Tahun Rahmat Tuhan telah Datang

  


Pdt Efendy Tahir
18 Desember 2016

Rekaman Praise & Worship

Lukas 4

Orang sering melihat Natal sebagai suatu hal yang terbatas hanya pada saat Yesus lahir. Alkitab sebenarnya adalah merupakan sebuah masterprint Allah yang besar. Kejadian 1 dan 2 menceritakan bahwa Allah mau kita untuk mengalami suka cita. Lalu kita melihat manusia jatuh dalam dosa di Kejadian 3 tapi Allah berinisiatif untuk memberikan jalan keselamatan atas dosa. Lalu kita bisa melihat 2 pasal terakhir dalam Wahyu menggambarkan Allah yang mengembalikan kondisi manusia pada apa yang Allah mau dari awal.

Janji di Lukas 4:16-22 adalah sebuah penggenapan dari Yesaya 61.

Yesaya 61 memiliki latar belakang bahwa saat itu umat Tuhan sedang terpecah menjadi utara dan selatan, ada ancaman2 bangsa lain, dan tidak mempunyai harapan. Mereka ada dalam suasana yang terpuruk. Rencana Allah adalah suatu rencana yang terus berlangsung dan tidak bergantung kepada manusia.

Tapi pada saat itu mereka belum tahu siapa yang dimaksud oleh Yesus. Pada waktu Yesus memulai pelayananNya, kondisi bangsa Israel itu mirip dengan kondisi yang sama seperti ratusan tahun lalu waktu Yesaya ditulis.

Rencana Allah adalah sebuah rencana yang panjang

Natal merupakan suatu kesatuan bahwa Tuhan itu memperhatikan dan sudah mempersiapkan sesuatu bagi umatNya yang benar-benar membutuhkan Dia! Natal bukan hanya merayakan kelahiran Yesus dan pada Desember saja, tapi bahwa kita tahu Allah sudah mempersiapkan semuanya bagi kita. Rencana Allah merupakan sebuah rencana panjang, jadi setiap hari kita harus mengalami pemulihan.

Tuhan bukan hanya sekedar datang, tapi Dia pun berkarya (“merawat” – bukan hanya menjenguk).

Yesus datang untuk menandakan bahwa janjiNya (nubuatanNya di Yesaya) telah ditepati.

Yesus lah yang menjadi momen dimana hari rahmat Tuhan telah datang!

Manusia sering berpikir (dari Lukas 4:16-22) bahwa Kristus lahir hanya untuk mendatangkan pembebasan dari kematian, penyakit (padahal dalam konteks teologisnya berbicara tentang kelegaaan, pelepasan).

Lalu lihat Lukas 4:23 – terlihat mereka ingin Tuhan melakukan mukjijat mukjijat (“Mengapa tetap ada orang yang mati?”, “Mengapa tidak semua disembuhkan?”. Padahal pada saat Yesus datang ke dunia, itu hanyalah sebuah cuplikan dari seluruh rencana Allah. Bahwa pemulihan sedang berjalan – sekarang belum waktunya.

Akan ada waktunya pada saat semua penderitaan di dunia ini akan selesai. Perhatikan bedanya Yesaya 61:2 dengan Lukas 4. Ada “hari pembalasan Allah kita” yang tidak disebutkan oleh Yesus. Waktu Yesus datang, Dia datang sebagai Raja! Dia masih memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat. Kalau pada saat Dia datang, sudah digenapi hari pembalasan Allah, maka kita sudah binasa! Nanti akan tiba datangnya hari pembalasan, bukan bagi mereka yang sudah menerima rahmat Tuhan (Yesus), tapi bagi mereka yang masih hidup di dalam kegelapan dan belum menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya.

Akan ada waktunya dimana tidak ada lagi yang bersedih hati, tidak ada lagi yang terkena penyakit, dan tidak ada lagi kematian (Lihat Wahyu 21:1-4). Kita tidak tahu kapan waktu hari pembalasan Tuhan. Natal mengingatkan posisi kita pada saat ini – apakah kita ada di dalam rencanaNya? Apakah kita telah menerima rahmat Tuhan, anugerah Tuhan, Yesus Kristus dalam hidup kita?

Jangan pernah meragukan bahwa Tuhan perduli pada kita, di tengah situasi apa pun yang kita hadapi saat ini.

Post a comment

X