Bertumbuh supaya terus fokus pada Yesus Kristus

  


Frank Wuestefeld / Free Photos

Seri terakhir Grow
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 26 Agustus 2012

Hanya orang mati yang hakekatnya tidak bertumbuh. Sebelum kita mengenal Yesus Kristus, kita hidup dalam kebodohan kita, cinta akan dosa kita, dan tidak mau perduli pada Tuhan. Namun disaat kita mengenal Yesus Kristus yang sudah mati di kayu salib buat kita, kita ingin bertumbuh, kita bisa mengalahkan dosa dengan kuasaNya! Dan sampai kita meninggal dunia, kita harusnya terus bertumbuh di dalam Tuhan.

Baca 2Petrus 3:18.

Dua Istilah Yesus Kristus

Tuhan (yang Maha Kuasa dan pencipta langit bumi) dan Juru Selamat (Yesus yang mati di kayu salib dan bangkit lagi untuk menebus dosa manusia). Istilah bertumbuh di sini adalah kalimat perintah, menunjukkan tanggung jawab kita sebagai umat Allah. Tuhan tidak ingin kita diselamatkan tapi sama seperti dulu. Tuhan mau kita ada perubahan setelah kita diselamatkan! Tuhan mau supaya kita melakukan apa yang diinginkan Tuhan, sesuai karakterNya.

Hasrat kita untuk menyenangkan Tuhan seharusnya besar dari hati dan pikiran kita. Dan kalau kita punya hasrat seperti ini dan bertindak, maka kita pasti akan bertumbuh! Kalau kita tidak punya hasrat untuk memuliakan Tuhan, kita tidak akan bertumbuh, dan kita pasti akan sering dikalahkan oleh masalah.

Dua Karakter Yesus Kristus

Bertumbuh dalam kasih karunia (grace) dan dalam pengenalan (knowledge). 

1. Kasih karunia (karis, grace)

Kasih karunia adalah istilah indah yang menunjukkan seseorang yang diberikan sesuatu, tapi dia tidak layak untuk menerimanya. Istilah kasih karunia selalu dihubungkan dengan Tuhan dimana kasih Yesus Kristus kepada kita, yang tidak layak untuk menerimanya; kita berdosa, masa bodoh dan layak dihukum. Tapi Allah mau mati di kayu salib buat kita, tidak melihat masa lalu kita!

Kasih karunia Yesus Kristus cukup dan tidak akan bertumbuh. Yang harus bertumbuh adalah diri kita, sampai kita mencerminkan kasih karunia Yesus Kristus itu dalam hidup kita! 

Efesus 4:32-5:1 menyuruh kita untuk ramah, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni sama seperti Kristus yang sudah mengampuni kita (Dia sudah memberikan “grace” untuk kita dan kita seharusnya juga memberikan “grace” itu juga pada orang lain). 

Ketika kita mengenal kasih karunia Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita tidak akan menghakimi orang -> merasa paling benar dan merendahkan yang lain. Kalau kita suka menghakimi, coba lihat diri kita! Lihat kesalahan-kesalahan kita dan lihat betapa sabarnya Tuhan pada diri kita! Sungguh tidak layak buat kita untuk menghakimi orang lain, bukan?

2. Pengetahuan (gnosis)

Pengetahuan penting karena kita bisa terbawa ajaran-ajaran yang menyesatkan, dibohongi, dan lain sebagainya. Kita belajar mengenal Tuhan kita dengan benar.

Yang berbahaya menurut Petrus adalah saat pengetahuan kita tidak diterapkan karena hati kita akan kosong, akhirnya jadi sombong, dan merendahkan orang lain. Jadi kita belajar mengenal Tuhan kita dari firmanNya dan ini akan menolong kita supaya kita punya pengetahuan yang benar tentang Tuhan SUPAYA kita bisa hidup benar sehari-hari.

Daniel berkata bahwa orang yang mengenal Tuhannya akan hidup dengan kuat di tengah situasi apa pun juga dalam hidupnya! Sehingga kita tidak menjadi orang Kristen yang lemah (mengeluh, mundur)

Rasul Paulus menjelaskan pentingnya pengetahuan tentang Tuhan supaya hidupnya bersama Tuhan (Filipi 1:21). Filipi 2:5 – supaya kita punya pikiran yang rendah hati yang sama seperti Yesus Kristus. Filipi 3:10 – Paulus menghendaki mengenal Yesus (maksudnya adalah bahwa dalam kehidupannya sehari-hari, dia semakin mengenal Kristus). Filipi 3:14 – mengenal Tuhan yang Maha Kuasa sehingga membuat kita kuat dalam hidup ini.

Bagaimana kita bisa mengenal Yesus Kristus

a. Kasih waktu untuk Tuhan

Hubungan apa pun juga selalu membutuhkan pengorbanan waktu. Yesus bangun pagi-pagi, memberi waktu untuk berdoa. Kita pun seharusnya begitu – kita kasih waktu untuk dengar musik, bernyanyi, saat teduh, atau berdoa pada Tuhan. Atau ada orang yang senang untuk jalan-jalan untuk mengagumi ciptaan Tuhan dan lebih dekat pada Tuhan dengan cara seperti itu. Relasi tidak bisa dibuat dengan tergesa-gesa/terburu-buru. 

b. Belajar firman Tuhan

Melalui saat teduh, seminar-seminar, buku rohani, bible study, dan sebagainya. Kita tidak akan bisa bertumbuh kalau kita terus sibuk kesana kemari setiap hari. 

c. Pengalaman

Pengalaman kita setiap hari bisa kita pelajari untuk mengenal Tuhan dengan lebih baik. Orang Atheis berkata bahwa semuanya “kebetulan”, “hoki/beruntung”.  Kita sebagai anak Tuhan harusnya mengucap syukur dan coba untuk menghubungkan dengan relasi kita pada Tuhan. Supaya kita melihat bahwa Tuhan kita yang hidup bekerja dalam pengalaman hidup kita sehari-hari! Tidak ada kejadian yang cuma-cuma dan sia-sia di hadapan Tuhan!


Post a comment

X