God’s Providence when He says “No”

  


17 Januari 2016
Pdt Victor Liu

Rekaman Praise & Worship

  1. Depper In Love with you
  2. Besar di Dalam Ku
  3. Cornerstone

Kisah Para Rasul 7:54-60

Kisah Para Rasul pasal 7 menceritakan tentang Stefanus sebagai orang pertama yang mati sahid dalam sejarah Gereja mula-mula, yang penuh dengan aniaya waktu itu. Stefanus berdebat dengan para pemuka agama Yahudi, menjelaskan semuanya tentang Yesus Kristus – yang akhirnya mengundang kemarahan mereka.

Tuhan bisa menghentikan penganiayaan Stefanus kalau Dia mau, namun kita bisa membaca bahwa Tuhan membiarkan Stefanus dianiaya sampai mati.

APA RESPON KITA KETIKA TUHAN BERKATA TIDAK?

BAHWA TUHAN YESUS MASIH MENGONTROL KEADAAN DAN MENCINTAI KITA

Ketika Stefanus melihat ke atas, Dia melihat Yesus yang “berdiri di sebelah kanan Allah Bapa” – sebuah ungkapan yang dikutip dari Daniel 7:13-14 yang mau menyatakan bahwa Yesus adalah Sang Mesias, Sang Raja yang akan datang berkuasa di atas segala raja-raja di bumi.

Dan saat Yesus Kristus memakai istilah ini di injil-inji, dipakai untuk menunjukkan kemanusiaanNya (yang menderita, yang bisa merasakan sakit) tapi juga menunjukkan ke-ilahianNya (contoh Markus 2:10). Tapi Yesus tidak pernah mengutip bahwa Dia lah Sang Mesias dari Danial 7:13-14, sampai Dia di dalam pengadilan sebelum disalib.

Yesus, yang dilihat sebagai yang “di sebelah kanan Allah Bapa”, mau menunjukkan bahwa dengan kematian dan kebangkitanNya, segala kuasa di bumi dan di surga diberikan kepada Yesus Kristus. Saat Stefanus melihat penglihatan itu, Yesus sebagai Anak Manusia menjadi Raja yang berkuasa dan juga di akan datang.

Yesus Kristus, yang Maha Kuasa, membiarkan Stefanus dianiaya, tapi bukan berarti Dia tidak dalam kontrol dan tidak mengasihi kita. Perhatikan di ayat ini Yesus di lihat “berdiri” (bukan “duduk”, seperti yang biasa ditulis) – menunjukkan Dia melihat dan Dia tidak masa bodoh, memperhatikan dan memberikan kekuatan/penghiburan.

Saat Tuhan berkata tidak atau membiarkan penderitaan terjadi pada kita, Dia tetap in control dan memperhatikan kita.

KITA SEMAKIN PUNYA HUBUNGAN YANG LEBIH INTIM DENGAN TUHAN

Stefanus menatap ke langit, di tengah situasi seperti itu (menatap = melihat dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh). Pengalaman yang sungguh indah saat di situasi seperti itu, Stefanus tidak takut dan dia menatap ke atas.

Di alkitab, hanya 3 orang yang diberikan pernyataan secara langsung (Stefanus, Paulus, dan Yohanes) tapi kalau kita amati kejadian mereka, mereka ada dalam sebuah situasi kesengsaraan yang dimana Tuhan berkata tidak/membiarkan:
– Stefanus: dianiaya dan dilempari batu
– Paulus: ada duri dalam daging yang dibiarkan Tuhan
– Yohanes: saat dibuang di pulau Patmos

Saat Tuhan berkata “Tidak”, ada hubungan yang ingin Tuhan bangun – supaya kita makin beriman dan makin dekat dengan Tuhan.

KITA MENGERTI BAHWA ITU ADALAH KEHENDAK TUHAN

Alkitab tidak menulis kalau Stefanus meminta Tuhan untuk menolong dia. Stefanus tidak meminta Tuhan untuk mengeluarkan dia dari situasi itu, dan Tuhan juga membiarkan dia menderita sampai mati. Di tengah-tengah situasi seperti itu, Stefanus tetap dengan setia menjalaninya.

Saat Tuhan berkata “Tidak” pada doa dan kemauan kita, itu lah kehendak Tuhan bagi kita. Stefanus tahu saat dia ikut Tuhan, selalu ada pengorbanan dan dedikasi. Saat kita hidup enak-enak terus menerus saat ikut Tuhan dan tidak mau dedikasi dan membayar harga, maka mungkin ada sesuatu yang harus kita ubah dalam kehidupan kekristenan kita.

Kita harus mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita. Contohnya, alkitab berkata bahwa orang yang tidak bekerja, tidak boleh makan. Itu berarti Tuhan berjanji akan memberikan sebuah pekerjaan untuk kita (cepat atau lambat), karena kehendak Tuhan lah supaya kita bisa bekerja. Tetapi “kapan? Kerja apa?”, itu yang kita tidak tahu.

Selama kita tidak tahu apa kehendak Tuhan bagi hidup kita (misalnya apakah kita akan tinggal di Australia atau harus pulang ke Indonesia), kita bisa terus berdoa dan berusaha sambil berharap Tuhan membuka jalan. Sesuai kehendak Tuhan, Tuhan akan menuntun sesuai dengan kehendak Dia.

Namun ada juga kehendak Tuhan yang memang sudah akan terjadi – misalnya alkitab sudah menubuatkan akan ada peperangan, kelaparan, dan gempa bumi; jadi mau bagaimana pun kita berdoa supaya tidak ada hal demikian, akan tetap ada peperangan, kelaparan dan gempa bumi karena memang itu sudah kehendak Tuhan.

Stefanus tahu bahwa inilah kehendak Tuhan, bahwa ada penderitaan dan aniaya dalam ikut Dia. Dan dia menyerahkan semuanya kepada Dia.

KITA MENGERTI BAHWA TUHAN PUNYA RENCANA YANG LEBIH BESAR DARI SEBUAH SITUASI

Di alkitab dikatakan bahwa dalam kejadian itu ada seorang muda bernama Saulus (ayat 58). Meletakkan jubah di depan kaki nya berarti bahwa Saulus seorang pemimpin (dia tokoh agama waktu itu yang dipercaya untuk menganiaya para pengikut Kristus waktu itu). Dan yang indah yang kita bisa lihat nanti, bahwa Saulus bertobat dan bahkan menjadi rasul yang hebat (yaitu Paulus), dipakai Tuhan untuk memberitakan injil dan menulis banyak surat-surat di alkitab. Stefanus mati, tapi ada greater purpose – ada seseorang yang dimenangkan.

Maria dan Martha sedih karena Lazarus sakit dan meninggal (Tuhan tidak menyembuhkannya biarpun Dia bisa – Dia sengaja tidak mau datang untuk menyembuhkan). Kematian Lazarus dipakai memuliakan Tuhan, supaya iman Maria dan Martha bertumbuh mengenal Kristus lebih baik.

Kadang saat Tuhan berkata tidak, itu adalah sebuah redireksi – sebuah direksi yang baru supaya situasi itu bisa menumbuhkan iman kita dan menambah kedekatan kita pada Tuhan. Ada maksud Tuhan yang lebih besar.

Yesus juga tetap naik ke kayu salib memikul semua dosa manusia walaupun Dia berdoa di taman Getsemani.

RESPON POSITIF

Orang yang dipenuhi Roh, penuh dengan submission (tunduk, taat) dan Stefanus submit pada kehendak Tuhan sampai mati. Dia tidak mengeluh, bahkan melihat ke atas dan berdoa untuk orang-orang yang melemparinya.


Saat Tuhan berkata “Tidak”, Dia tau itu adalah yang terbaik untuk kita, Dia ada greater purpose dalam hidup kita melalui situasi itu. Kita lebih dekat dan beriman kepada Tuhan.

Post a comment

X