Live in Harmony

  


Pdt Victor Liu
9 Juli 2017

Rekaman Praise & Worship

Tidak ada yang suka bertengkar, tapi karena kita adalah orang yang berdosa, kita cenderung bertengkar dengan orang lain, bahkan dengan orang yang dekat dengan kita. Yakobus 4:1-2 menjelaskan asal pertengkaran dan konflik, yaitu hawa nafsu dari diri kita sendiri (dan khususnya ingin sesuatu yang tidak jadi kenyataan).

Baca Filipi 4:1-3.

Euodia dan Sintikhe kemungkinan besar terlibat banyak dalam jemaat Filipi; sudah bertobat dan setia dalam pekabaran Injil. Surat ini menunjukkan bahwa bahkan di dalam gereja pun tidak ada yang sempurna dan juga ada masalah.

Saat ada disagerement dalam berumah tangga, atau bergereja, dan itu tidak diselesaikan dengan baik, akan membuat masalah yang membahayakan. Dalam jemaat Korintus pun akhirnya ada perpecahan saat ada sebuah disageement. Jemaat Filipi setia dan memberi pengabdian yang luar biasa, tapi dari sini kita bisa lihat bahwa ada sebuah disagreement yang membahayakan persatuan jemaat Filipi.

Bagaimana membangun keharmonisan?

Dalam Filipi sebelum-sebelumnya, Paulus memperjelas bahwa kita yang sudah menyerahkan diri pada Kristus, memiliki kewarga-negaraan surga, seharusnya mempunyai nilai nilai yang mencerminkan demikian.

Dalam konteks Filipi 4:1, Paulus mau berkata bahwa jemaat Filipi sangat dihargai oleh nya (bahwa orang sangat bernilai, bukan barang atau apa pun dalam dunia ini – karena nanti di kekekalan, barang tidak ada lagi harga nya).

Punya kedewasaan dalam Tuhan

Orang yang lebih dewasa dalam rohani akan lebih mudah mengatasi konflik, dibandingkan orang yang masih “bayi” karena masih fokus pada dirinya sendiri seperti anak kecil – yang mau sesuatu dan kalau tidak mendapatkannya akan ngambek dan marah

Sehati sepikir dalam Tuhan (Filipi 4:2)

“..to agree in the Lord”

Paulus tentu ingin mereka mengingatkan mereka apa yang dia sudah tulis sebelumnya (seperti Filipi 2:5) supaya menaruh perasaan dan pikiran kita seperti Kristus (yaitu Dia yang hakikatnya Tuhan tapi tidak mempertahankan hakNya dan dengan suka rela merendahkan diri mengambil rupa seorang hamba (doulos))

Paulus memberikan nasihat kepada jemaat Filipi yang sedang ada konflik untuk kembali mengingat dan mempunyai pikiran seperti Kristus, yang tidak mempertahankan hakNya, rendah hati, dan mengikuti kehendak Allah.

Abraham mengalah dengan Lot – Abraham tidak mempertahankan haknya, dia dengan besar hati mengalah karena dia lebih dewasa rohani dan mengerti.

Contoh praktis:
– Sadar bahwa kita orang berdosa – terkadang kita pun bisa punya respon yang salah, yang akhirnya menyebabkan pertengkaran yang tidak pernah habis!
– Pengakuan dosa, kita mengaku dengan baik saat kita bersalah
– Kerendahan hati, ambil sikap yang baik saat berespon, kalau kita bukan di pihak yang salah

Meminta seorang penolong (ayat 3)

Sunsugos di terjemahkan sebagai rekan pelayan yang setia (true companion). Paulus meminta seseorang untuk menolong dalam menyelesaikan pertikaian yang terjadi di jemaat Filipi. Paulus tidak meyebutkan siapa yang salah, tapi lebih fokus kepada penyelesaian masalah dan prinsip-prinsip.

Ketika kita tidak mampu menyelesaikan konflik, jangan dibiarkan terlalu lama karena waktu tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

Forgiveness dan solving problems go together. Kita tidak bisa menyelesaikan masalah kalau kita tidak punya hati yang mau saling mengampuni terlebih dahulu.

Tuhan bisa membentuk kita melalui konflik supaya menjadi serupa dengan Kristus, karena itu jangan lah memakai konflik untuk membesarkan diri, atau menjadi sebuah kebencian dengan orang lain!

Post a comment

X