Damai

  


Perayaan Natal 16 November 2014
Pdt Victor Liu

Dunia merindukan perdamaian. Dimana mana selalu ada peperangan dan kehancuran. Banyak kesedihan dan kesusahan pada saat peperangan. Belum lagi pertikaian dan keretakan yang terjadi antara satu dengan yang lain (dalam keluarga, dan lain sebagainya).

Rekaman khotbah:


Ringkasan khotbah:

Namun hakekat manusia yang jatuh dalam dosa, tidak memungkinkan untuk mencari perdamaian. Adam dan Hawa yang pada waktu itu punya keinginan pribadi dan membuahinya, mereka tidak mau fokus pada apa keinginan Tuhan. Manusia berjalan dan fokus pada dirinya sendiri, termasuk kita semua.

Tidak ada manusia yang tidak berdosa, termasuk saudara dan saya! Semakin kita hidup, kita semakin menyadari betapa jahat dan busuknya hati kita, bukan? Manusia yang berdosa tidak bisa bersekutu dengan Allah yang Maha Kudus.

Baca II Korintus 5:18-21, betapa Allah mau mendamaikan seluruh dunia yang sudah jatuh dalam dosa. Manusia yang berdosa tidak akan bisa dan mau mendamaikan dengan sendirinya! Dan pada saat diusik, akan marah, karena mereka tidak mau melihat dirinya salah.

Allah yang berinisiatif untuk mendamaikan kita, sehingga kita bisa mempunyai hubungan lagi dengan Dia. Manusia tidak lagi diperhitungkan dosanya melalui Kristus! Tuhan yang datang ke dunia, Tuhan yang berinisiatif, Tuhan yang memanggil kita!

Tuhan Yesus tahu Dia akan mati (3x disebutkan di alkitab), Dia sukarela datang ke Yerusalem dimana Dia akan dihukum mati. Dia tahu para muridNya akan mengkhianati Dia. Kematian Yesus bukanlah kekonyolan dan bukan direncanakan manusia atau kebetulan. KematianNya sudah direncanakan ribuan tahun yang lalu, supaya kita dibenarkan (2 Korintus 5:21)!

Kematian Yesus di kayu salib menyelamatkan kita yang mempercayakan diri kepadaNya. Kita bisa berdamai dengan Allah!

Natal bukanlah sekedar perayaan, bagi-bagi hadiah, atau liburan. Natal adalah berita gembira, bahwa Allah mendamaikan diriNya dengan kita, dengan mengirimkan AnakNya yang akan mati di kayu salib untuk saudara dan saya. Pelanggaran kita tidak lagi diperhitungkanNya!

Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menghapus dosa kita. Perbuatan baik kita tidak bisa menyelamatkan karena hati dan pikiran kita sudah penuh dosa dan kotor! Kita selalu mengecilkan dosa kita dan membesarkan dosa orang lain.

Tapi Tuhan yang melihat dosa manusia yang begitu besar, tidak lagi diperhitungkannya melalui pengorbanan Kristus. Dosa kita yang begitu besar, diampuni melalui Yesus Kristus.

Sadarkah kau betapa berdosanya dirimu? Mungkin engkau merasa orang baik, mungkin engkau bersedekah, mungkin engkau tidak mencuri atau melakukan perbuatan yang “jahat” dan “salah”. Tapi kita semua adalah manusia berdosa dan kita tahu, tidak ada yang tidak. Kita berbohong, kita berpikiran jahat, dan punya hati yang tidak baik pada orang lain!

Maukah kau datang pada Tuhan Yesus, yang merupakan perdamaian antara Allah denganmu? 2 Korintus 5:20 – Berilah dirimu didamaikan dengan Allah! Yesus yang tidak berdosa, mati di kayu salib supaya Dia dijadikan dosa dan menanggung dosa dan hukuman kita, supaya kita dibenarkan dan didamaikan dengan Allah.

Bagi kita yang sudah di dalam Yesus Kristus, natal berarti mengingatkan kita kembali supaya kita hidup dalam perdamaian. Kita meninggalkan hidup kita yang sering berseteru dengan Allah. Kita berkata tidak pada dosa yang sekarang sedang menggerogoti kita, dan segala keinginan yang hanya fokus pada diri sendiri, bukan menyenangkan Allah. Biarlah kita membiarkan diri kita dijamah Allah dan mengingat kembali makna natal sesungguhnya dan meninggalkan hidup kita yang penuh dengan pelanggaran-pelanggaran!

Post a comment

X