Makna Kebangkitan Yesus Kristus (Seri II)

  


Sunset02
Fir0002 / Foter.com / CC BY-SA

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 14 April 2013
Kebangkitan Yesus menyatakan keilahian

Dalam perjalanan hidup kekristenan kita, kita mungkin sering bergumul, walaupun kita sudah percaya dan mengikuti Yesus Kristus; kita bergumul tentang dedikasi kita pada Dia, tentang kasih kita pada Kristus, dan sebagainya.
Kebangkitan Yesus Kristus selalu diikuti dengan penyembahan, dengan rasa hormat, rasa kagum pada Dia.

Yohanes 20:26-29
“Ya Tuhanku” – “My Lord”; bahasa Yunani “Kurios” yang artinya Tuan, Master, The Owner, Pemilik/Penguasa. Istilah ini dipakai khususnya untuk kaisar Roma, yang pada jaman dahulu menganiaya orang Kristen yang tidak mau menjadikan kaisar sebagai Kurios nya.

Lukas 24:34
“The Lord has risen indeed” (ESV). The Lord = Kurios

Menunjukkan Yesus = Tuhan, bukan hanya Guru, Pengajar tetapi kebangkitan Yesus mengubah mereka dan melihat Yesus Kristus sebagai Tuhan mereka.

Matius 28:8-9
Menunjukkan kebangkitan Yesus telah memperbaharui iman mereka dan mereka menyembah Yesus. Worship mereka diperbaharui karena pengenalan mereka pada Yesus Kristus.

Kualitas penyembahan kita tergantung pada kualitas konsep kita tentang Tuhan. Pengetahuan tentang Tuhan memperbaharui kehidupan kita sehari-hari sebagai anak Tuhan! Kalau kita hanya mengetahui Tuhan sebagai Maha Kasih, maka kita akan terus menerus hidup dalam dosa kita. Tapi kalau kita juga mengerti bahwa Tuhan adalah Maha Adil dan Maha Kudus, maka kita akan berhenti berbuat dosa dan takut akan disiplin Tuhan!
Murid-murid tahu tentang Tuhan Yesus sebelumnya – mukjijat-mukjijat yang dilakukan Tuhan dan apa yang Tuhan ajarkan pada mereka, TAPI mereka tidak sungguh-sungguh mengenal Dia. Barulah setelah kebangkitan Yesus Kristus, mereka mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh (knowing God vs knowing about God)

Menyembah hanya kepada Tuhan Yesus dengan segenap hati!

[1] Worship kita kepada Tuhan
Betapa pentingnya worship kita kepada Tuhan, untuk datang kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh; khususnya pada saat kebaktian di hari Minggu. Waktu yang kita berikan hanya sekitar 2 jam kurang saja pada Tuhan! Alangkah sedihnya kalau kita datang asal-asalan, terlambat, main-an handphone, dan tidak menghormati Tuhan pada saat kita menyanyi atau dengar firman Tuhan!

Semakin kita menghargai dan menghormati Tuhan, semakin kita akan sungguh-sungguh dalam menyembah Dia. Saat hati kita tidak beres, maka penyembahan kita pun akan tidak beres.

[2] Bahaya Idol / berhala
Idol: Penyembahan yang berhubungan dengan binatang, barang, orang, atau ciptaan yang menggantikan Tuhan sebagai penyembahan. Basically apa pun yang kita cari diluar Tuhan untuk mencari kepuasan.

Ulangan 4:15-19
Dalam perjanjian baru, lebih ditekankan lagi seperti di Kolose 3, idol bukan hanya patung patung berhala tapi misalnya nafsu (menguasai dia dan bukan lagi menyembah Tuhan tapi apa yang dia mau. Meninggikan dan mengikuti idol itu).
Perhatikan dalam diri kita, idol idol yang menyebabkan kita tidak bisa menyembah Tuhan dengan benar.

Ulangan 4:19 (NET) – When you look up to the sky and see the sun, moon, and stars – the whole heavenly creation – you must not be seduced to worship and serve them, for the LORD your God has assigned them to all the people of the world.

Berhala:
– Terpikat / seduced
Idol mempunyai suatu kuasa yang menarik dan memikat hati kita (Istilah “enticed” – seperti ikan yang terpikat melihat pancingan)

– Menyembah / bow down
Setelah terpikat, lalu ikut dan diatur oleh berhala itu

– Melayani / serve
Lalu melayani apa maunya berhala itu

You will become what you worship!

Idola bisa bermacam-macam: uang, posisi, kenikmatan pada sesuatu hal, nafsu, penampilan, prestise, penerimaan dari orang lain, dan banyak lainnya!

Bagaimana keluar dari berhala:
– Sadari berhala kita (refleksi)
– Akui pada Tuhan mengenai berhala kita
– Bertobat dan sungguh-sungguh menyerahkan diri kita untuk sungguh2 menjadikan Dia pusat penyembahan kita!

Worship God and God alone! Bereskan apa yang harus kita bereskan dalam hidup dan hati kita, dan kembali fokus kepada Tuhan dan Tuhan semata-mata.

X