Tuhan yang benar dan bijak

  


Stephanus Pradhana
Ringkasan khotbah 26 September 2021
Yoh 17:3, 1Tes1:9

Allah yang benar, berarti semua kata-kataNya adalah kebenaran – 2Samuel 7:28, Yoh 17:17. Dan ini berarti Allah yang menentukan mana yang benar dan mana yang salah (Dia lah sumber kebenaran, the standard, the benchmark).

Jadi, firman Tuhan lah yang menjadi sumber kebenaran dari segala yang ada di dunia ini. Itu lah standar dari kebenaran. Dan apa yang Dia definisikan sebagai kebenaran tidak akan berubah sampai selama-lamanya (karena Allah kekal dan tidak pernah berubah). Dan apa yang Dia katakan (firmanNya) tentang diriNya dan ciptaanNya, selalu benar dan tidak berubah, dan mendeskripsikan realita hidup dengan benar.

Karena itu, Firman Tuhan membantu kita untuk mengerti kehidupan!

Lalu apa implikasinya kebenaran ini bagi hidup kita? (Kalau Tuhan itu benar dan berhikmat)

[1] There is an absolute, an objective truth (Ada kebenaran mutlak dan objektif)

Kebenaran di jaman post modern sekarang ini umumnya relatif, personal, dan subyektif. Semua adalah benar berdasarkan pengalaman masing-masing, dan banyak orang tidak sadar bahwa sebenarnya ada kebenaran yang mutlak!

Pertanyaannya, mau kah kita menerima kebenaran yang mutlak, yang ada di atas daripada kebenaran kita yang subyektif yang berdasarkan dari pengalaman dan pengamatan kita yang terbatas? Tidak mudah untuk menerima ada kebenaran mutlak di atas kebenaran yang kita pegang – padahal kalau kita tidak menerimanya, suatu saat realita akan menimpa kita dengan keras!

Kenapa tidak mudah?
– karena kebenaran kita akan membebaskan kita dari otoritas Allah
– karena kebenaran kita terasa benar bagi kita (feels right, feels real)

[2] Let God’s truth guide our lives
Mazmur 119:105.

Refleksi: Apa yang biasanya mengarahkan kita saat mengambil keputusan?
Kita hidup di jaman informasi dengan kemajuan teknologi, sehingga tidak mudah untuk membedakan mana informasi yang benar, mana yang hoaks. Dan setiap orang punya platform untuk menyampaikan kebenaran masing-masing.

Sehingga akibatnya kita lebih sering mengkonsumsi multimedia daripada firman Tuhan. Dan tanpa kita sadar, perlahan-perlahan itu akan mengubah persepsi kita melalui sebuah cerita yang menarik, dan kebenaran kita akan goyah.

Roma 12:2 – biarlah pikiran kita hari demi hari diubahkan sehingga kita bisa mengenal mana yang benar dan yang salah, yang sesuai dengan kehendak Allah yang sempurna dan berkenan kepadaNya.

[3] Trust God and His truth although the truth is not always convenient for us

Kita tetap harus berpegang pada firmanNya karena firmanNya adalah benar dan juga baik bagi kita!

Allah kita bukan saja benar, tapi juga bijaksana.

God is most wise = God always brings about the best results and brings about these goals through the best possible means.

Dia punya tujuan bagi hidup kita, dan itu tujuan yang terbaik, jadi Dia akan mewujudkan nya dengan cara yang terbaik juga.

Tuhan tidak pernah salah, tidak pernah berbohong, dan pasti menuntun kita menuju kebaikan, untuk serupa dengan Kristus.

”If you look for truth, you may find comfort in the end, but if you look for comfort, you will not get either comfort and truth, only soft soap and wisful thinking to begin with and, in the end, despair” – C.S.Lewis.

Post a comment

X