Pemeliharaan Tuhan dalam situasi yang sulit

  


Pdt Victor Liu
11 Januari 2015

Rekaman Praise & Worship:

Rekaman khotbah:

Ringkasan khotbah:

Kalau kita lihat di Kejadian 37, dikatakan Yusuf berumur 17 tahun sebelum dia mulai dibuang oleh saudara-saudaranya. Lalu dalam Kejadian 41:46, dikatakan Yusuf berumur 30 tahun ketika dipanggil Firaun. Itu berarti dia ada dalam situasi yang tidak enak selama 13 tahun (dan di penjara lebih dari 2 tahun setidak-tidaknya) – walaupun hanya 2 pasal saja diceritakan.

Selama 13 tahun Yusuf menanti sejak mimpi yang diberikan Tuhan! Kita sering tidak sabar menanti hanya seminggu saja! Kita sering ingin berdoa dan meminta jawaban Tuhan sekarang juga, dan tidak sabar saat kita melihat hidup kita tidak berjalan sesuai dengan yang kita maui. Kita harus mencontoh Yusuf.

Semakin kita menyadari pemeliharaan Tuhan, semakin itu mendorong kita supaya kita bisa punya respon yang positif dalam menanti. Yusuf peka dan tahu akan pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya, di tengah situasi yang sulit itu.

SIKAP YANG KITA BISA PELAJARI DARI YUSUF DALAM PENANTIAN

[1] BERHARAP PADA TUHAN

Yusuf, dan bahkan Potifar dan kepala penjara menyadari bahwa Tuhan menyertai Yusuf. Di Kejadian 40 pun Yusuf masih ingat pada Tuhannya, padahal dia ada di dalam penjara!

Di saat kita dalam situasi yang sulit dan tertekan, di situlah iman kita akan ditantang: apakah kita masih ingat sama Tuhan? Apakah kita masih berharap pada Tuhan?

Yusuf bukan orang yang suka menangisi dirinya dan keadaannya (self-pity), tapi terus berharap pada Tuhan. Semakin kita kenal dengan seseorang (seorang sahabat, misalnya), semakin kita akan percaya padanya. Yusuf mengenal Tuhan dengan dekat, karena itu dia bisa percaya penuh kepada Dia!

Dalam 1Samuel 30:6, Daud pun dihadapkan pada situasi yang kritis, namun dia masih berharap pada Tuhan. Dan dalam 2Korintus 1, Paulus menegaskan pentingnya berharap pada Tuhan di tengah keputus-asaan. Tuhan adalah Allah yang Maha Besar, yang Maha Tahu. Keterbatasan kita menghalangi kita untuk melihat masa depan dan mengulang masa lampau. Tapi Tuhan tidak terbatas, karena itu kita harus percaya dan berharap terus padaNya!

Selalu harus dihubungkan antara harapan pada Tuhan dan menanti. Menanti membuat kita kesal dan marah. Orang yang berharap pada Tuhan akan mempunyai keyakinan yang teguh, karena harapan itu tidak tergantung pada situasi dan waktu.

[2] BERSIKAP YANG BENAR

Sikap kita harus dijaga dan ini akan susah dilakukan kalau kita tidak berharap penuh pada Tuhan. Sikap Yusuf selama penantian yang begitu lama dan sulit adalah suatu teladan yang baik. Coba liat Kejadian 40:5-7, yang membuktikkan Yusuf tidak bersusah hati dan masih memperhatikan orang.
Yusuf, tentunya bukan berarti dia tidak berharap untuk keluar dari penjara (karena kalau kita lihat, dia meminta supaya dia diingat saat menafsirkan mimpi), tapi dia punya sikap yang benar. Dia tidak bermuram durja dan berhati kesal.

Saat kita tidak bersyukur pada Tuhan akan situasi kita yang tidak enak, di situlah kita sedang tidak melihat penyertaan Tuhan dan bahwa kita tidak percaya pada kekuasaan dan kebaikan Tuhan.

[3] BEKERJA DENGAN SEPENUH HATI

Yusuf melakukan apa yang dia bisa lakukan dalam penantian. Di rumah Potifar, bahkan di dalam penjara, Yusuf tetap bekerja dan melakukan tanggung jawabnya.

Kita pun harus demikian. Di tengah situasi yang kita tidak suka (boss kita di pekerjaan, atau pekerjaan kita, atau dalam studi, atau apa saja), kita harus tetap melakukan tanggung jawab kita dengan baik! Tuhan tidak pernah memberikan tanggung jawab yang lebih besar kalau kita tidak setia pada tanggung jawab yang sudah diberikan pada Tuhan. Di saat Tuhan membiarkan atau memberikan situasi dan masalah, disitu lah kita bisa bertumbuh!

Tuhan tidak tertidur, Ia memberikan upah bagi orang yang berharap total padanya. Namun janganlah cerita Yusuf ini kita jadikan patokan bahwa kita pun nanti akan diberikan berkelimpahan seperti Yusuf.

Dalam menantikan apa pun juga dan dalam situasi sesulit apa pun yang kau hadapi saat ini, kiranya kita terus mengenal Tuhan, percaya pada pemeliharaan dan kuasaNya, dan kita melakukan apa yang kita bisa pada saat penantian ini dengan hati yang benar dan penuh ucapan syukur!

 

Post a comment

X