God as the Father who gives discipline lovingly

  


Pdt Victor Liu
4 September 2016

Rekaman Praise & Worship

  1. This is amazing grace
  2. Sing sing sing
  3. Have mercy on me

Apa yang kita pikirkan tentang Tuhan yang pertama kali timbul dalam pikiran kita, itu lah Tuhan yang kita bentuk sendiri. Karena itu penting untuk belajar teologi sehingga kita bisa mengenal dan mengasihi Tuhan lebih baik dan benar.

Kita mudah datang pada Tuhan untuk meminta ampun atas dosa kita, tapi setelah itu kita lakukan lagi dan lagi. Entah karakter atau kebiasaan yang kita lakukan berulang-ulang, kita minta ampun, dan diteruskan.

Konsep yang berbahaya adalah saat kita meminta ampun pada Tuhan dan kita menganggap rendah dosa tersebut, bahwa Tuhan mengampuni dan semuanya beres.

Tapi alkitab mengajarkan bahwa Allah Bapa adalah juga Allah yang memberikan disiplin dengan kasih pada anak-anakNya yang terus menerus bermain dengan dosa. Sama hal nya seperti orang tua, kalau anak kita melakukan hal yang tidak baik, pasti kita displinkan.

Baca Ibrani 12:5-11

Tuhan adalah Tuhan yang mengasihi, karena itu Dia memberikan disiplin bagi kita (ayat 5-6, Amsal 3:11-12)

Perhatikan kata disiplin (correction, ganjaran, didikan) diulang tujuh kali (dari ayat 5-11).
Ini berasal dari istilah orang tua yang mengoreksi saat anaknya melakukan hal yang salah; didikan, penghukuman.

Tapi jangan juga kita mudah menghakimi orang saat kita melihat seseorang yang sedang menderita kegagalan dan mengasumsikan itu adalah hukuman Tuhan. Bukan itu maksudnya dari Firman ini. Karena Allah mengasihi kita, Dia memberikan disiplin. Istilah disiplin bukan penghakiman.
Ibrani 12:29 (di akhir pasal) menunjukkan Tuhan adalah api yang menghanguskan (dari Ulangan 4:23, Ulangan 6, Ulangan 9), dalam konteks Tuhan adalah Allah yang cemburu. Ini menunjukkan bahwa Allah adalah sebagai pribadi yang punya pikiran dan perasaan, menunjukkan ke Maha Suci an Tuhan yang tidak bisa dipermainkan.

Tuhan tidak mau manusia terperosok dan terjebak oleh dosa. Tuhan membiarkan disiplin sehingga manusia bisa sadar dan datang sendirinya kepada Tuhan dengan cinta yang sungguh-sungguh. Kesucian Tuhan tidak meninggalkan dosa – karena itu lah ada salib; karena kesucian Tuhan harus ada yang memuaskan Allah atas penghukuman dosa, karena itu Kristus dijadikan hukuman atas kita!

Ya, Tuhan akan mengampuni kita, tetapi konsekuensi dosa tetap harus ditanggung! Ketika kita bermain-main dengan dosa, Tuhan tidak akan pernah membiarkannya. Lalu bagaimana kita tahu Tuhan sedang mendisiplinkan kita? Pada umumnya, kita tidak bisa tahu. Tapi 1Korintus 11 dikatakan mereka disiplinkan Tuhan dengan kesakitan dan bahkan ada yang meninggal saat mereka tidak menghargai perjamuan kudus. Kisah Para Rasul 5 dituliskan Ananias dan Safira dihukum Tuhan karena mereka berbohong. Abraham berhubungan dengan Hagar dan disebutkan Tuhan membiarkannya selama 13 tahun. Tapi Ayub jatuh dalam penderitaan bukan karena dosa nya.

Jadi bagaimana kita tahu kalau kita didisplin Tuhan? Cek hidup kita
Kita tahu kalau itu disiplin Tuhan ketika hidup kita bermain dengan dosa. Semakin seseorang makin tahu tentang Tuhan, semakin dia akan peka dengan disiplin Tuhan. Apa yang tersembunyi dalam hidup kita, itu akan dibukakan Tuhan.

Disiplin bagus supaya kita bisa hidup kudus, dan dengan hidup kudus, kita bisa melihat Allah. Kita pun bisa bersuka cita karena kita tidak bermain-main lagi dengan dosa. Sebagai anak Tuhan, saat kita bermain-main dengan dosa diam-diam, kita tidak akan pernah bisa merasakan kedamaian – karena Roh Kudus tinggal di dalam kita dan akan terus mengusik kita untuk bertobat!

Respon kita terhadap disiplin Tuhan akan mempengaruhi kehidupan iman kita

Respon kita merefleksikan kedewasaan rohani kita. Ketika Tuhan mengoreksi kita, kita harus berespon dengan baik, kita sadar, memohon ampun, dan meminta belas kasihan Tuhan untuk menjamah kita!

Kalau Tuhan berbicara pada kita, dengarlah! Lembutkan hatimu.

Disiplin Tuhan bagus untuk kita! Ya, Tuhan akan mengampuni kita saat kita sungguh-sungguh datang pada Dia, tapi konsekuensi dosa tetap harus kita tanggung karena Allah kita Kudus dan Adil. Karena itu jangan lah bermain-main dengan dosa! Datanglah pada Tuhan dan berubahlah

Tuhan Maha Kasih tidak mau hidup kita hancur karena dosa.

Post a comment

X