Obedience as the Act of Worship

  


Pdt Victor Liu
12 Juli 2015

Rekaman Praise & Worship

  1. Come Thou Fount
  2. Made alive
  3. All things new
  4. I surrender all

Ringkasan khotbah

Worship pada Tuhan bisa dibagi menjadi 3, yaitu corporate worship (secara satu jemaat di gereja bersama-sama), private worship (saat teduh kita pada Tuhan), dan juga saat hidup kita bertabrakan dengan prinsip firman Tuhan dan kita memilih untuk taat pada Tuhan.

Roma 12:1-2 mengingatkan kita untuk mempersembahkan tubuh kita, menunjukkan ada satu ketaatan dalam hidup kita yang dipersembahkan pada Tuhan. Mengapa ketaatan dihubungkan dengan worship (penyembahan) pada Tuhan?

Paul Tripp dalam bukunya menulis bahwa setiap dari kita pasti menyembah sesuatu atau seseorang. Tuhan menciptakan kita untuk menyembah. Kita diciptakan untuk menyembah Dia yang menciptakan kita, namun karena dosa, kita menyembah hal-hal yang lain! Dan kenyataannya, kita ingin taat pada Tuhan, tapi hati kita sering masih menyembah hal atau orang lain. Dan ini problem nya saat hati kita diberikan pada kenikmatan yang lain, dan bukan pada Tuhan.

Our obedience to God is the ultimate worship to God, not through the words that come out of our mouth!

Dan baik untuk kita bisa mengerti kenapa kita harus taat kepada Tuhan. Seperti seorang anak yang disuruh taat pada perintah orang tua, akan lebih baik apabila sang anak mengerti mengapa dia harus taat pada perintah tersebut.

YANG MEMUDAHKAN KITA UNTUK BISA TAAT PADA TUHAN (ROMA 12:1-2)

KETIKA KITA MENGERTI MOTIVASI KITA UNTUK TAAT

“Karena itu, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kepadamu…”

Karena itu -> “itu” dijelaskan dalam Roma 1-11: yaitu karena Kristus mengasihi kita ketika kita berdosa, mengampuni, dan membenarkan kita melalui darah Yesus Kristus (dimana kita seharusnya dihukum karena ketidak taatan kita pada Dia).

Motivasi kita untuk taat bukan supaya selamat, atau menyenangkan hati Tuhan supaya kita bisa berkenan di hadapanNya dan diselamatkan. Tapi Kristus lah yang sudah melakukan pekerjaan itu semua di kayu salib, sehingga kita dibenarkan dan bisa berkenan di hadapan Allah!

Kenapa kita harus taat? Kita orang Kristen harus taat karena ucapan syukur kita kepada Kristus yang mati untuk kita! Kita tidak bisa lagi menikmati dosa karena Tuhan sudah memberikan hidup baru!

Kemurahan di sini = rahmat/mercy (bicara soal kita yang harusnya dihukum, tapi Tuhan tidak menghukum kita). Bedanya dengan grace, kita menerima sesuatu yang kita tidak layak menerimanya.

Apa yang Kristus lakukan untuk kita, itu yang kita harus ingat dan membuat kita untuk taat. Bukan saat orang melihat kita atau menyuruh kita, atau karena perasaan takut dan merasa bersalah, tapi karena ucapan syukur kita atas karya penebusanNya! Ketika hati kita penuh dengan gratitude dan kasih kepada Dia, kita akan selalu mau taat kepada Tuhan dalam penyembahan! Lihat Yohanes 14:15.

MEMILIH DENGAN SUKA RELA

“..mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup.”

Kita dengan suka rela mempersembahkan tubuh yang hidup. Paulus di sini tidak memakai kalimat perintah, tapi suatu nasihat dan ajakan.

Ini juga adalah sebuah gaya bahasa yang dipakai dalam Perjanjian Lama, saat imam imam akan mempersembahkan binatang (dimana binatang persembahan itu masih hidup, lalu dibunuh untuk disembahkan). Ayat ini mau menunjukkan bahwa setiap kali kita mau mempersembahkan, kita ingat binatang yang sudah mati untuk dipersembahkan. Harus ada kematian, supaya ada kehidupan dan pertumbuhan (seperti biji yang di tanah). Mati ke-aku-an kita (gaya hidup yang lama), sehingga kita bisa punya hidup yang diubahkan.

Bukan behavior kita yang diubah (harus A, B, C seperti psikologis umum atau seminar self-improvements), tetapi dari hati yang diserahkan kepada Yesus Kristus. Akan sukar untuk berubah sebagai anak Tuhan saat hati kita tidak diberikan padaNya.

Zakheus orang yang pelit dan cinta uang, dan itu saja yang dipikirkan dia. Tapi saat Kristus menjamah dia, hati dia diubah dan pusat penyembahan nya sekarang adalah Kristus! Zakheus tidak mengubah pekerjaannya (behavior), dia tetap sebagai kepala pajak, tetapi dia berubah total karena hati nya yang berubah!

MEMPERBAHARUI BUDI (AYAT 2)

“renewal of mind”.

Tadi kita berbicara soal hati yang dipersembahkan pada Tuhan, dan sekarang juga ada pikiran yang diubah.

“Jangan menjadi serupa di dunia ini” adalah prinsip prinsip dunia yang sudah dikuasai iblis. Istilah serupa bicara soal “schema” (bentuk);
Pikiran kita harus diubah supaya sejalan dengan firman Tuhan. Suatu proses yang berjalan terus menerus. Tapi pembaharuan budi di sini dalam bentuk pasif, yang berarti bahwa Roh Kudus lah yang menjamah kita.

Apa gaya dunia sekarang ini (supaya kita tahu dan bisa berubah)? Prinsip dunia sekarang ini adalah selalu soal yang kelihatan dari luar (penampilan luar), tidak ada kebenaran absolut (semua relatif), dan kita melakukan apa yang kita enjoy.

Tapi kita sebagai anak Tuhan, kita tahu firman Tuhan! Dan sering kita tidak mengerti bahwa apa yang kita lakukan sekarang (yang tidak sesuai dengan prinsip firman Tuhan) akan menghancurkan hidup kita di masa datang!

Ketika hati dan pikiran kita dipenuhi firman Tuhan, kita akan mudah taat pada Tuhan. Biarlah kiranya kita mau mulai taat sebagai act of our worship!

Dan saat kita harus memilih untuk mengambil sebuah keputusan, kita memilih yang benar.

Post a comment

X