New Year, New Commitment

  


Pdt Victor Liu
1 Januari 2017

Rekaman Praise & Worship

Komitmen = suatu kemampuan untuk melakukan dengan tekad/hasrat untuk melakukan sesuatu. Kalau kita hanya punya keinginan dan cita-cita, tapi tanpa komitmen, itu semua akan sia-sia (hanya keluar dari mulut saja dan tidak jadi kenyataan).

Komitmen pada Tuhan akan sangat mempengaruhi kehidupan kita. Apakah kita memikirkan tentang Tuhan?

Baca Yohanes 6:66-71.

Yesus menantang murid-muridNya untuk berkomitmen dan tidak takut orang-orang akan meninggalkan Dia. Orang banyak ini ingin menjadikan Yesus sebagai Raja (mereka sudah melihat mukjijat Yesus dan mengikut Dia). Mereka ikut hanya karena ingin berkat Yesus, bukan diriNya. Dan ini mirip dengan generasi sekarang dimana banyak anak Tuhan yang hanya ikut-ikutan dan hanya ingin diberkati.

Tuhan lebih memperhatikan kualitas daripada kuantitas

Kualitas akan menghasilkan kuantitas.

Komitmen kita harus jelas kepada siapa yang kita ikuti. Yesus menguji kesungguhan murid-muridNya dalam mengikut Yesus dan kita bisa lihat jawaban Petrus dalam ayat 68-69. Ketika kita ikut Yesus, bukan karena kita disuruh atau ikut-ikutan, tapi karena personal commitment kita pada Yesus Kristus! Bukan karena tiap Minggu ke gereja, atau sudah mengenal dari sekolah minggu sejak kecil, tapi keputusan dan keyakinan pribadi pada Yesus Kristus!

Dan kita bisa melihat bagaimana Tuhan melakukan perkara besar melalui para murid ini.

Komitmen pada Kristus juga berdasarkan dari pengenalan kita pada Kristus

Kita harus tahu kepada siapa kita berkomitmen!

Komitmen pada Kristus harus dijaga senantiasa dan Tuhan memampukan kita karena Tuhan memilih kita

Tuhan memilih dan memanggil, dan juga ada respon manusia pada panggilan Tuhan.

Dalam ayat 70-71, disebutkan satu orang yang tidak dipilih dan dari dasarnya hanya ikut-ikutan dan akan berkhianat. Di satu sisi Tuhan berdaulat tapi di satu sisi memberi kesempatan pada Yudas untuk bertobat dan dia tidak mengindahkannya.

Tuhan pasti memberi kekuatan karena Dia telah memilih kita. Dia tidak akan pernah melepaskan kita. Tapi di satu sisi Yesus juga mengingatkan bahwa komitmen ikut Dia harus terus dijaga. Bahkan sebelum Dia naik ke surga, Dia memberi nasihat pada murid-muridNya untuk menjaga hati mereka dari pesta pora dan kenikmatan dunia.

Tidak ada komitmen setengah-setengah: hanya ada, atau tidak. Dan Tuhan menjanjikan kekuatan dalam mengikuti Dia.

Khotbah Yosua di akhir hidupnya kepada jemaat di Yosua 24:14-16 menuliskan istilah beribadah (worship, serve) berulang-ulang. Apa yang kita worship, itu lah yang kita serve/layani. Sewaktu Yosua berkhotbah ini, mereka berada di tempat dimana Tuhan memberikan janji kepada Abraham sebelumnya.

Bagi Yosua, worship tidak ada yang abu-abu. Sekarang tidak ada tuhan tuhan berhala seperti dulu, tapi ada banyak hal di dunia ini dimana hati kita diberikan padanya (kenikmatan dunia – uang, barang, kebutuhan, populeritas, dan sebagainya).

Kiranya kita pada saat ini, juga mau berkomitmen kepada Kristus, ikut dan layani Kristus dengan hati yang sungguh-sungguh pada Dia! Kita berikan hati kita pada Dia sungguh-sungguh dan sepenuhnya.

Post a comment

X