In or out?

  


Pengkhotbah tamu Ps Kornelius Yap
Ringkasan khotbah 27 November 2022
Markus 3:20-35

Apa yang Yesus lakukan sampai reaksi orang begitu keras pada Yesus? Kalau kita lihat pasal 3, Dia menyembuhkan orang pada hari Sabat, pengikutNya makin banyak (bisa meresahkan kerajaan Roma), dan sebagainya.

Kita memang tidak bisa menempatkan Yesus di tengah-tengah; sebagai orang Kristen, kita harus menyadari siapa Kristus sebenarnya dan memilih apakah kita ikut ajaran Dia sepenuhnya (bukan memilih-milih).

Saat kita menghidupi nilai-nilai Kristus, dunia akan bereaksi terhadap kita (Baca Yohanes 15:20, Matius 10:34-35).

Yesus datang untuk menarik “garis” yang baru, hubungan antara manusia; Kita menjadi keluarga yang baru bersama Kristus. Dia menarik batas, bahkan menggeser batas yang baru – orang-orang yang melakukan kehendak Allah, itu lah bagian keluarga yang baru.

Markus 10:29-30 mengingatkan saat kita masuk ke dalam keluarga yang baru, Tuhan tidak akan meninggalkan kita.

1Kor 12:3 – Kekristenan harus jadi iman yang eksklusif; Harga kita sudah lunas di bayar oleh Yesus di kayu salib. Yesus harus menjadi pribadi yang nyata dan berharga dalam hidup kita karena kalau tidak, kita akan menjadi orang Kristen yang suam-suam kuku dan kita akan terus memilih prinsip-prinsip dunia, di luar dari prinsip keluarga Allah.

Saat kita mau menghindari konflik, kita akan kompromi dengan dunia. Saat kita menjadi garam dan terang dunia, dunia akan bereaksi dan menarik batas dengan kita. Tetapi Tuhan juga sudah memberi batas yang baru untuk kita, kita telah menjadi keluargaNya.

Post a comment

X