Justification (Pembenaran)

  


Pdt Victor Liu
18 September 2016

Istilah pembenaran adalah istilah hukum dimana hakim menyatakan bahwa tuntutan seorang terdakwa dilepas, dibebaskan, dibenarkan. Kita cenderung dikejar kejar oleh dosa kita yang kita lakukan di masa lalu dan sekarang, dan kita selalu struggle untuk bisa hidup kudus di hadapanNya.

Memang tidak akan ada apa pun yang kita bisa lakukan untuk menjadi orang yang baik, suci, dan kudus. Tidak ada apa pun yang kita bisa lakukan untuk membenarkan hidup kita di hadapan Allah.

Hanya kepada iman pada Yesus Kristus saja kita bisa dibenarkan Allah! (Roma 3:26, Roma 3:28, Roma 5:1, Galatia 2:16). Tidak ada perbuatan baik dan kerendahan hati kita yang bisa membuat kita benar di hadapanNya. Karena selalu ada dosa di dalam diri kita, maka tidak mungkin akan pernah kita menjadi orang yang benar. Pada waktu Kristus mati di kayu salib untuk menebus dan membenarkan kita, Allah melihatnya dan menyatakan kita orang benar. Kita bukan lagi orang berdosa tapi orang benar, orang kudus. Sehingga tidak ada orang juga yang bisa menyombongkan dirinya.

Definition of Justification: God declares us to be righteous in His sight because of our faith in Christ Jesus.
Kita masih ada dosa dan kita masih akan selalu berdosa, tapi di mata Tuhan kita dibenarkan karena apa yang Kristus lakukan untuk kita. Di mata Tuhan, kita orang suci dan kudus. Ini anugerah yang besar dari Tuhan!

Implication of Justification:

Salvation is through faith alone

Apa maksudnya beriman pada Kristus? Buah daripada iman kita bukan lah ber gereja. Kadang kita hanya “ber-gereja”, dan bukan “ber-iman”.

Istilah iman sering dipakai untuk menerima, percaya, bertobat, atau “bertobat dan percaya”.
Ada 2 aspek iman: keyakinan/conviction (akan dosa; bahwa kita orang berdosa) dan trust (pada Yesus Kristus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa kita).

Lalu bagaimana dengan orang yang percaya Kristus lalu mulai meninggalkan Tuhan?
– Bisa karena dia dari awal memang tidak sungguh-sungguh menerima Kristus dan menyadari dia orang berdosa.
– Bisa karena dia sudah percaya sungguh-sungguh, tapi seperti Demas (murid Paulus) yang mencintai dunia dan melupakan Tuhan.
– Sudah percaya sungguh-sungguh, tapi struggle akan dosa dan masih menikmatinya.
Kita yakin Tuhan akan terus memanggil kita untuk kembali kepada Dia melalui Roh Kudus.

Apakah kita sudah sungguh-sungguh punya iman yang sebenarnya? Atau kah kita hanya sekedar datang setiap minggu “ber-gereja”, atau kita benar-benar mengerti bahwa kita orang yang berdosa di hadapanNya dan memerlukan Kristus?

Kita percaya dan mengambil keputusan untuk mengikut Kristus sekali seumur hidup, tetapi bergumul dan bertobat akan dosa kita adalah proses seumur hidup. Itu tanda iman yang hidup! Dimana kita terus menerus mengakui dan bertobat akan dosa kita di hadapanNya

There is no condemnation in Christ (Roma 8:1)

Kita punya keyakinan tidak ada lagi penghukuman dari Allah, dan tidak ada lagi permusuhan dengan Allah. Dan itu harusnya membuat kita bersuka cita!

Ini berarti kita mempunyai gairah dan motivasi yang baru, punya tekad baru karena Tuhan sudah mengampuni dan menebus kita, sehingga kita bisa maju sebagai anak Tuhan dalam pergumulan hidup dan dosa kita! Kita mau hidup kita menjadi lebih baik dan lebih indah lagi di mata Tuhan. Bukan karena perbuatan baik kita untuk menyelamatkan tetapi karena buah kita sebagai orang yang benar di hadapanNya!

Post a comment

X