His Grace Renews Our Life

  


Pdt Victor Liu
25 Desember 2016

Rekaman Praise & Worship

Sepanjang tahun ini kita pasti bergumul dengan dosa, tidak terkecuali seorang pun. Namun anugerahNya lebih besar dari apa yang kita lakukan! Tuhan memberikan anugerahNya untuk mengampuni dosa dan menebus hidup kita, melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib – sebagai hukuman atas dosa kita.

Kasih Kristus di salib memanggil kita untuk datang kepadaNya dan menyembahNya!

Hari ini kita mau belajar dari Manasye dalam 2Tawarikh 33:1-2 – sebuah kisah yang terjadi ribuan tahun lalu, tapi kisah dia sama dengan kisah kita pada saat ini. Manasye, punya seorang ayah yang mengabdi kepada Tuhan, seorang raja. Tapi sayangnya Manasye tidak menuruti teladan ayahnya. Kalau kita baca ayat 3-9 kita bisa melihat apa saja yang dia lakukan, yang bahkan ditulis lebih jahat dari bangsa-bangsa yang telah dipunahkan Tuhan dari depan bangsa Israel.

Ketika pemimpin berbuat dosa, itu akan berpengaruh pada orang-orang yang dipimpinnya dan sekitarnya: pemimpin Gereja, seorang ayah atau ibu yang memimpin keluarga, dan sebagainya! Hakikat manusia orang berdosa dan selalu mencari dosa.

Dosa yang ditulis di sini adalah dosa penyembahan berhala, ketidak percayaan pada Tuhan (mencari peramal, dan mempersembahkan anak-anak [bentuk plural di sini]). Di dunia modern ini, penyembahan berhala saat ini adalah kerakusan. Manusia menciptakan kerakusan atas dirinya sendiri – sampai akhirnya lupa pada Tuhan (kedamaian, rumah tangga harmonis, pekerjaan, kenikmatan dirinya sendiri). Manusia menciptakan tuhannya sendiri dan lupa pada Tuhan! Kita sekarang lebih percaya pada ramalan, bintang-bintang, shio, hong sui, dan sebagainya daripada Tuhan kita!

Manasye melakukan dosa ini terus menerus sampai bahkan mempengaruhi orang orang Israel yang dipimpinnya! Semakin manusia melakukan dosa, semakin susah untuk dilepas. Dan semakin dilakukan terus menerus, semakin tidak peka pada Tuhan – tidak merasa salah (lihat ayat 10 dalam 2Tawarikh 33). Roma 1 berkata Tuhan menghukum dengan membiarkan manusia berbuat dosa semaunya saja.

Namun Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk manusia bertobat dan kembali pada Tuhan (lihat ayat 10), dan Tuhan yang dulu sama dengan yang sekarang. Manasye mengeraskan hatinya dan manusia sekarang (kita) pun juga sama, sering mengeraskan hati dan menghiraukan panggilan Tuhan!

Semua dosa dan yang kita lakukan ada akibatnya. Mungkin tidak “jatuh” sekaligus, tapi dosa lama-lama akan semakin mengikat dan besar. Dan semakin lama semakin masa bodoh dengan resikonya. Hubungan dengan sesama, hubungan dengan Tuhan akan rusak karena dosa. Dalam ayat 11, menunjukkan sebab-akibat, dituliskan Raja Manasye dirantai dan ditawan ke Babel.

Tapi Tuhan juga adalah Tuhan yang murah hati dan pengampun. Dalam 2Tawarikh 33:12, Manasye merendahkan dirinya dan menyerahkan dirinya kembali pada Tuhan. Pertobatan sejati datang dari dalam seseorang dan Tuhan selalu memberikan kasih karuniaNya. Dalam dosa, ada akibat dan pertanggung jawaban, tapi juga ada kasih karunia.

Tuhan tidak butuh harta dan perbuatan baik kita, karena kita hakikatnya manusia berdosa. Yang dibutuhkan hanyalah kerendahan hati kita yang mengaku dosa dan datang kepada Tuhan, membuka hati kita!

2Tawarikh 33:13 menyebutkan Manasye dibebaskan dan bahkan kembali dipulihkan menjadi raja! Ini bukan sebuah dongeng, tetapi sejarah yang nyata yang menunjukkan kasih karunia Tuhan lebih besar dari kesalahan dan dosa kita!

Dia mengampuni dan memulihkan kembali hubungan kita dengan Dia! Cerita ini bukan berarti kalau kita kaya tapi berdosa. bangkrut, lalu bertobat, Tuhan akan kembalikan semua kekayaan kita. Bukan itu! Cerita ini menunjukkan bahwa Dia selalu sanggup menjamah dan memulihkan hidup kita, apa pun dosa kita.

Datanglah kepada Tuhan saat ini juga dengan kerendahan hati dan pertobatan yang sejati! Anugerah Tuhan selalu diberikan kepada mereka yang memintanya, tidak akan pernah dibuang siapa pun itu – apakah dalam konteks keselamatan dimana manusia pertama kali datang kepadaNya, ataupun anak2Nya yang sudah bermain-main dengan dosa!

Kiranya natal ini kita mau berikan hadiah yang terbaik pada Tuhan – kita berkata pada Yesus – “Ini hidup saya, hati saya. Saya persembahkan kepadaMu”

Post a comment

X