Bijak dalam permasalahan

  


Seri Hikmat dalam kehidupan (Seri buku Yakobus)
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 3 Oktober 2021
Yakobus 1:5-12

[1] Kita perlu hikmat di tengah masalah yang kita hadapi (ayat 5)

Tujuan dari pencobaan yang kita alami adalah supaya kita bersuka cita dan bertekun di dalamnya sehingga karakter kita bisa menjadi serupa dengan Kristus – tapi tidak semua orang bisa mengerti hal ini (ayat 2-4), karena itu lah ayat 5 menekankan perlu nya hikmat dari Tuhan.

Kecenderungan kita dalam masalah selalu menggerutu. Dan kalau situasi dan keadaan kita lancar, kita punya kecenderungan untuk tidak membutuhkan hikmat dari Tuhan.

Hikmat dalam Perjanjian Lama berhubungan dengan ketrampilan untuk melakukan sesuatu dengan baik, namun hikmat yang dimaksudkan oleh Yakobus adalah bagaimana yang yang kita ketahui tentang Tuhan kita terapkan (i.e kemampuan untuk bisa melihat rencana Tuhan dalam kehidupan kita).

Dalam meminta hikmat, jangan bimbang (ayat 6-8)

Pengetahuan kita tentang Tuhan, hendaknya bisa kita yakini, hidupkan, dan menguasai hati kita. Itu lah hikmat, dan kita membutuhkannya.

[2]  Kita perlu hikmat untuk punya pandangan yang benar & bisa bertekun di tengah masalah (ayat 9-11)

Menarik kenapa dicantumkan tentang orang kaya dan miskin di sini? Apa hubungannya dengan hikmat?

Orang Yahudi waktu itu sudah terbiasa membaca soal hikmat (Amsal, Ayub, Kidung Agung, Mazmur), sehingga Yakobus ingin mengubah pandangan mereka soal hikmat (yaitu bahwa Allah memberkati orang yang hidupnya baik menjadi kaya dan orang miskin karena dihukum Tuhan, hidupnya berdosa). Kita bisa melihat ini di buku Ayub bahwa ada konsep salah dimana teman-teman nya yakin Ayub berdosa, karena itu dia dihukum Tuhan

Hikmat tidak berhubungan dengan kaya dan miskin. Ayub yang kaya tidak punya hikmat saat kejadian malapetaka menimpanya, sehingga dia perlu berdoa meminta hikmat dari Tuhan!

Semua orang (kaya dan miskin) perlu hikmat dari Tuhan kita Yesus Kristus. Orang miskin bisa bermegah karena kekayaaannya dalam Kristus, dan orang kaya hendaknya tidak bermegah pada dirinya sendiri (karena orang kaya cenderungnya sombong).

[3] Kita perlu hikmat untuk bisa fokus pada Tuhan (ayat 12)

Iman perlu diuji, kita perlu bertahan dalam pencobaan. Sesuatu yang baik dan berkualitas, seperti emas, perlu diuji. Kita perlu hikmat untuk bisa bertahan dalam pencobaan, sehingga iman kita terbukti dan kita bisa menjadi serupa dengan Kristus.

a. Ada iman yang diuji untuk menyatakan kenyataan yang sesungguhnya (seperti emas yang teruji).
b. Ada iman yang diuji untuk promosi (istilah dalam Timotius; dia sudah diuji dan makanya dipromosikan Paulus untuk melayani jemaat).

Dalam ayat 12, 2 pengertian ini menjadi 1 (iman yang murni teruji ikut Kristus di tengah masalah apa pun juga, tapi juga ada promosi dari Tuhan -> akan menerima mahkota kehidupan). Mahkota berhubungan dengan masa depan, tapi mahkota kehidupan ini di hubungkan dengan masa sekarang (Wahyu 2:10) -> ketika kita bertahan dan bertekun dalam penderitaan, kita akan diberikan mahkota kehidupan. Syarat nya adalah untuk barangsiapa yang mengasihi Dia, setiap individu anak Tuhan.

Loving Jesus is the foundation and motivation in the midst of problems! Apa pun situasi kita saat ini, kita tetap menyembah Tuhan karena kita mengasihiNya!

 

 

Post a comment

X