Gospel Unity to the Glory of God

  


Seri Justification by Faith
Ringkasan khotbah 28 Juli 2019

What is the point of our salvation? Is it just a personal relationship with God?
Roma 1-11: the mercies of God in Christ Jesus
Roma 12:1-1: respon yang layak akan kemurahan Allah adalah mempersembahkan tubuh dan hidup kita kepadaNya (Roma 12:1)

Kalau respon kita dan inti keselamatan kita hanya lah hubungan pribadi kita dengan Tuhan, maka untuk apa kita datang kebaktian pada hari Minggu? Untuk apa juga jadi anggota gereja atau aktif di sana? Padahal hidup bergereja tidaklah hal yang mudah. Belum lagi kita sering tidak suka pengkhotbahnya, musiknya, dan sebagainya.

Pointnya, kita diselamatkan bukan untuk kenikmatan pribadi kita pada Tuhan saja (our salvation is not just for private enjoyment), tapi ada hal yang lebih besar! Lihat Roma 15:1-13.

“Though faith clearly is a personal matter, something to be worked out in fear and trembling, it is a mistake to believe that faith is a private matter. Why? Because when faiths is reduced to the private domains of life it ceases to have public and broadly interpersonal effect.” – Norman Wirzba – Huffington Post.

Kita tidak dipanggil untuk menjadi private & passive Christians, tapi dipanggil untuk aktif masuk dalam komunitas dan mempunyai dampak atau pengaruh. Lihat ayat 6 (“kamu” – bentuk plural).

Kita dipanggil untuk mempersembahkan tubuh kita demi tubuh Kristus (gereja, komunitas orang percaya), untuk kemuliaan Allah (lihat pasal Roma 12-14 secara keseluruhan). We are called to present our bodies for the body of Christ.

Bagaimana kita bisa mempermuliakan Allah kalau kita menjadi “private” Christians? Kita harus budaya “me” bukan “di” -> melayani, menghibur, mendorong, menguatkan, mengasihi, dan sebagainya! We are called to actively participate in the body of Christ!

The Unity of Body of Christ

[1] Glorifies God

Gereja yang terpecah belah, tidak bisa memuliakan Tuhan! Karena itu kita harus aktif untuk menjaga persatuan gereja. Ibrani 10:23-25

Unity in the church, glorifies God!

[2] A supernatural gift, given by God

Unity in the church, adalah pemberian supernatural dari Tuhan yang diberikan Allah (ayat 5). We can’t pursue the unity & harmonity of the body of Christ directly through uniformity, dan mere tolerance. Kalau kita lihat Roma 14, ada banyak kelompok kelompok yang berusaha mengubah kelompok lain supaya sama dengan mereka (uniformity). Dan hal lain yang merusak adalah mere tolerance (selalu toleran walaupun salah).

[3] In accord with Christ Jesus (mengejar kehendak dan contoh dalam Kristus – sesuai dengan kehendak, contoh, teladan Kristus) – ayat 5.

Sebagai komunitas gereja, kita sama-sama mengikuti teladan, mempunyai sikap, pikiran, dan perasaan yang dipunyai Yesus Kristus (lihat juga Filipi 2). Kita lah yang responsible, untuk mencerminkan hal ini pada orang lain – bukan mengharapkan orang lain melakukan hal yang sama pada kita.

Teladan Yesus:

a. Not self serving (ayat 1-3)

Penekanan Paulus adalah jangan mencari kesenangan sendiri, tetapi kesenangan sesama. Namun dalam Galatia 1:10, Paulus juga berkata dia tidak akan mencari kesenangan sesama manusia demi integritas Injil.

Jadi Paulus dalam hal ini, ingin menyenangkan sesama demi kebaikan, untuk membangunnya. Misal ada hal yang menjadi batu sandungan orang lain, ya mungkin lebih baik kita tidak lakukan supaya mereka bisa bertumbuh, Tapi kita harus bisa membedakan dan tidak mengkompromikan injil Kristus.

Anak Manusia datang untuk melayani, bukan di layani. Dia memberikan nyawaNya.

b. Accepting (ayat 7)

Menerima lebih dari sekedar toleransi. Kita patut menerima satu sama lain berdasarkan penerimaan kita di dalam anugerah Kristus. Kalau kita yang berdosa diterima Allah di dalam Kristus, bagaimana mungkin kita tidak bisa menerima satu sama lain? Kita yang tidak bisa menerima orang lain berarti kita belum bisa bisa melihat penerimaan Kristus akan hidup berdosa kita.

Atau kita menganggap ada orang yang tidak layak kita terima dan kasihi, maka kita belum bisa melihat kasih dan anugerah Kristus yang mengasihi dan menerima kita.

Biarlah mata kita tertuju bukan pada tokoh tokoh atau teladan seseorang dalam gereja, tapi kepada Yesus Kristus. Karena kalau kita hanya tertuju pada manusia yang berdosa, kita pasti akan kecewa karena mereka adalah manusia biasa yang masih berdosa dan bisa jatuh ke dalam dosa!

—-

Terus berdoa dan sungguh-sungguh supaya ada keharmonisan dan kesatuan di dalam gereja. Kita mungkin berbeda-beda dalam segi umur, latar belakang, kemampuan, status, dan sebagainya, tapi kita adalah sama-sama manusia berdosa yang diselamatkan oleh anugerah Allah yang sama, Yesus Kristus yang sama.

Dan kiranya dengan anugerah yang sama, kita bisa dengan satu hati memuliakan Allah, sehingga bangsa-bangsa pun akan datang untuk menyembahnya!

Yohanes 17:11b, 20-21, 22-23: Yesus mendoakan gereja, supaya menjadi satu. Bahkan Yesus menyebut ini 4 kali di dalam doanya!

Biarlah apa yang sangat berharga bagi Tuhan, juga sangat berharga bagi kita!

 

Post a comment

X