Kristus bangkit, mentransformasi kebaktian hari Minggu kita

  


Tema Jesus Lives
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 11 April 2021

Kita bisa begitu semangat berdoa meminta pekerjaan dan pasangan hidup, namun setelah nya, kita mulai menggerutu, mengeluh, asal-asalan dalam bekerja dan berhubungan. Sama hal nya dengan kita berbakti di hari Minggu.

Mungkin di awal kita percaya Kristus, kita bisa semangat untuk berbakti setiap hari Minggu, lalu setelah beberapa tahun ikut Tuhan, mulai malas, asal-asalan, dan sebagainya.

Orang Israel dalam Maleakhi 1 ditulis demikian. Saat bait Allah dibangun lagi setelah dihancurkan Babel dan mereka dibuang di Babel, mereka semangat dan terharu bisa berbakti lagi pada Allah. Tapi kita bisa melihat betapa mereka akhirnya mulai lagi datang sembarangan, persembahan yang asal-asalan.

Dalam Kisah Para Rasul, Yesus bangkit dan menampakkan diri pada para rasul dan murid selama 40 hari. Lalu Dia naik ke surga dan Roh Kudus turun pada hari Pantekosta (Kis 2). Petrus berkhotbah pada hari itu (jatuh hari Minggu) dari nubuatan buku Joel 2. Tiga ribu orang dibaptis dan disitulah mulai nya gereja – orang-orang yang berkumpul menyembah Tuhan dan menjadi saksiNya.

[1] Kebangkitan Kristus memanggil kita untuk worship kepadaNya

Lihat Kis 2:36, 42-47. Kita bisa melihat kehausan jemaat mula-mula untuk worship dan bersekutu yang begitu kuat (mereka berbakti setiap hari di bait Allah dan bersekutu di rumah-rumah). Sebagai pengikut Kristus, kita tidak dipanggil untuk berbakti sendiri.

Di tengah isolasi pandemi COVID-19 ini di saat kita tidak bisa lagi berbakti bersama-sama hari Minggu secara langsung dan kelompok sel, adakah kerinduan dalam hatimu?

Bagaimana dengan kehidupan personal worshipmu setiap hari? Kalau kita tidak pernah ada waktu bersama dengan Tuhan secara pribadi, bagaimana mungkin kita bisa bergairah untuk datang pada hari Minggu? Kesibukan, kelelahan, distraction, dan sebagainya pasti akan membuat kita tidak bergairah untuk berbakti hari Minggu!

Refleksi: “Apa yang Yesus lakukan dalam hidupmu pada hari Senin sampai Sabtu?”. Kalau kita kesulitan menjawabnya, itu berarti kita sebenarnya tidak punya relasi dengan Yesus!

Kebangkitan Kristus menciptakan gereja, berbakti bersama-sama kepada Allah. Hari Minggu bahkan disebut “hari Tuhan” (Wahyu 1:10).

Hari Minggu, the first day of the week, juga mengingatkan hari pertama penciptaan,

Memikirkan semua ini, kita akan otomatis mempersiapkan diri kita sebelum kebaktian: tidur tidak terlalu malam, menyiapkan hati. Dan bahkan saat kebaktian, kita pun juga bersuka cita bernyanyi untuk Tuhan, bergerak, mendengarkan firman Tuhan dengan antusias, dan memberikan sepenuh hati dalam berbakti.

Apakah hidupmu seperti itu saat ini?

[2] Kebangkitan Kristus mengubah kualitas worship kita

Tiga ribu orang jemaat mula-mula “bertekun”; mereka juga mengadakan perjamuan, untuk mengingat akan kematian dan kebangkitan Kristus untuk dosa mereka, berdoa, fokus pada firman Tuhan.

Mereka memperhatikan satu sama lain (bahkan sampai menjual rumah untuk membantu), fokus pada pembahasan firman, dan saling mengasihi satu sama lain.

Kalau kita hanya fokus ingin diperhatikan dan dilayani saja saat ke gereja, itu sama seperti kita ke rumah makan! Akhirnya saat kita merasa kita tidak diperhatikan, kita akan kesal dan terus menerus pindah gereja!

Kebaktian pada hari Minggu tidak bersifat/bukan di desain untuk virtual. Gereja mula-mula bertemu secara pribadi, face to face. Tidak secara virtual seperti jaman pandemi ini, itu bukan desain fellowship dan worship yang sesungguhnya!

Sungguh berbahaya kalau kita sudah terbiasa kebaktian secara virtual, merasa nyaman (karena bisa di rumah, bisa melakukan apa saja sambil “berbakti”), dan bahkan menjadi terbiasa! Dan iblis memakai ini sehingga engkau tidak bertumbuh lagi dalam Kristus!

Virtual = nearly as described, mirip tapi bukan yang sebenarnya (ada yang missing -> kehadiran). Dan dunia digital ini lah yang membahayakan kerohanian kita!

“Worship digital” umumnya mematikan fellowship, membuat kita malas dan nyaman, dan mematikan keintiman kita dengan Kristus dan sesama anak Tuhan!

Bagaimana dengan worship mu pada hari Minggu? Apakah lesu? Asal-asalan? Kehilangan gairah?

 

 

Post a comment

X