Tidak terpengaruh

  


Pdt Victor Liu
24 Agustus 2014

Rekaman khotbah:

Ringkasan khotbah:

Baca lagi Kejadian 6:8-9.
Tuhan memberikan kasih karunia kepada Nuh dan dengan, iman Nuh menyambutnya. Bahkan saat Tuhan menyuruh dia membangun sebuah bahtera, padahal waktu itu belum pernah ada hujan, Nuh patuh dan taat (Kejadian 6:22). Bagaimana ini bisa terjadi? Coba lihat Ibrani 11:7.

BAGAIMANA MENJADI PRIBADI YANG TIDAK TERPENGARUH

Iman yang hidup dan sejati

Iman adalah percaya pada sesuatu yang tidak kelihatan. Iman Nuh adalah iman yang hidup dan sejati. Karena imannya hidup, dia tahu apa yang dia harus lakukan dan taat pada Firman Tuhan.

Ketika kita punya iman yang hidup seperti Nuh, kita akan taat pada Tuhan di tengah situasi apa pun juga, biarpun tidak ada orang yang melihat. Iman yang hidup memberikan kita kekuatan, memberikan kita keyakinan.

Iman yang sejati juga berarti ada sukacita saat kita melayani dan mentaati Tuhan, tidak terpengaruh oleh lingkungan dan situasi kita.

Nuh tidak mau karena dia memilih untuk tidak mau menikmati yang ditawarkan dunia. Bagaimana dengan saudara? Saat ada sebuah pilihan di tengah-tengah krisis, apa yang kita pilih? Apakah kita lebih memilih sebuah keputusan dimana kita bisa menikmatinya?

Keputusan yang Nuh ambil konsisten; di tengah-tengah lamanya dia membangun bahtera, imannya tidak goyah. Padahal besar kemungkinan orang-orang mengoloknya pada saat dia membangun bahtera ini. Belum lagi kalau kita pikirkan bahwa jaman dahulu belum ada mesin-mesin canggih seperti sekarang. Tapi kita lihat, Nuh tidak bergeming.

Kalau Nuh bisa, maka kita pun juga harus bisa! Belum lagi tokoh alkitab lainnya seperti Daniel, Yusuf, dan sebagainya. Mereka adalah orang-orang yang konsisten dalam iman mereka, di tengah-tengah situasi yang menghimpit dan banyak godaan.

—-
Kita akan selalu dihadapkan pada sebuah situasi dimana kita harus membuat sebuah keputusan. Keputusan yang kita ambil, tergantung pada iman yang kita punyai. Apakah kita ambil keputusan sesuai dengan apa yang kita mau? Atau yang Tuhan mau?

Seberapa dalam kita telah terpengaruh oleh dunia ini? Oleh sekeliling kita? Oleh teman-teman kita? Oleh kenikmatan yang sedang kita nikmati saat ini?

Post a comment

X