Yesus Penolong Sejati

  


Pengkhotbah tamu Efendy Tahir
14 Agustus 2016
Yohanes 2:1-11

Baca Yohanes 2:1-11. Sebuah pernikahan adalah sesuatu hal yang suka cita. Namun di dalam situasi yang suka cita ini, mereka kekurangan anggur. Dan di jaman itu, kalau sampai tidak ada anggur (atau habis) dalam sebuah pesta, itu merupakan sesuatu hal yang memalukan. Tidak ada yang bisa menyangka hal ini, sama halnya seperti ada hal yang bisa tiba tiba terjadi di dalam hidup kita.

Bagaimana sikap kita di tengah kesulitan kalau kita tahu bahwa Yesus adalah penolong kita yang sejati?

[1] Jangan ragu-ragu untuk datang pada Yesus

Maria tahu bahwa Yesus adalah sosok penolong. Kalau kita lihat di Lukas saat malaikat memberitahu Maria tentang Yesus (yang masih di dalam kandungan), Ibu Yesus tahu siapa Yesus. Lukas 1:42-43 juga menekankan lagi siapa Yesus itu, dan Maria kembali tahu.

Kalau kita punya keyakinan bahwa Tuhan adalah penolong kita, maka kita akan langsung mencari dan datang pada Dia di saat masalah tiba. Sama hal nya seperti saat kita sakit keras dan mencari dokter, kita akan mencari dokter yang terpercaya bukan? Kalau kita tahu siapa Yesus sebenarnya dan percaya penuh pada Dia, maka kita akan selalu datang pada Dia terlebih dahulu.

[2] Usaha yang kita lakukan harus sesuai firman Tuhan

“…apa yang dikatakan kepadamu (Yesus), perbuatlah itu” – Maria menyadari dan tahu hal ini, dan dia menyampaikannya kepada para pelayan. Dia tahu Yesus punya kuasa. Kita sering dimotivasi oleh orang-orang untuk berusaha dan berusaha. Tapi usaha yang bagaimana? Kalau kita punya kesulitan, maka sikap kita harus berusaha yang sesuai dengan firman Tuhan!

Kita bisa tahu mana yang sesuai dan mana yang tidak, kalau kita membaca firman Tuhan. Atau bisa juga berdiskusi dengan hamba Tuhan atau dengan orang yang lebih rohani. Ini merupakan sebuah proses pertumbuhan. Contoh: kita tidak perlu berbohong untuk bisa mendapatkan apa yang kita inginkan (Yesus pun tidak berbohong pada saat Dia diadili)

Kita sering tawar-menawar, dan malah mencari-cari hal lain yang kita bisa lakukan, yang malah akhirnya adalah sebuah dosa. Kita tidak melakukan apa yang diperintahkan. Kita mudah mencari jalan pintas karena ketidak sabaran kita, dan malah berusaha merohanikan perbuatan kita itu! Pelayan pelayan itu melakukan sesuai yang diperintahkan.

[3] Tetap menjaga iman kita

Di tengah-tengah kesulitan kita dalam menanti Tuhan, kita tetap harus menjaga iman kita dengan kuat. Pelayan-pelayan percaya pada apa yang Yesus lakukan dan membawa nya kepada pemimpin pesta. Mereka tidak kuatir atau ragu-ragu.

Kalau kita punya Tuhan, kita harus jaga iman kita. Kita akan melihat hasil yang diberikan Tuhan jauh lebih baik dari yang dihasilkan dunia.

[4] Kita tetap fokus pada Tuhan

Peristiwa di Kana ini adalah peristiwa mukjijat yang pertama. Kita pasti pernah menghadapi sebuah kesulitan dan Tuhan pernah menolong kita. Tapi ada lagi kesulitan lain yang kita hadapi. Ini diijinkan Tuhan supaya kita terus disempurnakan. Kesulitan dan kesulitan akan terus datang, dan kita harus tetap fokus kepada Dia.

Mukjijat pertama umumnya diingat. Peristiwa ini diberikan, supaya murid-muridNya ingat akan kuasa Yesus. Dan kita membaca bahwa murid-muridNya percaya kepadaNya. Melalui peristiwa ini, mereka melihat kuasa dan kemuliaan Yesus. Mereka tahu siapa yang mereka layani, dan iman mereka bertumbuh.

Demikian halnya dengan kita, kita tahu siapa Tuhan yang kita sembah, Hidup kita akan terus menemui kesulitan demi kesulitan, tapi kita bisa tenang karena kita memiliki Yesus Kristus!

Post a comment

X