Mengampuni

  


SMiLE!
Toni Blay / Foter.com / CC BY-NC-ND

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 24 Februari 2013

Sebagai anak Tuhan, kita harus mengasihi apa yang Tuhan kasihi. Demikin pula dengan mengampuni, karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengampuni kita. Mengampuni seseorang merupakan suatu bukti bahwa kita mengasihi Tuhan.
Berapa banyak/kali kita harus mengampuni sesama kita? Itulah pertanyaan Petrus. Jawaban Tuhan (tujuh puluh kali tujuh) menyatakan bahwa kita harus SELALU mengampuni setiap saat, selamanya.

Seseorang yang kesal dan tidak mau mengampuni kesalahan orang lain (pasangan, dll), adalah bagaikan sebuah ember, yang terus diisi dan diisi dengan sebuah gelas air (kesalahan-kesalahan sesama). Sampai pada akhirnya air di ember itu tumpah dan hubungan dengan sesama rusak/hancur.

Efesus 4:32 – “And be kind to one another, tender-hearted, forgiving each other, just as God in Christ also forgiven you” – NASB
Baca juga Efesus 5:1-2

Kata kerja mengampuni (forgiving) di Efesus 4:32 adalah bentuk present, jadi harus kita lakukan setiap hari, senantiasa, dan terbiasa/gaya hidup kita!

Apa artinya mengampuni?

Mengampuni dari bahasa Yunaninya, Chrizomai, dari kata charis (anugerah, pemberian).
Artinya: to do something pleasant or agreeable (to one), to do a favour, to:
a) show one’s self gracious, kind
b) grant forgiveness, to pardon
c) give graciously, give freely, bestow

Ketika kita mengampuni, artinya kita memberikan anugerah pada seseorang, biarpun mungkin kita merasa dia tidak layak menerimanya (orang itu salah, menjelekkan kita, menjatuhkan kita, dll). Grace/Anugerah artinya kita tidak layak menerimanya, tapi Tuhan memberikan anugerah itu pada kita! Kita mencintai diri sendiri, kita hidup dalam dosa, kita menolak Dia! Tapi Yesus Kristus turun ke dunia, mati untuk kita dan mengasihi kita, padahal kita tidak layak menerimanya!

Bagaimana kita tahu kalau kita sudah mengampuni seseorang?
-> ketika kita mengingat orang yang melukai dan hati kita tidak susah. Mengampuni tidak berarti melupakan (karena kita tidak mungkin lupa). Kalau kita membuang muka saat bertemu atau menganggap dia tidak ada, itu berarti kita belum mengampuni!

Dasar dari pengampunan adalah karena Tuhan sudah mengampuni kita.
Baca Kolose 3:13 (dan Efesus 4:32 tadi).
Kita mengampuni bukan semata-mata hanya melakukan, tapi karena Tuhan sudah lebih dahulu mengampuni kita. Semakin kita sadar akan keberadaan kita (dan betapa sabarnya Tuhan pada kita), semakin kita akan murah hati dalam mengampuni orang lain! Kalau tidak, kita akan mudah menghakimi orang, kesal pada orang, dan menganggap kita lebih baik dan benar dari dia.

Akibat tidak mengampuni

1) Tidak mengerti anugerah Tuhan!
Kasih dan Anugerah Tuhan yang begitu besar, kita tidak akan menganggapnya dengan benar

2) Merugikan diri sendiri
Merusak diri kita sendiri; kita penuh kesal, tidak bisa tidur, kita akan bawa terus. Dan sesuatu yang negatif terus menerus akan menguasai hidup kita. Tidak mengampuni sama halnya seperti kanker!

3) Kebencian dan kepahitan
Sudah keras hati sehingga hubungan satu sama lain selalu ada masalah

4) Doa yang tidak terjawab
Yesus berkata kalau kita tidak mengampuni maka Yesus pun tidak akan mengampuni (konteks dari segi doa).

1Yohanes 2:19, 3:15, 4:8, 4:20
Kalau kita tidak mengasihi dan mengampuni: kita hidup dalam kegelapan (darkness, sama seperti iblis), kita jadi pembunuh (killer; sama seperti Kain yang tidak mengampuni adiknya – betapa bahayanya orang saat tidak mengampuni, karena bisa membunuh secara physical tapi juga dalam kerohanian kita), tidak mengenal Tuhan (menunjukkan tidak sungguh-sungguh mengenal kasih Yesus Kristus), seorang pembohong/penipu (kalau kita bilang kita ikut, mengenal, dan mengasihi Tuhan, tapi tidak mengampuni)

Yohanes berkata bahwa mengampuni adalah gaya hidup kita dan Tuhan memampukan kita untuk itu. Ini bukan masalah mampu dan tidak mampu, tapi masalah kemauan dan ketaatan!

Matius 18:21-35

Forgiveness vs Healing
Pengampunan harus segera dilakukan, pemulihan memerlukan waktu dan pembuktian (dari yang melukai). Perlu waktu untuk pemulihan hubungan.
Setiap firman Tuhan soal pengampunan selalu fokus pada kita, yang dilukai (bukan “kita mengampuni kalau yang melukai…..”).

Mengampuni merupakan suatu proses, karena itu kita lakukan dengan segera, tapi ada prosesnya. Ketika kita terluka, kita cenderung ingin membalas, merasa kesal. Tapi daripada kesal, kita memilih respon yang lain. Proses yang terus menerus sampai kita akhirnya terbiasa.

How to Forgive

Belajar mengampuni dari Yusuf (Kejadian 50:15-21)

1) Remember God’s Grace for you

2) Revenge is God’s responsibility
Roma 12:19
Kita tidak boleh membalas seseorang, karena itu haknya Tuhan. Akibat yang dilakukan orang itu, bukan urusan kita, dan konsekuensi nya biar mereka yang menanggungnya sendiri. Di saat Tuhan mengampuni seseorang, konsekuensi dosa orang itu harus ditanggungnya sendiri (contoh: karena Daud berzinah, anaknya mati dan keluarganya akan hancur)

3) Acknowledge/Release that you are hurt
Tidak mungkin mengampuni kalau kita tidak terluka, menangis, sakit. Jadi kita harus mengakuinya kalau kita dilukai dan merasa terluka.

4) Focus on God’s plan in your life
Dalam kehidupan Yusuf, dia selalu mengatakan bahwa Tuhan lah yang membawa dia ke sana, dan ke sini. Dia tidak fokus pada kebencian terhadap saudara-saudaranya. Tuhan tidak pernah membiarkan apa yang terjadi dalam hidup kita begitu saja! Dia bisa mendatangkan kebaikan dari hal-hal yang kita hadapai, sesulit apa pun itu.

5) Do kindness, do not focus on your feeling

Mengampuni bukan hal yang gampang. Susah, memang, tapi bukan berarti tidak bisa, karena Tuhan sudah memberikan kekuatan untuk mengampuni!

Post a comment

X