Akibat Dosa

  


By: Matthias Ripp

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 6 Juli 2014

Manusia tahu dan mengerti akan dosa, tapi jarang memikirkan akibat dari dosa itu sendiri. Akhirnya banyak orang yang menyesali hidupnya. Ketika kita tidak menanggapi secara serius atau mengecilkan akibat dari sebuah dosa, kita akan terus menerus melakukan dosa itu.

Adam dan Hawa tidak memikirkan akibat dari dosa mereka. Kita baca Kejadian 3:6-24

Perhatikan saat manusia jatuh dalam dosa, urutannya dari ular, Hawa, Adam. Namun ketika Tuhan meminta pertanggung-jawaban, urutannya: Adam, Hawa, lalu ular. Banyak penafsir tentang ayat 6 yang sepakat bahwa pada saat itu Adam ada bersama-sama dengan Hawa (selama percakapan Hawa dengan ular), namun dia tidak mencegah/melakukan apa-apa. Dia mendengar nasihat pasangannya yang tidak benar, padahal Adam harusnya sebagai pemimpin rohani saat itu.

1Korintus 11 menunjukkan bahwa kepala dari perempuan atau rumah tangga adalah laki-laki. Jadi di sini kita bisa melihat bahwa Adam tidak berfungsi sebagai kepala/pemimpin (bahkan pemimpin seluruh umat manusia). Baca juga Roma 5:12-14; menyatakan bahwa karena Adam berdosa, ada kematian terjadi pada seluruh manusia dan seluruh manusia berdosa. Sama halnya seperti negara atau orang tua yang berhutang, hutang itu tidak akan hilang dan “diturunkan” pada pemimpin berikutnya (atau anak dalam sebuah keluarga).

AKIBAT DOSA

Ular (ayat 14-15)
– Harus menjalar
– Permusuhan -> dimana keturunan perempuan (yaitu Yesus Kristus), akan mengalahkan iblis, mengalahkan kuasa dosa. Ini menunjukkan kasih karunia Kristus yang begitu besar untuk seluruh umat manusia, di bawah rencanaNya yang besar.

Perempuan/Hawa (ayat 16)
– Penuh dengan kesusahan dan kesakitan saat mengandung dan melahirkan
– Berahi pada suami
Terjemahan Inggris:”…you will want to control your husband, but he will dominate you”. Menunjukkan bahwa wanita yang harusnya menjadi pendamping, selalu punya keinginan untuk mengontrol, memimpin, menggantikan posisi laki-laki sebagai pemimpin (1Korintus 11:3).
Karena ini jaman sekarang banyak yang memperjuangkan wanita supaya sejajar dengan laki-laki, bahwa kepala rumah tangga adalah suami DAN istri, bukan suami.

Laki-laki/Adam (ayat 17-19)
– Tanah menjadi “sukar”
– Harus bekerja keras dengan keringat
– Akan mati

Tapi ada satu akibat dosa di sini yang paling fatal, yaitu bahwa mereka akan “mati”. Selain mati fisik, ada satu lagi, yaitu mati secara rohani – mempunyai hubungan yang terpisah dari Tuhan (mereka melarikan diri dari Tuhan). Tuhan tahu mereka berdosa dan menginginkan pengakuan tulus dari mereka atas keberdosaan mereka (“Dimanakah Engkau?”). Panggilan Tuhan ini terus berlaku sampai sekarang, pada kita yang berdosa! Namun kita lihat Adam dan Hawa membela diri, dan menyalahkan yang lain.

Seberapa besar akibat dari sebuah dosa? Sebesar Tuhan mengirimkan AnakNya sendiri di kayu salib untuk kita!
—-
Akibat dari dosa mengerikan, yaitu hubungan terpisah dengan Allah untuk selama-lamanya. Namun Tuhan memberikan Yesus Kristus sebagai penebus dosa, bahkan dari awal Kejadian saat manusia pertama jatuh ke dalam dosa!

Seluruh dari kita berdosa (karena ada kematian) dan bagi kita yang sudah percaya pada Kristus, ada hubungan dengan Tuhan yang kembali terjalin di tengah keberdosaan kita.

Buat kita yang masih hidup dalam dosa dan tidak mempercayai Kristus, kiranya kita bisa menyambut kasihNya sebagai suatu karya penebusan atas keberdosaan dan pemberontakan kita. Allah yang Maha Suci tidak bisa bersekutu dengan manusia berdosa, namun kematian Yesus Kristus di kayu salib menyatukan kita kembali pada Dia.

Buat kita yang sudah ikut Tuhan, sering kita melakukan dosa dan jarang memikirkan dengan sungguh-sungguh akibat dari dosa kita. Kita mengecilkannya dan melakukannya berulang-ulang. Akibat dari dosa selalu menghancurkan! Kiranya kita mau mengakui dosa kita secara tulus di hadapan Tuhan (tidak seperti Adam dan Hawa) dan kembali kepadaNya.

Post a comment

X