How to Face Your Future

  


Be diligent
Charlotte90T / Foter / CC BY-NC-ND

Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 16 Desember 2012

Banyak orang yang mengkhawatirkan masa depan, apalagi menjelang kita mau memasuki tahun yang baru. Masa depan merupakan suatu misteri, yang kita tidak bisa mengetahuinya. Menunjukkan juga bahwa manusia sangat terbatas, karena manusia hanya bisa hidup pada masa sekarang dan mengingat masa lampau yang tidak bisa diulangi.

Daniel dibuang dari Yerusalem karena orang Yehuda dikalahkan oleh kerajaan Babel pada waktu itu, dibawa ke Babel. Dan dia dipilih dan harus belajar di sana, untuk dipilih menjadi pegawai raja (yang pintar-pintar).

Daniel pasal 1 menceritakan Daniel dan teman2 nya yang dibuang ke Babel dari kaumnya, yang tidak jelas masa depannya. Namun menarik yang kita lihat, bahwa Daniel tidak fokus pada kekuatiran masa depannya.

BELAJAR DARI DANIEL DI PASAL 1

[1] RAJIN/DILLIGENT
Daniel 1:3-5

Diceritakan bahwa mereka harus belajar selama 3 tahun, dimana dibutuhkan suatu kerajinan & ketekunan (bukan hanya kepintaran). Orang pintar cenderung untuk malas dan kurang tekun.
Mungkin sewaktu kuliah kita rajin, tapi setelah lulus dan bekerja, kita mulai menjadi malas.

[2] IKUT TUHAN DENGAN SEGENAP HATI
Daniel 1:6-20

Sungguh sulit untuk sungguh2 ikut Tuhan. Salomo yang tadinya baik, menjadi menyembah berhala karena istri-istrinya. Orang-orang Israel pun demikian, pada akhirnya selalu membangkang dan menyembah berhala, tidak menghargai Tuhan lagi.

Daniel bukan tipe orang seperti itu, tapi dia sungguh-sungguh menjaga kesucian hidup, sikap dan perbuatannya. Kekristenan jaman sekarang hanya mengaku ikut Tuhan tapi tidak punya iman yang benar-benar. Keputusan yang dipilih, sikapnya, tindakannya, tidak sejalan dengan imannya.

Perhatikan Ayat 8 – Daniel “berketetapan” untuk tidak menajiskan dirinya. Istilah berketetapan hati artinya dia sudah mengambil keputusan terlebih dahulu sebelum itu terjadi. Dia tidak mau makan karena itu melanggar prinsip firman Tuhan (hukum perjanjian lama pada waktu itu) dan bekas persembahan berhala.

Tapi cerita ini ditulis untuk satu tujuan, yaitu menunjukkan bahwa Daniel menghargai Tuhan! Bangsanya hancur karena tidak taat dan tidak menghargai Tuhan! Namun lihat di sini, bahwa di pembuangan sekali pun Daniel masih sungguh-sungguh ikut Tuhan dan tidak ikut-ikutan/dicemarkan.

Kerohanian seseorang menunjukkan masa depan orang tersebut, seperti Daniel. Dan Tuhan selalu menghargai orang yang sungguh-sungguh ikut Tuhan dengan segenap hati! Daniel dan teman-temannya tetap sehat dan berperawakan baik walaupun hanya makan sayur.

[3] MEMBERIKAN YANG TERBAIK TERUS MENERUS (Daniel 1:21)

Ada sekitar 50 tahun gap pemerintahan di Babel di bawah Raja Nebukadnezar dengan Raja Koresh di Daniel 1:21 (ada 3 raja, 2 pemerintahan), dikatakan bahwa Daniel ada terus di sana.
Betapa kita nanti dapatkan Daniel tetap sama, sungguh-sungguh ikut Tuhan.

Sering kita bergairah saat pertama kali dapat pekerjaan, lalu lama-lama kita jadi malas dan kerja asal-asalan. Kadang kita makin lama ikut Tuhan, makin malas (pelayanan makin mundur, iman mulai merosot, dan lain sebagainya).

Daniel tidak memikirkan masa depannya, tapi dia selalu memikirkan masa sekarang – rajin, ikut Tuhan, beri yang terbaik dengan sungguh-sungguh. Dia tetap sama bertahun-tahun!

[4] TUHAN BERKUASA ATAS SEJARAH MANUSIA (Daniel 1:1-2)
Perhatikan ayat kedua – “Tuhan menyerahkan….”

Tuhan berdaulat dan berkuasa atas raja-raja. Kalau tidak diijinkan Tuhan, tidak akan Babel mampu menghancurkan Yerusalem.
Baca juga Amsal 21:1, Daniel 2:20-21

Post a comment

X