The Marks of Knowing God (Part II)

  


Pdt Victor Liu
26 Oktober 2014

Rekaman khotbah:

Ringkasan khotbah:

Ciri 2: PERCAYA PADANYA

Kejadian 18:9-15 – menceritakan Sara yang berumur sekitar 90-an tahun (dan Abraham 99 tahun). Sara sudah 20 tahun-an ikut Tuhan dan ikut suaminya ke tanah yang dijanjikan Tuhan. Sepuluh tahun di tanah Kanaan dan Tuhan tidak memberikan anak. Akhirnya Sara goyah imannya dan melakukan hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.

Ketidak percayaan Sara akhirnya membuat Tuhan mengkonfrontasi Sara secara langsung. Dalam Ibrani 11:11, dikatakan bahwa Sara percaya – itu berarti ada sebuah perubahan karena jamahan Tuhan antara perisitiwa itu sampai dia melahirkan.

Banyak orang Kristen yang awalnya semangat dalam ikut Tuhan, lalu mulai malas dan tidak mau bertumbuh. Umur yang bertambah tidak menentukan kedewasaan rohani kita. Sara semakin berumur tapi tidak dewasa rohaninya. Dibutuhkan pengorbanan untuk supaya kita bisa mengenal Tuhan lebih dekat lagi dan supaya kita bisa bertumbuh!

Ciri 3: BERDOA UNTUK ORANG LAIN

Abraham berdoa meminta keselamatan untuk orang-orang di Sodom dan Gomora. Kejadian 18:20-33 (baca juga ayat 18-19)

Abraham menjadi sahabat Tuhan karena dia dekat denganNya. Seorang sahabat tahu rencana sahabat yang lain dan Abraham tahu rencana Tuhan. Yesus pun menyebut kita sahabatNya dan Dia ingin kita tahu rencanaNya dalam hidup kita.

Dituliskan Abraham “mendekat”, yang berarti Abraham juga turut berpartisipasi (biarpun Tuhan yang berinisiatif). Tuhan menginisiatifkan kita untuk berdoa padaNya, seperti halnya Abraham di sini.

Perhatikan bahwa Abraham tidak meminta Tuhan untuk tidak menghukum, karena dia tahu dosa harus ada hukuman karena Allah Maha Adil. Tapi dia juga tahu Tuhan Maha Kasih, dan dia tahu ada Lot di sana (orang benar).

Masih banyak orang-orang di sekitar kita yang belum dalam Tuhan. Tuhan mau memakai kita untuk menjadi alatNya, dan Abraham terus persisten dalam doanya supaya banyak orang bisa diselamatkan.

Perhatikan Kejadian 19:12-15 didapatkan ada sekitar 10 orang (termasuk anak-anak dan menantu). Tapi kita dapatkan di Ibrani bahwa hanya Lot lah orang yang benar.

Apakah Tuhan tidak adil? Tentu tidak. Sodom dan Gomora begitu besar dosanya (Baca Kejadian 19:4 – SELURUH laki-laki di kota itu ingin berhubungan seks. Demikian pula di Yehezkiel di ceritakan seluruh dosanya – congkak, pesta pora, hidup dalam pleasure, tidak ada hati menolong orang miskin, melakukan kekejian [dalam bahasa Ibrani nya adalah soal moral yang menjijikkan: homoseksual dalam buku Imamat]). Yudas 1:7 menunjukkan percabulan, kepuasan yang tidak wajar.

Lalu kenapa sekarang Tuhan tidak menghukum kalau ada kota seperti itu? Dalam Petrus dan Yudas dikatakan bahwa hukuman Sodom dan Gomora adalah sebuah peringatan, bahwa hukuman Tuhan akan datang suatu hari!

Abraham mengerti dosa Sodom dan Gomora, tapi di tengah hal seperti itu, dia pun masih terbeban dan persisten dalam berdoa.

Adakah kita punya beban seperti itu? Kalau kita tidak pernah ada beban supaya orang lain bisa kenal Kristus, ada 2 kemungkinan: Kita belum sungguh-sungguh mempercayai Kristus sebagai Juru Selamat kita pribadi dan karya penebusannya, yang kedua: iman kita sudah dingin!

Kalau kita mengenal Tuhan dengan dekat dan benar, kita pun pasti akan punya beban untuk bisa dipakai Tuhan dalam rencana keselamatanNya.

Post a comment

X