Perayaan Paskah: Jesus is Alive!

  


Pdt Victor Liu
9 April 2017

Rekaman Praise & Worship

Kekristenan tidak bisa melepaskan Yesus dalam kehidupan kita dan Yesus yang kita sembah adalah Yesus yang mau berelasi dengan kita.

Kita perlu mempertanyakan benarkah siapa Yesus itu? Benarkah Dia mati dan bangkit? Lalu apa hubungannya dengan saya?

Baca Lukas 24:1-8 (konteks sebelum nya adalah setelah kematian Yesus di kayu salib dan dikuburkan).

Apa bukti Yesus sungguh-sungguh bangkit dan hidup?

Dari sejarah: Kalau kita lihat sejarah, dunia dibagi menjadi dua: Sebelum dan Sesudah Masehi (menunjukkan ada fakta sejarah yang menunjukkan Yesus sungguh ada dan bangkit).

Dari Lukas:

Ditulis bahwa Yesus bangkit pada hari Minggu (ayat 1)

Orang Israel umumnya berbakti pada hari Sabat – pada hari Sabtu, dan filosofi diubah untuk merayakan Tuhan pada hari Minggu saat Yesus bangkit. Dan sejak jaman itu, diubah dari Sabtu jadi Minggu, dilakukan sampai saat ini gereja-gereja semua mengikutinya. Ini menunjukkan ada bukti yang terjadi waktu itu bahwa kebangkitan Yesus terjadi hari Minggu, dan sungguh ada.

Kubur yang kosong (ayat 2)

Kubur pada jaman itu dijaga tentara dan di materaikan oleh kaisar. Kubur waktu itu adalah sebuah goa, ditutup batu. Dan kalau di materai, tidak boleh di buka karena itu berarti memberontak pada kaisar.

Kubur kosong menunjukkan tidak ada mayat di sana.

Yesus sudah menyatakannya (ayat 6)

Dalam Lukas, ditulis 3x bahwa Yesus akan mati dan bangkit. Kalau apa yang dikatakan Yesus tidak menjadi kenyataan, maka itu berarti Yesus adalah pembohong besar! Lalu kita juga bisa melihat Mahatma Gandhi dan banyak orang di dunia yang menyatakan Yesus sebagi Guru besar yang bermoral, jadi tidak cocok kalau Dia memang ternyata pembohong besar!

Murid-muridNya pun tadi nya tidak percaya (karena orang Israel selalu menantikan Mesias sebagai Raja Besar, bukan Raja yang malah akhirnya di salib dengan memalukan dan mati!), menjadi percaya. Dan sejarah menulis betapa melalui mereka yang akhirnya percaya setelah kebangkitan Kristus, kekristenan pun meluas kemana-mana.

Bukti-bukti ini seharusnya membuat kita bertanya-tanya dan merefleksikan diri kita pada saat ini.

Lalu mengapa Yesus harus mati dan bangkit? Apa implikasi untuk kita?

Banyak orang percaya dan tahu pernah ada Yesus dalam dunia – dan bahkan “merayakan” natal dan paskah. Tapi banyak yang tidak mengerti sungguh-sungguh makna kenapa Yesus harus mati dan bangkit! Baca lagi ayat 6-7. Mengapa Yesus berkata demikian?

Seandainya kita tahu bahwa kalau pada tanggal sekian kita akan mati dalam sebuah kecelakaan mobil, mungkin kita tidak akan keluar rumah atau menghindari nya bukan? Tapi Yesus tahu kapan dan bagaimana Dia harus mati (ditulis dalam kitab kitab), bahkan siapa yang akan menyerahkan Dia, namun Yesus tetap melakukannya.

Hal ini sengaja ditulis Lukas untuk menunjukkan bahwa Yesus tahu, dan bahkan mau untuk berkorban dan mati – untuk menebus orang yang berdosa! Yesus mati dan bangkit supaya kita bisa hidup!

Kuasa dosa dikalahkan

Dari Adam dan Hawa, sudah diperingati bahwa mereka akan mati saat melawan perintah Tuhan dengan memakan buah yang sudah di larang Tuhan. Dan kita memang melihat mereka mati (putus hubungan dengan Allah) dan secara fisik. Relasi yang terpisah dengan Tuhan, akhirnya diperbaiki oleh kematian Kristus – membuat orang yang mati rohani menjadi ada hubungan kembali dengan Tuhan!

Yesus datang, mati dan bangkit untuk menyelamatkan dunia dari kematian selama-lamanya (hukuman kekal) menjadi bersama-sama dengan Dia untuk selama-lamanya! KebangkitanNya menunjukkan bahwa kuasa dosa dikalahkan!

Yesus datang bukan untuk memberikan kita kesuksesan, kekayaan, atau pacar, tapi untuk menebus dan mengampuni dosa kita supaya kita ada hidup yang baru di dalamnya bersama dengan Kristus.

Kita punya pengharapan dalam hidup ini

Saat Yesus membangkitkan seorang pemuda dari kematian, hal ini menunjukkan ada pengharapan dalam Yesus (ditulis bahwa Yesus tergerak hati nya oleh belas kasihan).

Kita juga bisa melihat cerita Hana yang mandul, dan menangis berdoa kepada Tuhan – dan Tuhan berbelas kasihan padanya dan mengabulkan. Atau Hagar dan Ismail yang diusir oleh Abraham, Tuhan datang mengasihani mereka.

Bersama Yesus, selalu ada pengharapan dan penghiburan!

Banyak orang berpikir untuk menunggu memperbaiki hidup terlebih dahulu sebelum datang kepada Yesus. Ini adalah pemikiran yang salah! Kematian dan kebangkitan Yesus selalu tersedia setiap saat bagi kita, kapan saja, bahkan di tengah keterpurukan kita akan dosa!

Dalam Lukas, kita bisa melihat Yesus memakai figuratif:
– Penjala manusia (di awal Lukas)
– Yesus datang untuk orang yang sakit (di akhir-akhir)
Jadi kalau di tengah-tengah, Yesus ditulis menyembuhkan orang sakit kusta, orang lumpuh dijamah, mencelikkan mata orang buta, ini adalah merupakan sebuah makna yang berbeda juga.

Orang sakit kusta dibuang pada waktu itu, orang lumpuh tidak mampu berbuat apa apa, dan sebagainya. Dosa adalah ketidak mampuan kita untuk menyelamatkan diri kita sendiri! Sering kita tahu akan sebuah dosa yang kita mau hentikan, tapi kita selalu jatuh lagi di dalam nya.
Yesus, yang memberikan mukjijat, menyatakan diri Dia sesungguhnya – ada pengampunan dan kuasa Yesus hidup mengalahkan dosa.

Kita selalu menunjuk orang lain yang berdosa, atau lebih berdosa dari kita. Tapi hakekat kita adalah sama, orang berdosa. Kita fokus pada diri kita sendiri dan juga penuh dengan dosa. Yesus mengajak kita untuk datang kepada Dia apa adanya, dan menyerahkan diri kita pada Dia!

Kalau hidup kita rusak, atau sadar bahwa kita adalah orang berdosa, datang pada Yesus. BUKAN sampai kita menjadi orang baik dulu atau berhenti dulu melakukan dosa. Tapi justru karena keberdosaan kita lah, kita melihat betapa berharga nya Yesus yang sudah mati untuk menebus dosa kita dan menanggung hukuman untuk kita! Datang pada Yesus, menangisi dosa kita dan tahu bahwa diri kita tidak layak

Post a comment

X