sama halnya dengan kita, kadang Tuhan membiarkan kita mengambil keputusan yang salah, namun Tuhan selalu menjaga kasih setiaNya bagi kita.

ABRAHAM DIINGATKAN UNTUK KEMBALI KEPADA TUHAN

[1] TUHAN ADALAH MAHA KUASA

Lihat Kejadian 17:1 – “Akulah Allah yang Maha Kuasa”. Di tengah kesalahan Abraham, Allah menampakkan diri (bukan lagi cuma berkata dan dalam mimpi, seperti terjadi sebelumnya pada Abraham di pasal-pasal sebelumnya)! Tuhan berinisiatif. Tuhan menyatakan diriNya pada Abraham dan memakai istilah yang belum pernah dinyatakan sebelumnya: yaitu El-Shaddai – Maha Kuasa & Besar.

[2] TUHAN MENGINGATKAN KASIH SETIANYA

Dalam Kejadian 17:2-22, Abraham diingatkan mengenai janji dan kesetiaan Tuhan. Baca ayat 6-8.

Perjanjian Tuhan ini tidak didasarkan pada Abraham (ketaatan, dll), tapi diberikan dan tergantung hanya pada karakter Tuhan. Sama halnya seperti keselamatan yang Tuhan berikan buat kita! Tidak ada hal atau usaha yang bisa kita buat untuk bisa mendapatkannya. Hanyalah anugerah Dia semata.

Nama Abram (bapa yang ditinggikan) lalu diganti Tuhan menjadi Abraham (bapa segala bangsa). Sarai (tafsiran menunjukkan bahwa arti Sarai artinya suka berdebat/bertengkar) pun diganti Sara (princess – dia akan menjadi “ratu/ibu” dari bangsa-bangsa).

Tuhan mengharapkan ketaatan kita, Dia tidak memaksakannya, tapi keluar dengan suka rela dari hati pada saat kita melihat kebesaran dan kesetiaan Tuhan.

Perhatikan di Kejadian 17:23-27, betapa Abraham taat total kepada Tuhan. Dia datang kembali kepada Tuhan setelah keberdosaannya.

Pengetahuan kita tentang Tuhan harusnya mengubah hidup dan hati kita! Seberapa jauh kita mendalami pengenalan kita akan Tuhan? Seberapa jauh kita mau taat pada tuntunanNya?

Meskipun Abraham tidak ada harapan, dia percaya penuh kepada Tuhan. Tuhan pun memanggil kita demikian. Apa pun hidup kita saat ini, Dia memanggil kita untuk percaya penuh kepada Dia.

 

Post a comment

X