The Cost of Following Jesus Christ

  


28 Februari 2016
Pdt Victor Liu

Rekaman Praise & Worship

  1. Sampai
  2. Forever reign
  3. The wonderful cross
  4. I surrender all

Kita mempercayai Yesus Kristus sebagai Juru Selamat kita dengan cuma-cuma, dengan iman kita, dan hanya karena anugerah Allah semata. Tetapi itu sebenarnya adalah menuntut sebuah harga yang kita harus bayar, yaitu hidup kita yang diserahkan kepada Kristus.

Hari ini kita akan membahas Lukas 14:33, tetapi mari kita lihat lagi Lukas 14:25-33.
Bagian ini menulis bagaimana Yesus harus yang menjadi utama dalam hidup kita (yang kita sudah bahas pada minggu-minggu sebelumnya).

Summary:

Jesus must be first!
– in a relationship (v26) – focus on LOVE
– in suffering (v27) – focus on WILL
– in possession (v33) – focus on PLEASURE

Lukas 14:33 – THE COST: RENOUNCE OUR POSSESSION
“Demikian pula lah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku”

Melepaskan = renounce – tidak mempertahankan hak/kepemilikan. Berarti kita mengakui bahwa yang kita punya adalah bukan milik kita (dihubungkan dengan kita menyangkal diri dan memikul salib).

MENGAPA KITA HARUS MELEPASKAN SEMUA MILIK KITA?

KARENA TUHAN LAH PEMILIK SEGALANYA

Saat kita lahir, saat kita meninggal dunia, kita tidak membawa dan punya apa-apa. Itulah mengapa Ayub bisa berkata bahwa semua dari Tuhan, bahwa Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil.
Mazmur 24:1, Kolose 1:16 menegaskan bahwa Tuhan lah yang memiliki dunia dan segala isinya!

Ayat ini dimaksudkan supaya kita menyadari bahwa apa yang kita punya adalah milik Dia, dan bahwa itu semua hanyalah sebuah alat untuk kemuliaanNya;
Kita lihat Tuhan memberkati Daud begitu melimpah dan kita bisa lihat Daud memakai itu semua untuk membangun bait Allah yang megah. Yusuf pun demikian pada saat dia menjadi orang penting di Mesir, diberi kelimpahan dan posisi sehingga dia bisa memelihara bangsa Israel. Kita juga bisa melihat di Perjanjian Baru bahwa banyak istri-istri bendahara yang membantu dengan kekayaannya (Lukas 8:3), melayani Yesus Kristus (padahal Kristus kalau mau, tentunya bisa membuat mukjijat untuk makan, dll bukan?).

KARENA ITU SEMUA MEMIKAT HATI KITA

Uang, barang, kedudukan, dan apa saja yang ada di dunia ini, memikat hati kita. Bahkan 1/3 dari pengajaran Yesus pada para murid adalah tentang uang dan kenikmatan dunia ini.

Matius 6:24 mengingatkan kita dimana uang dan Tuhan dikontraskan satu dengan yang lain – dimana Tuhan sebagai pribadi, dibandingkan dengan uang, yang juga bisa menjadi pribadi! Betapa manusia mudah sekali terpikat dengan uang dan kenikmatan dunia, dan sampai me-nuhankan nya!

Apa yang kita punya bisa habis dalam sekejap – pekerjaan kita, bisnis kita, posisi kita, apa saja yang kita punya. Tapi Yesus selalu kekal adanya!

Manusia pada dasar nya adalah rakus. Kita bisa berpikir-pikir dua kali pada saat kita mau memberikan kepemilikan kita kepada Tuhan. Saat kita naik gaji, kita bisa mempunyai pikiran tidak rela untuk memberi lebih banyak lagi pada Tuhan.

Kalau kita tidak bisa mempercayakan diri kita kepada Tuhan, kita akan selalu punya masalah dengan finansial dan masa depan kita. Uang tidak pernah bisa membawa kebahagiaan. Uang diciptakan dan diberikan, sekali lagi, sebagai alat untuk kemuliaan Tuhan semata, dan juga memenuhi kebutuhan kita.


Kalau kita cinta pada dunia dan isinya, cinta kita kepada Tuhan akan hilang. Saat bangun pagi pada hari ini, apa yang kita pikirkan pertama kali? Apakah Tuhan? Kalau bukan, maka itu lah yang kita sebenarnya cintai!

Post a comment

X