Healthy Relationship

  


Seri Buku Filipi
Pdt Victor Liu
Ringkasan khotbah 19 Maret 2017

Rekaman Praise & Worship

Baca Filipi 1:3-8.

Jemaat Filipi adalah jemaat yang generous, yang aktif dalam penginjilan dan murah hati dalam membantu pelayanan penginjilan, tetapi ada masalah di dalam teologi dan juga khususnya hubungan antar jemaat. Membangun relasi memang tidak mudah, dan Paulus mengerti hal ini. Bahkan dalam pasal 2 Paulus banyak membicarakan soal relationship dan berharap mereka (termasuk kita) bisa mengikuti teladannya.

Susah untuk membangun healthy relationship karena manusia umumnya egois (karena dosa) dan dibutuhkan kedewasaan untuk bisa membangun hubungan satu sama lain. The maturity of a person will determine his/her relationship with others!

Beberapa pertanyaan untuk di refleksikan pada hari ini:
– Ada kah seseorang yang membuat mu kesal kalau kau melihat atau memikirkannya?
– Lalu, apa yang kau lakukan pada orang itu?
– Dan apa yang kau lakukan itu membangun, atau semakin membuat kita jauh?
– Kalau itu semakin membuat kita jauh/merusak hubungan, kenapa kita masi melakukannya?
Itu lah dosa, karena manusia penuh ego dan hanya memikirkan kepentingan dirinya!

Teladan Rasul Paulus dalam Filipi 1:3-8:

Mengucap Syukur pada Tuhan

Paulus berkata dia mengucap syukur kepada Tuhan setiap kali dia mengingat jemaat Filipi. Dia tahu Tuhan tidak pernah mengecewakan dan baik, tapi manusia bisa mengecewakan (pasangan hidup kita, anak, teman, pendeta, dan sebagainya).

Mengucap syukur pada Tuhan karena ada sesuatu yang Tuhan kerjakan di tengah tengah mereka. Paulus dalam ayat 4-5 menceritakan syukur nya karena persekutuan jemaat Filipi dalam memberitakan dan membantu pekerjaan Injil, di tengah penderitaan dan tekanan mereka. Walaupun jemaat Filipi juga banyak kekurangan dan masalah nya seperti yang nanti kita akan lihat di pasal-pasal selanjutnya, Paulus memilih untuk fokus pada kebaikan yang di miliki mereka.

Kita pun harusnya demikian, mengucap syukur di tengah keadaan dan keluhan yang kita milki akan seseorang. Tidak bisa membangun relasi dengan mengeluh dan kekesalan terus menerus. Pasti ada kebaikan yang kita bisa dapatkan pada seseorang dan kita bisa mendoakan dengan ucapan syukur dan suka cita!

Saat kita terus mengeluh akan seseorang, itu berarti kita tidak bisa melihat bahwa ada pekerjaan Tuhan yang di lakukan pada orang tersebut.

Berdoa (ayat 4)

Apakah kita mendoakan satu sama lain? (dan dengan suka cita). Kita umumnya jarang dan selalu fokus berdoa untuk diri kita sendiri (masalah kita, masa depan kita, keluarga kita, dan sebagainya).

Ketika kita mendoakan musuh kita, hati kita akan diubah oleh Kristus! Isi doa Paulus pada jemaat Filipi ada di ayat 9-11. Daripada hati kita di rusak oleh kekesalan pada seseorang, jauh lebih baik kita mendoakan orang tersebut dengan suka cita seperti yang dilakukan Paulus.

Menguatkan / Encourage (ayat 6)

Paulus yakin dengan sepenuhnya ada pekerjaan Tuhan yang indah dalam jemaat Filipi (karya Kristus yang sudah menyelamatkan mereka dan dalam kehidupan mereka), dari awal sampai akhir. Bukan dengan kekuatan atau kemampuan sendiri, tapi Yesus Kristus.

Kalau kita tahu kita bisa dan mampu karena Kristus, maka kita akan rendah hati. Sebaliknya kalau kita bersandar pada kekuatan sendiri, kita akan kecewa (kalau tidak sesuai dengan harapan kita) atau menjadi sombong (karena kita tahu itu karena kekuatan dan kemampuan kita sendiri)!

Tuhan belum selesai membentuk orang orang di sekitar kita, karena nya lebih baik kalau kita memberikan kata kata dorongan yang powerful pada mereka, daripada terus mengeluhinya.

Mengasihi (ayat 7-8)

“I hold you in my heart”, “God is my witness” = menunjukkan ketulusan Paulus dalam menulis surat Filipi, dan bukan dengan kasih mesra dirinya sendiri, tapi dari kasih karunia Yesus Kristus yang menguasai hidupnya.

Sebagai anak Tuhan, hubungan kita tidak pernah hanya horizontal saja (“kalau kau baik, aku baik”), tapi harus vertikal (bagaimana Tuhan mengasihi kita). Semakin kita mengerti betapa dalam nya kasih karunia Kristus, semakin kita akan mengasihi sesama kita. Semakin kita akan mudah mengampuni satu sama lain.

Kalau kita susah untuk mengampuni orang lain, itu tandanya kasih kita pada Kristus dangkal! Semakin kita mengasihi Kristus dan melihat kasih karunianya, semakin kita mudah mengampuni orang lain!

“Biarlah kasihmu mengubah sikap orang, tetapi jangan biarkan sikap orang mengubah kasihmu” – Benny Solihin

Post a comment

X