Anggota Gereja Sehat

  


Pdt Victor Liu
30 Agustus 2015

Rekaman Praise & Worship

  1. Terpujilah namaMu Tuhan
  2. Build your Kingdom here
  3. Forever
  4. I stand amazed

Latar belakang gereja Korintus tidak baik, bahkan ada homoseksual di dalam gereja mereka. Namun Tuhan menjamah dan memulihkan mereka. Tetapi setelah itu, kita bisa mempelajari dari surat Rasul Paulus pada jemaat Korintus bahwa ada perpecahan dan berbagai masalah yang terjadi di dalam jemaat.

Sebuah gereja sehat di saat pemimpinnya, pelayannya, dan jemaatnya mau terus bertumbuh dan diubahkan oleh Kristus. Unhealthy church members will create an unhealthy church! Sama hal nya dengan sebuah hubungan suami istri yang tidak sehat karena setiap pasangan fokus pada diri mereka sendiri saja, kehidupan bergereja pun demikian.

Kalau kita tahu tubuh kita tidak sehat (misalnya ada penyakit jantung, kencing manis, dan sebagainya), maka kita harus menjaga cara makan kita supaya kita bisa terus hidup sehat. Atau kalau kita mau punya pasangan hidup, maka kita juga harus fokus untuk mempunyai karakter dan gaya hidup yang sehat, sehingga kita bisa menjadi seorang pasangan yang baik.

Baca 1Korintus 3:1-4

MENGAPA JEMAAT KORINTUS TIDAK SEHAT

MEREKA SEPERTI MANUSIA DUNIAWI

“But I, brothers, could not address you as spiritual people, but as people of the flesh, as infants in Christ” – ESV

“Spiritual people” (manusia rohani) – ini berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya (1Korintus 2:14-16), dimana jemaat Korintus sudah percaya pada Kristus dan dimana Roh Kudus tinggal di dalam mereka. Dan itu berarti mempunyai hidup yang dipimpin oleh Roh, yang diubahkan dan semakin serupa dengan Kristus.

Tetapi Paulus menyebutkan bahwa jemaat Korintus tidak bisa disebut demikian. Mereka sama dengan manusia duniawi, manusia lama – yang hidupnya terus menerus mencintai dosa dan dikendalikan oleh kedagingan.

Jemaat Korintus adalah orang-orang yang sombong, yang merasa mereka adalah manusia rohani. Mulut mereka (yang selalu mengucapkan hal-hal yang rohani) tidak sama dengan gaya hidup mereka.

“For while there is jealousy and strife among you, are you not of the flesh and behaving only in a human way?” – ESV
Jemaat Korintus mengaku sebagai orang rohani, namun kenyataannya mereka masih dipenuhi hawa nafsu dan kedagingan (“Sarkikos” – dalam bahasa asli nya)

BELUM DEWASA DALAM KRISTUS

“…as infants in Christ” – ESV

Hidup kekristenan tidak tergantung dari lama nya kita ikut Tuhan, atau lama nya kita pelayanan. Kita bisa melihat bahwa Paulus masih menyebutkan jemaat Korintus seperti seorang bayi (baby in Christ)!

“But I, brothers, could not address you as spiritual people, but as people of the flesh, as infants in Christ. I fed you with milk, not solid food, for you were not ready for it. And even now you are not yet ready”
Makanan rohani yang diterima mereka adalah dasar dimana soal Kristus yang mati menebus dosa, tentang kasih Kristus di salib. Namun ada juga makanan yang solid dimana kasih Kristus tersebut mengubah hidup kerohanian dan itu tidak terjadi di jemaat Korintus (lihat 1Korintus 3:3-4 – “..there is jealousy and strife among you..”

Iri hati
Pembunuhan pertama yang terjadi di dalam alkitab adalah karena iri hati (Kain). Saat kita iri (membanding-bandingkan dengan orang lain), kita tidak pernah bersyukur. Petrus pun demikian pada saat dia menanyakan Yesus apa yang akan terjadi pada Yohanes (setelah Yesus menubuatkan apa yang akan terjadi pada Petrus). Tuhan mempunyai berkat dan rencana sendiri untuk setiap orang, jadi kita jangan membandingkan dengan orang lain!

Pertengkaran, perpecahan
Orang yang bertengkar cenderung karena kesombongan, karena ingin mempertahankan hak dan kehendaknya. Suka menghakimi satu sama lain. Kalau spirit kita seperti ini, kita tidak siap untuk menjalin hubungan pernikahan! Cinta mati karena pertengkaran! Saat kita merasa kehendak dan prinsip kita paling benar, kita akan merendahkan dan bertengkar terus menerus! Dan itu akan menyedihkan pada saat kita hidup bergereja. Kita harus cepat bertobat dan menghadap Kristus.


Gereja Korintus mulai terpengaruh dengan prinsip dunia, fokus pada diri sendiri dan bukan pada Kristus. Mereka tersedot dan tidak bertumbuh, yang akhirnya membuat atmofsir gereja rusak. Ada pertengkaran di dalam nya dan akhirnya tidak menjadi kesaksian yang baik dan hidup.

Biarlah kita tidak lagi menjadi manusia duniawi, karena kita sudah ditebus Kristus, tapi manusia rohani yang memiliki karakter seperti Kristus dalam hidup bergereja. Jangan menjadi manusia rohani dari luar, tapi kita sebenarnya masih bayi!

Post a comment

X