Inseparable

  


Pdt Yohan Candawasa
22 November 2015

Rekaman Praise & Worship

  1. All the poor and powerless
  2. Joyful
  3. Gita Sorga bergema
  4. Here I am to worship
  5. God undefeatable

Roma 8:31-39

Roma 8:31 – Jika Allah ada di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Darimana kita tahu bahwa Allah ada di pihak kita? Karena Dia telah mengirimkan AnakNya sendiri bagi kita. Dan Paulus juga menjelaskan lebih lanjut.

“Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah?”. “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?”

DALAM RANGKA APA KITA TIDAK BISA DIPISAHKAN DENGAN ALLAH?

[1] KITA TIDAK LAGI BISA DIPERSALAHKAN KARENA DOSA DOSA KITA (Ayat 33-34)
“menggugat..membenarkan…membela” – semuanya adalah konteks hukum, di dalam sebuah pengadilan. Sejak Allah memberikan Kristus bagi kita, maka dosa tidak bisa lagi memisahkan kita dari Allah. Kita bisa melihat di sini bahwa Allah ada di pihak kita, BUKAN karena kita di pihak Allah.

Kalau bergantung pada kita di pihak Allah, baru kita tidak bisa dipisahkan dari Allah, maka dengan cepat kita pasti akan terpisah dari Allah.
Perhatikan hidup Daud; dia orang yang hebat (dikatakan “Man after God’s own heart” – namun orang seperti Daud pun tidak mampu memelihara kedekatan terus menerus dengan Allah. Di dalam saat kerohanian manusia yang paling buruk, tidak ada yang lebih buruk dari Daud.
Daud mengambil Betsyeba, istri Uria – dan dia banyak melanggar hukum Allah (bukan hanya “Jangan berzinah”). Orang seperti Daud, yang tentu tau hukum Tuhan, bisa mengambil istri orang yang mengasihi dia dan melanggar Tuhan, walaupun dia pasti tahu (kalau kita berdosa, kita pasti tahu hukum Tuhan yang kita langgar, bukan?).

Kalau kita baca cerita Daud yang banyak menulis Mazmur, kita tidak akan bisa meramalkan kekejian dan dosa yang akan dilakukan Daud. Maka kalau ketidak-terpisahkan kita dengan Tuhan bergantung pada kita sendiri, maka kita tidak akan pernah bisa melakukannya.

TAPI Tuhan lah yang ada di pihak kita! Dan ini memberikan kita keberanian bahwa berapa pun dan apa pun pergumulan kita, jangan mau kita dipisahkan karena dosa! Atau merasa Tuhan meninggalkan kita.
Terkadang sering kita melihat ketidak terpisahan dengan Tuhan dari kemenangan kita atas dosa. Lalu bagaimana dengan Daud?

Satu satunya pengharapan Daud adalah yaitu bahwa Tuhan yang di pihak dia. Bukan dari kehidupan rohani nya. Tuhan berbelas kasihan pada dia. Bahkan kejatuhan Daud itu adalah awal dari hubungan dia yang dalam pada Tuhan. Hati yang hancur, Tuhan tidak pernah pandang hina!

Kita sering menganggap dosa kita memisahkan kita dengan Allah; misalnya saat kita habis melakukan dosa, kita malu berdoa pada Tuhan; atau kita berdoa dan melayani, karena merasa hidup rohani kita sedang baik dan suci. Dan di saat seorang anak Tuhan menyerah dalam pergumulannya dengan dosa nya, dia sedang membiarkan pergumuluan dosa nya sebagai faktor yang memisahkan dia dengan Allah.

Dalam hidup kita, mungkin ada dosa yang kita akan terus bergumul sampai kita bertemu dengan Allah. Bahkan Paulus di masa tua nya, dia berkata dari semua orang berdosa, dia lah paling berdosa. Karena itu janganlah pergumulan kita membuat kita menyerah, karena Tuhan lah yang berpihak pada kita, bukan kita. Allah tidak tergantung pada kita dan tidak pernah memisahkan diriNya dengan kita!

[2] KITA TIDAK LAGI BISA DIPISAHKAN DARI ALLAH MELALUI KESENGSARAAN (Ayat 35-39)

Tidak ada hal apa pun yang kita bisa lakukan yang bisa membuat Dia berhenti mencintai kita. Penderitaan Tuhan dari awal Dia datang sampai di kayu salib (Dia ditolak, diludahi, disalib), tidak pernah bisa membuat dia berhenti mencintai kita! Tapi banyak orang yang ingin berpisah pada Allah karena penderitaan yang menimpa dia. Kita melihat Allah tidak baik.

Kalau dosa tidak lagi bisa memisahkan kita dari Kristus, maka kita bisa berpikir bahwa penderitaan mungkin bisa memisahkan kita dari kasih Kristus. Kita bisa tidak lagi percaya bahwa Tuhan sungguh-sungguh mengasihi kita. Kalau kita bisa dikuatkan melalui penderitaan, itu bukan karena kita, tapi sungguh-sungguh kasih Kristus.

Ada orang yang menderita sedikit, lalu mereka meninggalkan Tuhan. Tapi ada juga orang yang sungguh-sungguh menderita, tapi terus setia melayani Tuhan.
Baca lagi ayat 37.

Bagaimana dengan orang-orang yang ada dalam penderitaan tapi malah semakin dekat dengan Tuhan?
– Habakuk 3:17-19
– Mazmur 73:26
Ini orang-orang yang tidak mau karena kesulitan hidup, lalu merasakan kasih Tuhan tidak ada.


Kalau ada 2 potensi yang bisa memisahkan kita dari Tuhan, yaitu dosa dan kesengsaraan, Paulus meyakinkan bahwa kedua potensi itu TIDAK akan bisa. Bukan karena kita suci atau berusaha keras menjaga kesucian, tapi karena Tuhan di pihak kita! Dia memberikan Kristus bagi kita!

Apa pun pergumulanmu, teruslah bergumul dengan Tuhan, jangan menyerah. Karena Allah tidak pernah meninggalkan kita, sejak Yesus Kristus mati untuk menebus kita.

Natal adalah bagai kisah sebuah pangeran yang mencari mempelaiNya; tapi bukan seperti kisah Cinderella atau Snow White, tapi seperti Hosea yang diperintahkan menikahi seorang pelacur; yang menggambarkan kasih Allah pada orang Israel (dan kita). Tidak ada hal apa pun yang kita bisa lakukan yang bisa memisahkan kasihNya kepada kita, karena Dia sudah memutuskan Dia ada di pihak kita!

Post a comment

X