Ketaatan dalam mengakui dosa dan kelemahan kita

  


Morning Fog Emerging From Trees
A Guy Taking Pictures / Foter / CC BY

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 4 November 2012

Salah satu masalah dalam seseorang yang tidak pernah berubah adalah saat dia tidak sadar akan kelemahannya/kesalahannya. Di saat kita tidak menyadari kelemahan kita, pengakuan (confession) itu tidak akan pernah diucapkan dalam kehidupan kita. Dia tidak akan pernah bilang “I’m sorry”.

2 Samuel 12:13-14
Cerita Daud setelah berzinah dengan Betsyeba.
Kita sering memakai firman Tuhan supaya kita mengaku dosa dan Tuhan akan memaafkan kita. Tapi sering kita jadikan itu sebagai rutinitas. Pengakuan dosa yang sungguh-sungguh akan membawa kita pada ketaatan!
Daud sungguh-sungguh menyesal dan mengaku dosa nya pada Tuhan.

Mengapa penting bagi kita untuk mengakui kesalahan kita?

[1] Untuk diri kita, supaya kita sadar akan kesalahan kita
Kita sering punya konsep bahwa “Tuhan Maha Kasih, Dia akan mengampuni semua dosa kita”. Ini benar, namun jangan lupa bahwa masih ada lagi hal yang harus dilihat, yaitu tanggung jawab kita.
Dosa adalah segala sesuatu yang melawan karakter Tuhan, hal2 yang tidak memuliakan nama Tuhan.

[2] Menunjukkan kerendahan hati kita
Bahwa kita butuh ketergantungan dan pengampunan dari Tuhan. Orang yang sombong sukar sekali untuk meminta maaf pada orang lain, atau untuk mengakui dosanya pada Tuhan. Demikian halnya orang-orang yang selalu ingin mengontrol orang lain (orang yang keras), mereka akan sukar untuk meminta maaf (karena itu berarti menyerahkan kontrol pada orang lain).
Tuhan suka orang yang rendah hati!

Daud bukan orang yang sempurna, tapi dia orang yang rendah hati, yang mau bertumbuh. Dia dijamah oleh Tuhan. Keinginan kita untuk bertumbuh menunjukkan bahwa kita tidak childish. Perhatikan anak-anak kecil pada dasarnya tidak akan meminta maaf otomatis pada orang tuanya saat membuat salah. Kita harus mengajarnya, bukan?
Orang yang childish selalu defend, tidak mau mengakui kesalahan, dan jarang akan mengakui dosanya di hadapan Tuhan.

Darimana kita tahu bahwa kita punya kelemahan?
Tuhan memakai Nabi Natan untuk menyadarkan Daud. Tuhan memakai orang lain di sekitar kita juga untuk menyatakan kelemahan kita. Dan banyak hal lainnya lagi yang Tuhan pakai untuk menyatakan kesalahan kita.

[1] Belajar untuk test personality
Supaya kita bisa mengerti satu sama lain, mengerti gaya kita berbeda dengan orang lain.

[2] Koreksi dari orang-orang terdekat
Tuhan memakai orang-orang yang dekat dengan kita untuk memberikan input dan koreksi. Buat orang-orang yang tidak dekat dengan kita, kita lebih cenderung untuk munafik, untuk self-defend saat dikoreksi. Kita tetap harus mendengarkan.
Tapi orang-orang terdekat kita, tahu semua kelemahan dan kesalahan kita, yang kadang kita tidak sadari.

Karena kita tidak ada yang sempurna, penting bagi kita untuk memaafkan satu sama lain. Kita pun tidak sempurna.

[3] Dari firman Tuhan
Ketika kita membaca renungan, dalam kelompok sel, mendengarkan firman Tuhan saat kebaktian, atau kapan saja, Tuhan memakai firmanNya untuk menyatakan kesalahan kita.

[4] Roh Kudus
Roh Kudus yang tinggal dalam hidup kita bekerja dan akan menyatakan kesalahan kita pada saatnya. Semakin kita membuka diri kita, semakin Roh Kudus bekerja. Jangan mendukakan Roh Kudus, jangan memadamkan/mematikan Roh Kudus. Jangan kita masa bodoh saat Roh Kudus berbisik dan menyatakan kesalahan kita; hendaknya kita taat sehingga kita bisa maju dan bertumbuh.

Bagaimana kita menyatakan pengakuan kita?
Belajar dari Daud. Daud berkata bahwa dia sudah berdosa di hadapan Tuhan (tidak memuliakan, memberontak) – dia sudah berzinah, berbohong, membunuh. Dia sungguh-sungguh mengakui kesalahannya dengan kerendahan hati dan kejujuran.

a. Mulailah dengan pengakuan dari diri kita bahwa kita salah
b. Bertanggung jawab atas dosa kita
c. Ada pertobatan (ada keinginan (pikiran), pengakuan, dan action)
d. DIbutuhkan hati yang lembut

“Forgiveness without repentance is a cheap grace”

Jangan pernah melemahkan dosa kita di saat kita mengakui dosa kita di hadapan Tuhan!

Post a comment

X