Pribadi yang berpengaruh (Mother’s Day 2013)

  


Mommy Sandwich - Week 2 my kids & me
~PhotograTree~ / Kids Photos / CC BY-NC-ND

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 12 Mei 2013 (Mother’s Day)

Yesus Kristus menghormati Maria sebagai ibuNya, dan di atas kayu salib, Dia meminta Yohanes untuk menjaga Maria. Buat kita yang masih mempunyai mama, kiranya kita pada hari Mother’s Day mengungkapkan kasih sayang kita kepada mama kita, karena dia telah menjaga dan membesarkan kita.

Sebagai seorang ibu (atau orang tua), kita pasti akan punya pengaruh, baik itu negatif atau positif. Sama halnya dengan seseorang, barang, atau aktivitas, kita pasti akan terpengaruh. Karena itu betapa pentingnya bagi kita sebagai orang tua untuk mempengaruhi hal-hal yang baik pada anak kita.
Menurut riset, setelah anak berumur 6-7 tahun, karakternya akan terbentuk; karena itu betapa pentingnya kita sebagai orang tua untuk mengajar dan membentuk anak-anak sedini mungkin.

Hari ini kita mau belajar dari teladan seorang mama yang diambil dari Firman Tuhan.

1Samuel 1-2
Hana mempunyai seorang suami yang bernama Elkana (yang mempunyai satu orang istri lagi bernama Penina). Harus diperhatikan bahwa sebuah cerita di alkitab tidak boleh dijadikan sebagai ajaran atau perintah. Alkitab menceritakan apa adanya, tentang kejatuhan manusia dan betapa kita membutuhkan seorang Juru Selamat.

Hana mandul dan dikatakan bahwa Tuhan yang menutup – ayat 5 (menunjukkan bahwa Tuhan bekerja di dalam segala sesuatu). Hana selalu dicemooh oleh Penina karena mandul; bahkan sampai Hana tidak bisa makan.

Yang kita bisa pelajari dari Hana

[1] Tetep menyembah pada Tuhan di tengah krisis yang dialami (1Samuel 1:7, 10)

Walaupun dia susah hati, dia tetap ingat dan menyembah Tuhan. Hana memuji dan menyembah Tuhan walaupun dia tidak mendapatkan sesuatu (dan umumnya orang hanya bersyukur kepada Tuhan saat diberkati).
Dan ini terjadi selama bertahun-tahun.

Orang yang punya harapan pada Tuhan selalu rajin berdoa seperti Hana, walaupun di tengah kesulitan apa pun saja. Dia tidak self-pity tapi menangis dan berdoa di hadapan Tuhan.

Hana tidak tahu bahwa nanti anaknya akan menjadi orang yang besar, yang berpengaruh. Dia bahkan tidak tahu bahwa doanya akan dijawab Tuhan atau tidak. Tapi dia terus berharap dan tidak henti-hentinya berdoa kepada Tuhan.

Betapa pentingnya kita sebagai orang Kristen untuk tidak pernah berhenti mengenal Tuhan lebih baik, untuk berharap pada Tuhan. Hanya ikan yang hidup yang bisa melawan arus! Jangan sampai kita malah terpengaruh ajaran dunia atau pengaruh pergaulan buruk, dan mulai mundur dari Tuhan.

[2] Mempunyai komitmen yang besar dalam menetapi janji pada Tuhan (ayat 22)
Sesuai dengan janjinya kepada Tuhan (bahwa dia akan memberikan anaknya kepada Tuhan kalau Tuhan menjawab doanya), dia komitmen untuk menyerahkan anaknya pada Imam Eli. Hana menetapi janjinya!
Hati-hati lah kalau berjanji kepada Tuhan!

Baca ayat 24 -> Hana menetapi janjinya pada Tuhan, walaupun itu anak dia satu-satunya. Bahkan harus berpisah dari sejak kecil (diperkirakan sekitar 3-4 tahun).
Keinginan saja untuk tujuan yang baik tidak cukup. Itu membutuhkan sebuah decision dan komitmen! Banyak orang yang ingin bertumbuh, atau misalnya orang tua yang ingin anaknya cinta Tuhan, tapi tidak mau komitmen untuk ke arah ke sana (bahkan malah menjauh).
Hana punya komitmen, punya determinasi, punya tekad, punya iman. Kita haruslah belajar dari Hana yang mempunyai prinsip yang indah!

Seseorang yang mempunyai pengaruh yang baik selalu mempunyai komitmen untuk melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan.

Setelah memberikan anak itu pada Tuhan (di pasal 2), dia bernyanyi dan menyembah Tuhan (bukannya menangisi atau menyesali keputusan/janjinya).

[3] Mendidik anaknya dengan efektif (ayat 24)
Selama sekitar 3-4 tahun sebelum dia berpisah pada anaknya, dia terus mendidik anaknya. Sama halnya dengan Musa yang dididik dengan baik dari kecil, sebelum diserahkan ke putri Firaun. Dia tahu benar jati dirinya sebagai orang Isarel.

Kita tidak bisa mengharapkan anak kita untuk cinta pada Tuhan kalau tidak disiapkan dari kecil, kalau tidak diajar, dan juga dipengaruhi dari orang tua yang cinta pada Tuhan.
Betapa pentingnya kita untuk punya pengaruh yang baik, melalui gaya hidup kita sebagai anak Tuhan!

Post a comment

X