Allah yang kekal dan tidak berubah

  


Seri “Allah adalah..”
Adrian Kencana
Ringkasan khotbah 15 Agustus 2021

Apa yang kita percayai tentang Allah akan mempengaruhi, mewarnai, dan mengubah cara pandang kita akan semua hal.

Mengapa begitu banyak anak muda meninggalkan Tuhan? Karena Tuhan yang ada di benak mereka adalah Allah yang tidak mampu menyertai kita dalam hidup ini, dan mereka tidak sungguh-sungguh mengenal Allah yang sebenarnya.

“Even if we cannot know Him fully, we must strive to know Him truly” – Kevin DeYoung.

Allah kita bukan terdiri dari bagian-bagian, tetapi semua atribut Allah adalah 100%, yang sepenuhnya kekal, sepenuhnya Maha Kuasa, sepenuhnya tidak berubah, dan sebagainya. Atribut-atribut Allah dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan.

[1] Allah adalah Allah yang kekal (God is Eternal) – tidak terbatas dari segi waktu, tanpa awal dan tanpa akhir (Mazmur 90:2, Wahyu 1:8).

Allah lah yang memegang awal dan akhir dari segalanya. Ia tidak terikat dan terperangkap oleh waktu. Allah yang kita sembah adalah Allah atas segala waktu dan masa. Baca Pengkhotbah 3:1-11 (khususnya ayat 11).

Implikasi atribut kekekalan Allah

A. Kita tidak kekal dan terbatas oleh waktu.
Saat kita ada dalam situasi yang buruk, kita sering bertanya-tanya dimanakah Tuhan di tengah situasi ini? Dimana keindahan dan kebaikan yang Tuhan janjikan? Kalau kita ingin Tuhan bekerja sesuai dengan waktu dan harapan kita, maka kita pasti akan kecewa.

Allah kita tidak terbatas oleh waktu, Dia menetapkan segalanya dan kita tidak akan pernah bisa menyelami pekerjaan & rencana Allah.

Dan di suatu saat nanti, kita akan bisa menemukan pemenuhan dari ayat Pengkhotbah tadi, kita bisa melihat kebaikan Allah yang sempurna – Wahyu 21:4-5a.

B. Hidupkanlah hari ini sebaik-baiknya
Lihat Efesus 5:15-16. Allah memanggil untuk memakai waktu dan kesempatan yang ada untuk tujuan dan kemuliaan Allah. Ada 3 cara: tinggalkanlah masa lalu (yang sering membuat kita menggerutu dan terpenjara akan penyesalan), lepaskan masa depan (terjerat akan impian dan kekuatiran), dan jangan hamburkan masa sekarang (dengan kemalasan atau kesibukan yang berlebihan).

[2] Allah yang tidak berubah

Perubahan adalah sesuatu hal yang kita bisa perhatikan, karena ada perbedaan waktu. Tapi karena Allah kita kekal dan tidak terbatas oleh waktu, maka kita bisa simpulkan bahwa Allah kita adalah Allah yang tidak berubah (Maleakhi 3:6).

Apa artinya Allah tidak berubah?

A. Keberadaan Allah tidak berubah (Mazmur 102:25-27, Yakbous 1:17)
B. Karakter dan kasih Allah tidak berubah (Bilangan 23:19, 1Samuel 15:29, Mazmur 103:17, Yeremia 31:3)
C. Rencana dan tujuan Allah tidak berubah (Amsal 19:21, Mazmur 33:10-11, Yesaya 14:24)
D. Firman dan janji-janji Allah tidak berubah (Yesaya 40:8, 2Korintus 1:20)

Allah kita adalah Allah yang tidak berubah dari kekal sampai kekal!

“Bila Allah dapat berubah, maka Dia bukan Allah” – Herman Bavinck.

Implikasi atribut Allah tidak berubah

A. Allah tidak berubah bukan berarti kaku, tidak mampu bergerak; tetapi Allah yang aktif.

B. Kestabilan yang tidak akan goyah (Ulangan 32:3-4a, Mazmur 18:31, Mazmur 62:2)

—-

Kita sungguh dapat bergantung pada Allah kita karena Ia adalah Allah yang kekal dan tidak akan berubah selamanya! Kita manusia, situasi, dan apa pun dalam dunia ini dapat dan akan berubah, kecuali Allah kita!

Kefrustrasian dalam hidup ini umumnya disebabkan oleh ekspektasi kita bahwa seseorang atau keadaan (harta, posisi, situasi) tidak akan pernah berubah. Padahal satu satu nya pribadi yang tidak berubah adalah Allah.

Saat kita dibukakan akan dosa kita, kita sering berkata “kita tidak bisa berubah”. Bukankah ini kebohongan? Kita bukan Allah, kita bisa berubah.

Allah yang kekal dan tidak berubah, itu adalah…:

[1] Peringatan buat kita – Allah tidak akan pernah berubah. Kalau kita tidak mau bertobat, Allah yang adil tidak akan memberikan keistimewaan bagi kita.

[2] Pengharapan buat kita – Allah akan membawa kita sampai bertemu kembali dengan Dia, dan itu tidak bergantung pada kita. Allah tidak akan memungkiri janjiNya untuk menyertai kita selama-lamanya.

[3] Kekekalan dan ketidak berubahan Allah akan membawa kita pada penyembahan. Kita tidak akan bisa menyelami Allah, karena itu sebagai umatNya kita tidak pernah bisa selesai menyembah keagungan dan kemuliaan Allah!

Post a comment

X