Jesus, My Confidence

  


Stephanus Pradhana
11 Juni 2017

Rekaman Praise & Worship

Bagi para pelajar yang sedang studi dan akan menghadapi sebuah ujian, kita bisa melihat ada 2 kemungkinan: ada pelajar yang jarang ke gereja, jadi rajin ke gereja. Tapi ada juga yang biasa ke gereja, jadi jarang ke gereja. Ini sepertinya tergantung dari “Confidence” atau keyakinan. Ada yang menaruh confidence nya pada kekuatan doa, dan ada juga yang menaruh confidence nya pada dirinya sendiri.

“Having confidence in the wrong things will lead us into disastrous situation!” dan tergantung dari berat nya hal yang kita yakini, itu pun juga akan mempengaruhi hasilnya.
Sekarang, apa yang menjadi dasar keyakinan kita saat ini untuk kita bisa diterima di hadapan Tuhan?

Buka Filipi 3:1-9
“Keyakinan kita pada hal-hal lahiriah atau daging, atau diri sendiri, tidak akan membuat kita diterima di hadapan Tuhan. Kita hanya dapat diterima, dibenarkan Tuhan hanya berdasarkan kebenaran yang di anugerahkan Kristus melalui iman kita di dalam Dia!”

Ini bukan pertama kali nya Paulus menulis pada jemaat Filipi. Dia berada di penjara dan menulis hal-hal yang penting, untuk melindungi jemaat Filipi yang saat itu sedang dalam bahaya. Di ayat 2 dikatakan Paulus ingin memberikan “safety” atau “security” pada jemaat Filipi. Bahkan dia mengulang kata-kata “hati-hati” beberapa kali.

Paulus ingin menasihatkan jemaat Filipi untuk berhati-hati pada orang-orang Yahudi yang mengajarkan bahwa mereka yang bukan latar belakang Yahudi untuk tetap harus mengikuti hukum Taurat supaya bisa menjadi umat Tuhan, atau bagian dari keluarga Allah.

“Kenapa kita perlu di terima oleh Tuhan”?
Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan untuk memancarkan terangNya dalam dunia ini. Namun karena dosa, kita kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Dosa bukan hanya hal-hal yang kita perbuat, tapi juga apa yang terpancar dari hati manusia. Dan hukuman dosa adalah maut (Roma 6:23).

HOW CAN WE BE ACCEPTED BY GOD?

Jemaat Filipi waktu itu bergumul tentang hal ini dan mereka di hadapkan pada ajara bagaimana mereka bisa diterima Tuhan:
1) Mereka harus menaati hukum Taurat, beserta tradisi orang Yahudi lainnya seperti disunat
2) Mereka harus memiliki iman di dalam Kristus

Dalam perikop kita pada hari ini, Paulus mau membuktikan bagaimana dia jauh lebih baik daripada jemaat Filipi (dalam hal lahiriah)- dia menceritakan kisah hidupnya sebelum dan setelah mengenal Kristus. Dia menceritakan ini untuk menunjukkan bahwa dia sebenarnya bisa bermegah, tapi dia memilih untuk tidak bermegah dalam hal-hal ini, karena dia tahu kebenaran yang sesungguhnya.

Achivement yang dijelaskan Paulus pada waktu dulu yang dia kira waktu itu untuk bisa diterima Tuhan: 4 pertama tentang asal usul nya, dan 3 berikutnya tentang personal achievement nya (apa yang dia perbuat/kesuksesannya).

Asal Usul Paulus:
– disunat hari ke-8: dilahirkan di keluarga yang taat hukum Taurat, dan dia masuk dalam umat pilihan Allah
– bangsa Israel: umat pilihan Tuhan, “pure bred”, orang Israel asli
– dari suku Benyamin: anak dari Yakub yang lahir di tanah perjanjian, suku yang setia pada kerajaan Daud saat Israel terpecah menjadi dua.
– orang Ibrani asli: hebrew of hebrews. Pada saat itu banyak orang Israel yang sudah terasimiliasi dengan bangsa Yunani dan Roma, dan bahkan ada yang tidak bisa lagi berbahasa Ibrani. Tapi dia berbeda. Latar belakang kekristenan keluarga kita tidak ada hubungannya dengan kita bisa diterima oleh Tuhan, karena ini adalah hal yang pribadi antara kita dengan Tuhan!

Achievement Paulus:
– Dia orang Farisi- dimana jaman itu adalah kelompok orang yang serius untuk belajar dan taat pada Firman Tuhan, mereka memisahkan diri mereka dengan orang lain untuk bisa hidup kudus. Mereka juga taat pada tradisi.
– Semangatnya menganiaya jemaat: “tentang kegiatan” – “zeal” (semangat); orang Yahudi jaman dahulu melihat kekristenan sebagai ajaran yang menyimpang. Orang yang disalib adalah orang yang dikutuk oleh Allah (Ulangan 21:23). Jadi Paulus tidak tinggal diam saat melihat ajaran yang menyimpang. Lihat Kisah Para Rasul 8 untuk melihat semangat Paulus.
– Dia berjuang mati-matian untuk mengikuti hukum Taurat (untuk mendapatkan penerimaan dan perkenanan dari Tuhan)

Kalau ada orang yang dibenarkan karena identitas dan perbuatannya, maka Paulus lah orangnya, bukan? Tapi perhatikan apa kata Paulus setelahnya – bahwa semua “keuntungan” di masa lalu malah menjadi kerugian! Karena semua trophies itu bukan malah mendapatkan penerimaan dari Allah, tapi malahan penghukuman. Mengapa? Karena:
a. Dia sadar dia tidak sempurna, despite of semua perbuatan baiknya. Tuhan menuntut kesempurnaan karena Tuhan Maha Kudus. Saat dia tau kedalaman tuntutan hukum Taurat, dia tahu itu membawa dia pada penghukuman karena tidak bisa melakukannya dengan sempurna.

Kalau Paulus yang begitu hebat saja melihat itu semua sebagai a failure, bagaimana dengan kita yang kehidupan kerohanian nya saja naik turun dan tidak secemerlang Paulus?

Paulus sadar ujung-ujung perbuatan baiknya adalah untuk memuliakan diri nya sendiri (padahal kita diciptakan untuk kemuliaan Tuhan – jadi di saat kita melakukan perbuatan baik untuk kita supaya bisa diterima Tuhan, kita melakukan itu untuk diri sendiri dan itu adalah dosa!).

Jadi tidak lah mungkin kita mendapakan keselamatan atas perbuatan diri kita sendiri! Dan untuk kita yang sudah tahu kebenaran ini, apakah kita hanya tahu atau benar benar yakin? Kita selalu diajarkan di dunia ini untuk mendapatkan sesuatu dengan berusaha. Dan sering kita tanpa sadar berpikir tanpa perbuatan baik atau pelayanan, Tuhan tidak mau menerima kita.

Jadi bagaimana? Kita lihat ayat 9.

In Christ alone, kita bisa dibenarkan, diselamatkan. Karena iman kita kepada Yesus Kristus! Yesus yang taat pada Bapa, setia pada kebenaran sampai mati menanggung dosa kita di kayu salib! Jadi penerimaan Allah pada kita bukan karena usaha kita tapi karena anugerah yang Allah sudah berikan pada kita atas dasar iman kita pada Yesus Kristus!

Bagi Paulus, sekarang:
-) Sumber (source) Tahu dia diterima bukan karena perbuatan baiknya, tapi karena iman nya pada Kristus
-) Dasar kebenarannya (Base): dulu karena menaati hukum Taurat, sekarang karena ketaatan Kristus menaati hukum Taurat dengan tidak bercela
-) Caranya (Means): dulu melalui perbuatan dan perjuangan, sekarang berdasarkan iman

Perbuatan baik bukan lah useless, tapi perbuatan baik itu useless kalau untuk mendapatkan penerimaan Allah! Harusnya itu adalah buah dari kita diterima oleh Allah berdasarkan iman pada Kristus. It”s not the requirement, but the fruit!

Paulus rela kehilangan segala hal (mungkin kekayaan, status, dan teman teman nya dulu) dan bahkan menganggap semua achievements dan kebanggaan asal-usulnya sebagai sampah (atau dari bahasa aslinya adalah kotoran / excrement)! Karena pengenalan nya akan Kristus adalah segalanya.

Sudahkah kita mengenal Kristus secara pribadi? Mengenal Kristus artinya adalah hidup dalam persekutuan yang intim dengan Kristus – bukan kita sekedar tahu atau belajar tentang Kristus, atau bahkan sudah melayani Kristus

F.F Bruce: Knowing Christ includes the experience of being loved by Him and loving Him in return.

Kita dibenarkan karena Kristus, tapi itu tidak seharusnya membuat kita menjadi orang Kristen yang asal-asal-an, atau enak-enak. Ketika kita sungguh-sungguh mengenal Kristus, kita harusnya punya hati yang terus mau mengejar Dia!

Apa yang menjadi keyakinan kita saat ini untuk mendapatkan penerimaan dari Kristus? Atas dasar apa kita menaruh keyakinan kita?

Post a comment

X