Perjalanan hidup bersama Tuhan

  


 

Pengkhotbah tamu Efendy Tahir
18 Januari 2015

Rekaman Praise & Worship:

Rekaman khotbah:

Ringkasan khotbah:

Kejadian 43

Kalau kita lihat Kejadian 41-43, diceritakan adanya bencana kelaparan di seluruh bumi (Kejadian 41:57), termasuk keluarga Yakub (Kejadian 42:1). Dalam Kejadian 43:1-5, diceritakan Yakub yang berada di posisi yang sulit (lihat Kejadian 42:37-38) – ia tidak ingin Benyamin meninggalkannya. Yakub harus memberikan keputusan yang sulit.

Perhatikan prinsip-prinsip yang kita bisa ambil dari cerita ini.

[1] ALLAH MENUNTUN ORANG PILIHAN KE DALAM RENCANA-NYA

Pada saat Abraham belum mempunyai anak, Allah sudah memberitahukan rencana yang indah bagi keturunannya (Kejadian 15:13-16). Pada saat kita mengambil keputusan, apakah kita melibatkan diri kita dalam rencana Tuhan? Orang pilihan Tuhan sudah dituntun oleh Tuhan, bagai seorang anak kecil yang dituntun oleh orang tuanya.

Yakub tidak tahu bahwa kelaparan yang ada pada saat itu dipakai Tuhan untuk bisa masuk ke dalam rencanaNya. Jadi jangan pernah kita takut dalam menjalani hidup ini (kelaparan atau kejadian apa pun juga), karena Tuhan menuntun dengan caraNya yang ajaib. Bahkan terkadang Dia menutup jalan kita, seolah-olah kita menemukan jalan buntu, supaya kita bisa masuk ke dalam rencanaNya.

Tuhan selalu punya rencana indah bagi kita manusia, bahkan dari awal – namun manusia jatuh ke dalam dosa dan pada akhirnya, kita jadi sering memaksakan kehendak kita.

[2] KITA JUGA PUNYA TANGGUNG JAWAB UNTUK BERUSAHA, NAMUN TUHAN YANG MEMUTUSKAN

Lihat Kejadian 43:8-11 – kalau Benyamin tidak pergi, maka mereka akan mati, akhirnya Yakub mengijinkan. Namun kita lihat juga bagaimana Yakub mempersiapkan semuanya dengan baik.

Kejadian 43:14 – Yakub tahu resikonya. Dia juga tahu sebagai orang benar, dia harus melakukan sesuatu dengan benar. Dan dia juga tahu pada saat dia sudah melakukan yang terbaik, dia juga berserah. Sering kita memaksakan kehendak dan doa kita pada Tuhan. Kita protes pada saat Tuhan tidak mengabulkan permintaan kita.

Kita sering minta kepada Tuhan, namun tidak mempersiapkan diri untuk menerima apa yang baik dari Tuhan (yang tidak selalu sesuai dengan apa yang menurut kita baik).

Lihat Amsal 3:5-6 – mungkin kita bisa salah memilih dan memberikan keputusan, tetapi Tuhanlah yang akan meluruskan dan memutuskan. Kita bisa tenang!

[3] HIDUP ADALAH KESEMPATAN UNTUK MENJADI BERKAT

Kejadian 43:16-34 menceritakan bagaimana saudara-saudara Yusuf bertemu kembali dengan Yusuf. Apa yang dilakukan Yusuf? Dia mendidik saudara-saudaranya. Dalam hidup, kita selalu punya kesempatan untuk menjadi bekat. Orang percaya selalu melihat hidup sebagai suatu kesempatan, bukan hanya dalam situasi yang “baik”, tapi dalam situasi sesulit apa pun.

Yusuf tidak balas dendam, tapi dia juga tidak membiarkan (pura-pura bodoh), tapi dia memberi tahu dan mendidik saudara-saudaranya. Dia ingin saudara-saudaranya bertumbuh dan berubah.

Bahkan di penjara pun dia mengurus dan mendidik para tahanan-tahanan.

Post a comment

X