Getsemani

  


Olives in Gethsemane-4
Ian W Scott / People Photos / CC BY-SA

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 17 Maret 2013

Getsemani… tempat pergumulan Tuhan Yesus Kristus sebelum Dia naik kayu salib.
Lukas 22:39-46

Minggu lalu kita sudah membicarakan soal kejatuhan manusia dalam dosa dan sebuah pengharapan bahwa suatu hari ada seorang Mesias, Juru Selamat yang datang dan mengalahkan dosa.

Banyak pergumulan yang kita hadapi dalam dunia ini dan sering kita berlari ke suatu tempat. Kepada siapa atau dimana kita lari? Yang menarik adalah, kebiasaan kemana kita lari dan apa respon kita saat menghadapi krisis, akan kita bawa terus (apakah kita lari pada obat2an, rokok, televisi, games, dan lain sebagainya).

Taman Getsemani, adalah taman dimana Yesus bergumul, berdoa, sebelum bukit Golgota. Bukit Zaitun adalah suatu tempat dimana Yesus biasa pergi, dan di dalamnya ada taman Getsemani (disebutkan di injil Matius dan Markus).

YANG BISA KITA PELAJARI DARI TAMAN GETSEMANI

1) PENTINGNYA BERDOA
“…sebagaimana biasa…” -> Yesus regularly berdoa di sana (dan karena itu lah Yudas tahu tempat itu dan datang bersama para serdadu).
Kemenangan Yesus Kristus di Bukit Golgota dimulai di Taman Getsemani. Seberapa pentingnya berdoa! Murid-murid nanti jatuh dalam pencobaan dan ketakutan, menyangkal Yesus, dan sebagainya. Mereka tidak berdoa, mereka tidak siap menghadapi. Yesus, yang tidak berdosa, yang ilahi saja, berdoa, apalagi kita! Oleh karena itu banyak sekali orang Kristen yang kalah, yang diperbudak oleh dosa, yang kalah, walaupun sudah lama jadi anak Tuhan!

Selalu kita baca dimana Yesus menjaga hubungan pribadi dengan Bapa di tengah-tengah kesibukan Dia, pelayanan Dia. Pelayanan, kegiatan bergereja, bible study, apa pun juga, tidak bisa menggantikan hubungan pribadi kita dengan Tuhan! Firman Tuhan berkata Yesus seperti biasa pergi kesana.

Tuhan Yesus serius dalam berdoa; di Lukas dikatakan bahwa Dia berlutut dan berdoa. Di injil lain disebutkan bahwa mukaNya sampai rebah ke tanah.

Sukar untuk berdoa pada saat kita ada di suatu krisis yang besar. Karena kita ingin mengontrol keadaan, melakukan sesuatu yang bisa menyelesaikan masalah. Dalam keterbatasan kita, berdoa berarti bergantung total kepada Tuhan! Kapan terakhir kita berdoa secara serius dan sungguh-sungguh seperti Yesus?

Perhatikan bahwa Yesus tidak bergumul dari segi mau tidak mau melakukan kehendak Tuhan; tetapi apakah ada cara lain untuk melakukan kehendak Bapa. Doa yang sejati adalah beralih dari fokus diri sendiri, kepada Tuhan. Bukan fokus pada my needs, my desires, tetapi apa yang Tuhan kehendaki. Semakin seseorang punya komitmen yang besar dalam melakukan kehendak Tuhan, maka dia akan semakin terbuka dan tahu apa yang Tuhan mau.

Ada 2 macam orang Kristen yang salah mengenai kehendak Tuhan:
– Orang Kristen yang melakukan apa-apa tanpa perduli kehendak Tuhan. Hanya ikuti apa yang dia mau, apa hati nya, perasaannya.
– Orang Kristen yang apa saja dihubungkan dengan kehendak Tuhan

Yang benar adalah kita melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita dan kehendak Tuhan tidak selalu meyenangkan! Penuh pergumulan, penderitaan – apa yang tidak kita pikirkan. Kehendak Tuhan bukan berarti tidak ada struggle, bukan berarti selalu enak-enak. Kehendak Bapa pada Yesus, Dia mati di kayu salib.

2) HAKEKAT KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS
Yesus manusia sejati (perhatikan ayat 44). Dari bahasa aslinya berbicara mengenai pribadi yang penuh pergumulan, tekanan, hati yang penuh sesak. Lukas, karena dia ahli dalam obat-obatan, menjelaskan dengan detail (keringat darah, yang bisa dijelaskan secara medis pada saat ini).

Dia dicobai, Dia digodai, tapi Dia tidak berdosa (di Ibrani). Dia 100% manusia, 100% Allah.

Yesus ketika menghadapi pergumulan berat ini, Dia tidak ikuti perasaanNya, Dia kembali terus kepada Tuhan! Sedih kalau kita sebagai anak Tuhan selalu ikuti perasaan kita! Perasaan bisa berbohong!

3) KEMATIAN YESUS KRISTUS UNTUK DOSA KITA

Yesus tidak pernah takut pada saat berdebat dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Dia tidak takut mati dan tidak takut kalau ditinggalkan. Yesus pun mengajarkan untuk tidak takut pada manusia. Lalu kenapa di Getsemani begitu drastis perubahannya? Bahkan Dia sampai berdoa sungguh-sungguh sampai 3 kali. Apa cawan ini? Apa pergumulan Yesus sebenarnya?

Kalau kita baca dari Yesaya dan Mazmur, cawan itu adalah symbol penghukuman Allah, penghukuman murka Allah, penghakiman.

Cawan berbicara mengenai Yesus yang menanggung seluruh dosa manusia. Dia yang tidak berdosa dijadikan dosa di kayu salib (2Korintus 5:21). Hubungan yang terputus antara Allah Bapa dengan Anak karena dosa manusia, Allah yang meninggalkan. Itu lah pergumulan Yesus Kristus!

Panggilan kita adalah untuk datang dan fokus pada kehendak Tuhan, meskipun itu sulit. Tuhan berikan kekuatan buat kita.

Post a comment

X