Benih yang hidup

  


By: Ryan Li

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 25 Mei 2014

Ingat perkataan Yesus mengenai biji sesawi? Biji sesawi sangatlah kecil (seperti sebuah titik di jari telunjuk kita), walaupun pohon yang dihasilkan sangat besar.

1Petrus 1:23-25 – Firman Tuhan disamakan dengan benih. Saat orang menerima Yesus, ada sesuatu perubahan yang terjadi pada diri orang tersebut, yaitu dimana hidup orang yang dikuasai dosa telah diubah dan menerima hakekat baru (termasuk keinginan dan kekuatan baru). Benih yang bekerja dari dalam, mengubah kita.

Perhatikan di ayat ini bahwa Firman Tuhan tidak binasa! Firman Tuhan adalah Firman yang hidup dan selama-lamanya.
Sebuah benih harus “mati” dulu supaya bisa muncul pertumbuhan dan kehidupan yang baru. Firman Tuhan yang selama-lamanya, berkuasa, menjamah kita yang berdosa untuk menerima sang Juru Selamat.

Baca Markus 4:26
Pekerjaan Tuhan mengubah dan menumbuhkan orang, tanpa disadari (melalui sebuah manifestasi, misalnya). Tapi ada perubahan hidup yang terjadi pada orang tersebut.

Apakah benih itu bisa mati?
Dari ayat 1Petrus 1:23-25, tidak. Ketika Yesus memberikan perumpamaan dalam Lukas 8:11-15, kita bisa mendapatkan sebuah benih yang bekerja tapi tidak berbuah. Sebagai anak Tuhan, kita harus memiliki “tanah yang baik” sehingga Firman Tuhan berbuah dalam hidup kita. Bukan soal “kita tidak boleh melakukan A, B, atau C”, tapi lebih menyadari betapa indahnya Firman Tuhan sehingga kita punya kerinduan yang besar untuk menjadi tanah yang baik.

Kita lembut, mau membuka diri untuk ditegur oleh FirmanNya. Kalau kita tidak ingat FirmanNya, kita tidak ingat Tuhan! Penting bagi kita untuk respon pada FirmanNya, mau dijamah dan diubah!

Post a comment

X