Kasih Karunia Tuhan sebagai dasar hubungan kita dengan Tuhan

  


Rekaman Praise & Worship:

1. Holy, holy, holy
2. Rejoice
3. Bersorak-sorai
4. Kaulah segalanya
5. Jesus is better

Ringkasan khotbah:

Kasih Karunia Tuhan sebagai dasar hubungan kita dengan Tuhan
Pdt Victor Liu
10 Mei 2015

Iri hati menghancurkan, dan tidak ada dari diri kita yang tidak pernah merasakan hal ini Bahkan pembunuhan pertama yang terjadi dalam alkitab karena iri hati (Kain dan Habel). Akibat dari dosa bukan hanya menunjukkan sikap luar kita yang rusak, tapi juga di dalam kita (hati kita). Baca nasihat dari Amsal 23:17-18.

Dalam konteks, orang-orang berdosa melakukan apa yang mereka mau (tidak takut pada Tuhan), namun kelihatannya mereka diberkati. Namun dengan sesama kita pun di dalam Tuhan, kita juga bisa iri hati (para rasul iri pada Yakobus dan Yohanes yang ibunya meminta untuk mendudukkan mereka di sebelah Yesus di surga, dan banyak lagi contoh yang lain).

Saat kita melihat dan membandingkan diri kita dengan orang lain, di situ lah keinginan mulai timbul, dan akhirnya kita iri hati. Lihat Yakobus 4:1-2. Kita selalu ingin keinginan kita untuk dipenuhi, dan pada saat itu tidak dipenuhi, kita mengambil jalan pintas. Oh, kita bisa menyanyi, melayani Tuhan, dan mengakui Tuhan adalah pusat dari hidup kita; tapi pada saat kita mengingini sesuatu dengan sangat, seringkali kita mau keinginan itu dipenuhi, dan secepatnya!

Semakin keinginan atau hawa nafsu kita itu kita kejar, semakin keinginan itu akan memperbudak hidup kita! Saat kita tidak puas akan apa yang kita punya (pasangan kita, kekayaan, pekerjaan, keluarga, atau situasi kita saat ini), maka semakin itu akan memperbudak hidup dan kita tidak perduli lagi dengan apa yang Tuhan maui. Kita akan melakukan apa saja agar keinginan kita terpenuhi!

Kita harus belajar bahwa tidak semua keinginan kita harus dipenuhi! Dan akhirnya kita berpikir bahwa Tuhan seperti seorang dukun, yang harus mengabulkan semua permohonan kita. Padahal Dia tahu yang terbaik buat kita. Sama halnya seperti seorang anak kecil yang meminta ini itu kepada orang tuanya, sedangkan yang dia minta adalah sesuatu hal yang membahayakan hidupnya (walaupun si anak tidak menyadarinya).

Lihat juga Matius 20 (dan sebelumnya). Perhatikan perumpamaan ini, konteksnya adalah soal reward, bukan soal keselamatan! Petrus sebelumnya menanyakan reward apa yang dia dapat dalam mengikut Tuhan. Lihat Matius 20:15. Berhubungan dengan upah dan berkat, kita harus ingat bahwa Tuhan adalah Tuhan yang berdaulat dan Dia tidak pernah tidak adil pada orang (karena karakter Dia Maha Adil dan Maha Suci!). Tuhan selalu tahu yang terbaik untuk kita dan daripada kita selalu fokus pada apa yang kita belum punya, dan fokus pada orang lain, lebih baik kita takut pada Tuhan dan percaya kepadaNya. Tuhan memberi kita apa yang kita butuhkan saat ini, bukan keinginan yang untuk memuaskan hawa nafsu kita (Yakobus 4:3).

Amsal 23:18 menekankan masa depan dan harapan kita tidak akan hilang di dalam tangan Tuhan yang besar! Yeremia 29:11 menguatkan bangsa Israel yang dibuang ke Babel dan dihukum selama 70 tahun karena ketidak-taatan mereka.

Di dalam tangan Tuhan yang kuat, kita punya kepastian masa depan karena kita tahu Tuhan Maha Kuasa dan juga Maha Adil dan Maha Kasih. Dia tahu yang terbaik bagi kita. Di saat keinginan kita tidak dipenuhi oleh Tuhan pada saat ini, biarlah kiranya kita tidak membandingkan diri kita kepada orang lain karena itu berarti kita tidak bersyukur pada Tuhan atas apa yang Dia sudah berikan bagi kita pada saat ini. Takutlah pada Tuhan!

Apa yang terjadi di masa lampau, kita bisa tenang karena itu semua adalah sebuah rencana yang Tuhan pakai untuk kemuliaanNya, untuk masa depan kita. Musa di padang gurun selama 40 tahun (setelah dia melarikan diri dari Mesir karena membunuh). Empat puluh tahun, tidak ada karya yang dilakukannya di sana. Tapi Tuhan memanggil dia setelah itu semua untuk menggembalakan orang Israel.

Kalau kita sering memikirkan betapa kita sudah membuang buang waktu di masa lampau, keberadaan kita, kesalahan kita di masa lampau, biarlah kiranya kita percaya pada kedaulatan Tuhan, karena di dalam tangan Dia, Tuhan sanggup memakai itu semua seperti Musa! Dia sanggup memakai hidup kita!!

Berharap pada Tuhan, dan bersyukur padaNya! Don’t look at others. Look at Him. Look at the cross. Look at His Grace. His grace is enough for us!

Post a comment

X