Allah yang berdaulat

  


Seri “Allah adalah..”
Adrian Kencana
Ringkasan khotbah 29 Agustus 2021

Belajar tentang kedaulatan Allah pasti mengundang banyak pertanyaan yang mungkin kita sendiri juga alami dan gumuli.

– the problem of evil: kalau Allah yang berdaulat, mengapa masih ada kejahatan dan penderitaan
– what about free will? Apakah ini berarti kita seperti robot, dan semua di “program” oleh Allah? Kalau memang Tuhan yang menetapkan segalanya, bukan kah berarti Tuhan juga bertanggung jawab atas dosa kita?

Untungnya, kita sudah belajar tentang attribut-attribut Allah dari minggu-minggu sebelumnya sehingga kita bisa lebih mengerti siapa Allah dan kedaulatan Allah.

Baca Yesaya 46:8-11.

Allah menyuruh kita untuk mengingat siapa Allah

– “Tidak ada yang seperti Aku” (Infinite, incomprehensible, self-existent, self-sufficient, eternal, unchanging, omniscient, omnipresent, omnipotent).
– Otoritas Allah: Dia tidak diciptakan, malahan Dia lah Pencipta dan sumber dari segala penciptaan.
– Ayat 10: “I declare the end from the beginning, and from long ago what is not yet done…” (CSB). He is holy, just, good, loving, merciful, truthful, wise
– Kemampuan Allah merencanakan segalanya dari awal sampai akhir, dengan sempurna. Sedihnya, terkadang kita sering merasa kita tahu rencana yang lebih baik bagi kita daripada Allah! Lihat Yeremia 29:11 dimana pemberontakan Israel terhadap Allah mampu dipakai Allah untuk tetap melaksanakan rencanaNya. Allah mendisplinkan mereka dengan membuang mereka dan itu yang terbaik untuk mereka, menurut Allah.

Tidak ada plan B bagi Tuhan, hanya plan A!

Apa gunanya rencana kalau tidak digenapi? Berbeda dengan manusia, segala rencana Allah akan tergenapi (lihat ayat 10-11). “My plan will take place and I will do all my will..” “Yes, I have spoken; so I will also bring it about. I have planned it; I will also do it.” (CSB).

What is the scope of God’s sovereignty?

Masterplan Allah begitu detail and precise, tidak ada satu hal pun yang dapat terjadi di luar kedaulatan dan rencana Allah! Tuhan tahu apa yang akan terjadi dan sanggup mencegah sesuatu hal terjadi (misalnya Dia mencegah saudara-saudara Yusuf untuk menjual Yusuf sebagai budak), namun ini berarti Tuhan dalam kedaulatanNya telah mengambil keputusan untuk membiarkan hal itu terjadi. Ini bukan berarti Tuhan suka atau menginginkan hal itu terjadi. Saudara-saudara Yusuf lah yang mengambil tindakan tersebut dalam kebebasannya, jadi yang bertanggung jawab di sini bukan lah Allah yang mengijinkan hal itu terjadi, tetapi saudara-saudara Yusuf lah yang bertanggung jawab (lihat Kejadian 50:20)!

Dalam setiap kejadian di dalam dunia ini, Allah tidak pernah sedetik pun tidak berdaulat – karena kalau Allah tidak berdaulat, Dia bukan Allah (R.C Sproul). Tidak ada satu hal pun di dunia ini yang berdaulat, tapi hanya Allah yang duduk di tahta.

Areas of God’s Sovereignty

[1] Sovereign over creation and nature (Mazmur 33:6-9, Ibrani 1:3)
Allah memerintahkan ikan besar, pohon, dan bahkan ulat dalam cerita Yunus. Alam dan cuaca pun ada di dalam kendali Allah kita (Yesus memerintahkan badai untuk berhenti di dalam perahu).

[2] Sovereign over human history (Amsal 16:33)
Tidak ada satu hal pun yang terjadi secara acak  (Mazmur 33:10-11, Daniel 2:21, Daniel 4:17). Ini berarti termasuk penguasa-penguasa jahat, mereka di tetapkan Allah, diijinkan terjadi. Dan memang ini sesuatu hal yang sulit kita percayai, tapi kita adalah manusia terbatas yang tidak bisa menyelami pekerjaan Allah dari awal sampai akhir. Pertanyaannya adalah apakah kita bisa sungguh-sungguh percaya akan kebaikan dan kedaulatan Allah?

Allah dapat kita percayai karena Dia tidak pernah berubah, tidak pernah ingkar janji, dan tidak akan pernah meninggalkan umatNya. Kita bisa sungguh-sungguh percaya pada Allah dan Dia bisa melakukan apa saja yang Dia mau dengan kuasaNya (Amsal 21:1). Bahkan hidup mati kita ada di tangan Dia (Ulangan 32:39, Yakobus 4:13-15).

[3] Sovereign in the salvation of His people (Efesus 1:4-6, Yohanes 6:37, Kis 13:48)
Allah kita sungguh berdaulat, bahkan dalam keselamatan umatNya. Dia telah memilih dan memastikan mereka akan selamat. Kedaulatan tidak merampas kebebasan manusia untuk memilih. Dia tahu kebutuhan kita yang paling dalam dan mendasar! Karena kemurahan Allah lah Dia telah menetapkan, dan mempersiapkan kita melalui kejadian-kejadian dalam hidup kita sampai kita dengan suka cita menerima tawaran keselamatan, kasih karunia Allah dengan suka rela.

Implikasi kedaulatan Allah

[1] Kagum dan takut akan otoritas dan kedaulatan Allah
Kita bisa percaya pada Allah karena Dia tahu yang terbaik untuk kita

[2] Bersyukur atas keselamatan yang kita terima di dalam Yesus Kristus
Rencana yang mahal yang sudah di tetapkan Allah dari semula

[3] Berdoa
Kita sepatut nya berdoa pada Allah yang berdaulat, bukan malah tidak berdoa

[4] Penginjilan
Tidak ada hati yang sia-sia dan keras dimana Allah tidak bisa bekerja

Post a comment

X