Mind Like Christ

  


Embed from Getty Images

Mie Khie Liong
7 Mei 2017
Filipi 2:1-11

Rekaman Praise & Worship

Paulus, yang melihat dirinya sebagai seorang partner dengan jemaat di Filipi (yang waktu itu banyak terjadi perselisihan di antara mereka), memulai Filipi 2 dengan melihat pengorbanan Kristus di kayu salib. Dalam ayat pertama, Paulus menekankan makna orang-orang yang sudah berada di dalam Kristus (sudah mengenal Kristus dan merasakan kasihNya).

Inti dari pertumbuhan iman kita adalah hubungan yang erat dengan Kristus. Dan kalau kita tidak punya hubungan yang erat, maka kita tidak akan mungkin bisa melakukan apa yang disarankan oleh Paulus.

Unity in Christ juga berarti bersatu antara satu gereja dengan yang lain (bukan hanya 1 gereja saja), karena semua adalah tubuh Kristus di mata Tuhan.

St Augustine: “In essentials, unity; in doubtful matters, liberty; in all things, charity”
Kita harus bersatu untuk doktrin utama, yaitu bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang mati menebus dosa kita, menyelamatkan kita melalui anugerahNya semata. Namun terkadang kita sering ribut satu sama lain berdebat untuk hal-hal yang tidak terlalu essential (misalnya kapan Yesus akan datang kedua kalinya, dan sebagainya).

Mind like Christ, berarti kita tidak mencari kepentingan diri sendiri atau pujian yang sia-sia. Dunia sekarang ini selalu memfokuskan semuanya untuk kepentingan diri kita sendiri!

Yang Paulus maui ialah supaya kita bisa saling rendah hati sama lain, menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri (“Put yourself aside, and help others get ahead” – the Message). “Humility is not thinking less of yourself, but thinking of yourself less!”

Kerendahan hati Yesus bisa kita lihat dari perikop pada hari ini. Dia Tuhan yang mau “mengosongkan” diriNya untuk turun ke dunia dari surga dengan suka rela, dan bahkan sampai mati di kayu salib. Kita tidak akan pernah bisa mengerti harga yang harus dibayarNya untuk kita!

The heart of Jesus:
– Our salvation (others): Kita put others before us
– Sacrifice (cost): Kalau kita ingin menjadi berkat, kita perlu sediakan waktu, ada pengorbanan. Ketika Yesus mengasihi kita, Dia memberikan nyawaNya untuk kita yang berdosa
– Glory (reward)
Tuhan tidak pernah membiarkan pengorbanan kita sia-sia. Selalu ada reward yang menanti kita, either di dunia ini atau nanti di surga.

Kita ingin punya hati seperti Yesus Kristus! Beberapa cara:
– embrace unrecognised giving and ministry (pelayanan yang tidak terlihat di depan, yang tidak ada orang yang tahu kecuali Tuhan)
– keep our pride in check and give all glory to God
– seek the need of others
– bear the cost of ministry with joy and thanksgiving

Pelayanan selalu butuh pengorbanan, dan semakin kita dekat dengan Kristus, semakin mudah kita untuk bisa lebih punya hati seperti Kristus. Kita mulai dengan keinginan untuk menjadi berkat bagi orang lain atas dasar kasih Kristus, dan Tuhan akan membentuk kita.

The Mind of Christ berlawanan dengan prinsip dunia ini (semua about ourselves) dan yang umumnya kita yakini pada saat ini. Kira nya kita sebagai anak-anak Kristus mau untuk memiliki hati seperti Kristus!

Post a comment

X