Dipanggil menjadi berkat

  


Pdt Victor Liu
7 September 2014

Rekaman khotbah:

Ringkasan khotbah:

Kita semua dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain.  Sungguh menyedihkan saat apa yang kita punya hanya dipakai untuk kesenangan pribadi saja dan bukan menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan ingin kita menjadi berkat bagi orang lain, dipakai olehNya karena apa yang kita miliki tidak akan kita bisa bawa di akhir hidup kita.

Tuhan selalu melihat dan memperhatikan kita. What have we done with the blessings that God has given us so far?

Kejadian 12:1-4 – mari kita belajar dari Abraham, yang mendapatkan panggilan mulia dari Tuhan untuk menjadi berkat.

PRINSIP PANGGILAN YANG MENJADI BERKAT

1. Panggilan Tuhan merupakan panggilan yang mengejutkan dan penuh tantangan

Jarak nya Abraham harus berjalan waktu itu kira kira dari Jakarta sampai ke Bali (jalan kaki). Alkitab berkata bahwa Tuhan memanggil Abraham di Urkasdim (Nehemia 9:7, Kis 7:2) dan beberapa kali lagi Tuhan menekankan panggilanNya.

Abraham orang yang kaya dan bekelimpahan. Tuhan memanggil dia untuk pergi ke tanah Kanaan yang dimana dia tidak tahu tempatnya, atau harus tinggal dimana. Dia harus meninggalkan semuanya. Panggilan ini mengejutkan, penuh resiko dan tantangan. Pada umumnya panggilan Tuhan seperti ini (contoh Elisa, Yeremia, Maria, dan masih banyak lagi tokoh lainnya).

Yang harus kita ingat adalah walaupun panggilan ini terkesan mengejutkan di mata manusia, tidak ada yang mustahil dan mengejutkan untuk Tuhan. Di tengah kedaulatan dan kebesaranNya, Dia tahu semuanya.

Panggilan Tuhan pada kita semua (bukan hanya tokoh alkitab) juga demikian!

2. Panggilan Tuhan lebih besar dari kehidupan kita

Abraham mengerti bahwa panggilan Tuhan yang mulia ini lebih besar daripada apa yang dia miliki pada waktu itu.

Contohnya kalau sebagai orang tua kita membiayai anak kita sekolah ke luar negeri dan kita mempercayai bahwa yang kita lakukan ini lebih besar dari pengorbanan kita, kita akan bersuka cita. Demikian pula halnya dengan panggilan Tuhan atas hidup kita!

Abraham melihat panggilan Tuhan ini lebih besar dan mulia daripada kekayaan yang dia miliki saat itu, walaupun dia harus meninggalkan semuanya, dia harus hidup di tenda-tenda, dia terus percaya dan patuh.

4 aspek janji Tuhan:
a. Tanah (great land)
b. Bangsa (great nation)
c. Pribadi (great name)
d. Berkat untuk seluruh bangsa (a blessing for all nation) – akhir ayat 2

Perhatikan bahwa Abraham kaya dan memiliki semuanya, jadi janji Tuhan ini bukan untuk memberikan Abraham kekayaan lebih banyak lagi.

Matius 1:1 menyebutkan Yesus Kristus datang dari keturunan Abraham, Galatia 3:14 menyatakan bahwa panggilan dan berkat yang disalurkan Abraham adalah supaya melalui Kristus ada keselamatan untuk kita dan seluruh manusia.

3. Tuhan menjamin untuk memenuhi panggilan tersebut

Perhatikan tidak ada kata “jikalau” di sini. Itu berarti setiap kali ada janji atau panggilan yang Tuhan berikan, ini adalah janji unconditional, yang tidak bersyarat. Tidak ada yang bisa mengalahkan kebesaran dan kedaulatan Tuhan!

Di saat Tuhan memanggil kita, di saat kita menyerahkan hidup kita secara total pada Tuhan, Tuhan melihat dan memelihara kita dalam kedaulatanNya. Perhatikan bagaimana janji Tuhan akan Yesus Kristus tergenapi, walaupun di tengah keberdosaan manusia dari awal sampai Yesus dilahirkan!

Abram, namanya berarti seorang bapa yang ditinggikan, diganti Abraham, bapa segala bangsa. Di tengah umur yang tua, dia bisa mempunyai anak dan akhirnya menjadi bangsa yang besar.

4. Panggilan Tuhan mendorong kita untuk taat dengan sukarela dan sukacita

Abraham taat pada panggilan Tuhan, walaupun dia harus meninggalkan tempatnya dan pergi ke sebuah tempat yang dia tidak ketahui sama sekali.

Taatlah pada panggilan Tuhan yang mulia, untuk menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan menjaga, Tuhan memberikan sukacita, dan Tuhan memperhatikan!

Post a comment

X