A witnessing community

  


Seri Yohanes 15
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 16 September 2018

Rekaman Praise & Worship

Pernahkah kita berpikir, apa yang akan terjadi kalau gereja tidak bersaksi? Kalau kita tidak bersaksi? Banyak dari kita yang mengikut Kristus melalui kesaksian seseorang, atau dari firman Tuhan yang di sampaikan oleh seorang anak Tuhan, bukan? Gereja memang di desain untuk menjadi saksiNya!

Yesus tidak pernah menjanjikan kenyamanan atau berkelimpahan (dari segi duniawi) saat kita mengikuti Dia. Kalau kita perhatikan dalam injil injil, Yesus sudah memberikan peringatan bahwa dunia akan membenci kita dan bahkan banyak jemaat mula mula yang dianiaya dan bahkan dibunuh karena ikut Yesus. Demikian juga kita, saat kita ikut Tuhan atau bersaksi, kita bisa tidak disukai keluarga, dikucilkan, dan bisa dianiaya.

Setiap kali Tuhan memberikan perintah untuk kita, Dia akan menolong memberikan kekuatan (memampukan kita untuk menjalankan perintahNya).

Yohanes 15:26 – Penghibur (Roh Kudus) diberikan bagi kita, dan khususnya fokus kita pada ayat ini, untuk bersaksi. Allah Roh Kudus, yang juga sehakikat dengan Allah, diberikan bagi kita dari Bapa, dan diutus oleh Allah Anak (Yesus). “Parakletos” – pendamping (pembela dalam pengadilan), perantara, penghibur. Roh Kudus tinggal di dalam diri kita saat kita ada di dalam Kristus (Roma 8:9).

Roh Kebenaran artinya sumber dari kebenaran, memimpin kita dalam kebenaran, dan menolong kita dalam melakukan kebenaran.

Roh Kudus pun akan menolong kita dalam bersaksi (ayat 27), berarti menolong kita pada saat kita sedang bersaksi dengan orang, dan juga Roh Kudus akan bekerja pada orang yang dimana kita sedang memberikan kesaksian (kita hanya perantara saja).

Kita sering bergumul untuk meyakinkan seseorang untuk percaya pada Yesus bukan? Padahal justru dalam firman Tuhan di tuliskan, Roh Kudus lah yang meyakinkan orang akan dosa nya dan untuk mempercayai Kristus (sehingga bukan dengan kekuatan atau pengetahuan kita). Lihat Yohanes 16:8.

Kita tidak bisa memaksakan kehendak orang atau dengan kekuatan kita sekuat-kuat nya untuk membawa dia pada Kristus, ini pekerjaan Roh Kudus. Tapi, kita pun harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya (kita belajar firman Tuhan atau pengetahuan tentang atheism, menjawab pertanyaaan pertanyaan sebisa kita, mendoakan dia, dll).

Yesus pun berkata jangan pernah berharap respon yang positif dalam bersaksi, karena kita akan tidak disukai, mungkin akan dikucilkan dan sebagainya. Kenapa dunia tidak suka kita bersaksi? Ini akan kita bahas minggu depan.

Tentu sebelum kita bersaksi, kita harus ada keyakinan akan iman kita dan juga ada kerinduan akan orang-orang yang di percayakan Tuhan pada kita untuk bisa percaya pada Kristus.

Kis 1:8 – Kita diberikan kuasa (empowered) dari Roh Kudus ketika kita bersaksi!
Kis 13:2 – Kita dipimpin, diarahkan, dan bahkan Roh Kudus memilih orang yang diutus

Our role and Holy Spirit’s role
We learn to master what is being taught (Subject/Contents) – Gospel of Jesus Christ (kita orang berdosa, dan tidak bisa menyelamatkan diri kita sendri, sehingga Yesus Tuhan kita datang untuk mati di kayu salib menebus dosa kita, dan bangkit lagi. Saat kita menyerahkan hidup kita padaNya, kita akan diselamatkan.
Learn to testify about Gospel (Methods/Approach); Pendekatan Yesus berbeda pada wanita Samaria di sumur, pada orang Farisi, dan pada Zakeus
Someone who testify need to learn about the disciples (Audience/Receiver); kita perlu tahu pribadi orang yang kita sedang bersaksi.

Holy Spirit’s Role:
Believers: Untuk kita orang percaya yang bersaksi: Dia memakai kita, Dia mentransform hidup kita, Dia menguatkan kita, diberikan kuasa sebagai anak Tuhan
Receiver/Kepada penerima Injil: Roh Kudus membuka matanya akan dosa, meyakinkan dia akan dosa
Injil/Gospel: Roh Kudus memakai Injil untuk meyakinkan
Methods/Approach: Roh Kudus menguatkan metode yang kita pakai untuk menginjil (gaya bicara dan hidup kita, dan sebagainya).

Pernah kah kita mengambil keputusan secara pribadi kepada Yesus, mengakui dosa-dosa kita dan menyerahkan hidup kita padaNya? Atau kita hanya dari kecil datang ke Gereja tapi tidak pernah mengakui diri orang berdosa? Bagaimana mungkin kita bisa selamat kalau kita sendiri tidak pernah mengakui diri sebagai orang yang berdosa?

Tuhan bisa memakai malaikatNya untuk bersaksi, tapi Dia memilih memakai kita yang berdosa ini untuk menjadi saksiNya. Kiranya hidup kita terus diperbaharui sehingga bisa terus dipakai menjadi saksiNya!

Post a comment

X