Anugerah Tuhan pada orang yang berdosa (Yehuda)

  


Pdt Victor Liu
Minggu 1 Maret 2015

Rekaman Praise & Worship:

Rekaman khotbah:

Ringkasan khotbah:

Dalam Matius pasal 1 disebutkan silsilah Yesus Kristus, yang dimana ada beberapa orang yang mungkin kita tidak kenal atau tahu sebelumnya. Kalau kita baca soal Yehuda atau Tamar (dan kebobrokan dosa mereka), mungkin kita akan berpikir bagaimana mungkin mereka ditulis di dalam alkitab! Apa yang mereka lakukan tidak akan bisa hilang dalam sejarah, dan semua dosa yang kita lakukan tidak akan bisa “hilang”, namun Tuhan adalah Maha Pengampun!

Dari Yehuda dan orang-orang di alkitab lainnya (yang lagi, tidak sempurna dan penuh dosa), akhirnya sampai kepada Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Kita bisa melihat betapa besar kasih karunia Tuhan pada kita orang berdosa!

Kejadian 38 menceritakan kebobrokan Yehuda dan Tamar (dan yang biasa kita lakukan sebagai orang berdosa). Pasal 37 menceritakan mengenai kakak-kakak Yusuf yang ingin mencelakai Yusuf lalu Yehuda memberikan pilihan untuk menjual Yusuf saja. Pasal 38 menceritakan sebuah kontras betapa jahat dan bobroknya dosa di dunia pada waktu itu (dan sekarang juga).

Yehuda artinya pujian (praise), walaupun namanya tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan.

KEBOBROKAN YEHUDA

[1] Menjauh dari perseketuan orang-orang percaya

Dalam ayat 1, diceritakan Yehuda menjauhkan diri dari persekutuan, dia meninggalkan saudara-saudaranya (dimana Yusuf jauh dari saudara-saudaranya tapi dia tetap takut akan Tuhan; Yehuda menjauh tapi tidak takut dan menyembah Tuhan). Tuhan melarang orang Israel waktu itu untuk bergaul dengan orang Kanaan, apalagi menikahi mereka. Yehuda bergaul dan terpengaruh (bukan berarti kita tidak boleh berteman dengan orang-orang yang belum mengenal Tuhan, tapi kita tidak boleh terpengaruh, karena kita harus menjadi garam dan terang – itu berarti kita harus berteman dengan mereka, bukan?). Baca Ibrani 10:25, 1Korintus 15:33.

Pada masa sekarang, pergaulan kita dengan teman-teman pun akan mempengaruhi hidup kita. Juga apa yang kita baca dan fokuskan (buku, social media, dll). Yehuda menunjuk pada satu arah dimana dia mau melakukan apa yang dia mau lakukan (di tempat dimana tidak ada saudara-saudaranya).

[2] Salah memilih pasangan hidup (ayat 2)

Nasihat dari Abraham, Ishak (supaya tidak mengambil istri orang Kanaan), tidak diindahkannya. Dia “melihat”, “mengambil”, “berhubungan seks”. Sama dengan Abraham dan Hawa, bukan? “melihat”, “mengambil”, dan “melakukan”.

Yehuda tidak perduli dengan nasihat saat memilih pasangan hidup, dan bahkan kerohaniannya. Saat kita dikuasai hawa nafsu, kita tidak akan pernah mau mendengar nasihat! Yang kita pikirkan selalu “bagaimana saya bisa mencapai tujuan saya, apa yang saya mau”.

Istilah “menghampiri” di sini (“bow” bahasa aslinya), menekankan fokus pada nafsu, bukan “yada” saat Adam menghampiri Hawa (yang artinya “mengetahui”).

Anak-anak Yehuda nantinya pun juga sama bobroknya dengan ayahnya, dimana Tuhan mendisiplinkan mereka nantinya. Yehuda juga terus menerus mempunyai hati yang jahat dan jauh dari Tuhan. Dalam ayat 12 diceritakan Yehuda pergi ke sebuah pesta (hura-hura, seks bebas); “menggunting bulu domba” menunjukkan pesta yang sangat mewah dan immoral waktu itu.

Tamar menyamar menjadi pelacur pada pesta itu (baca terus ayat-ayatnya), karena Yehuda melanggar janji untuk memberikan Syela untuk menikahi Tamar. Yehuda lalu berhubungan seks dengan dia, tidak mengetahui bahwa itu Tama. Tamar mengandung, lalu dia akan dihukum mati (karena tidak ada yang tahu dia mengandung karena Yehuda). Ketika orang-orang tahu bahwa Tamar mengandung karena Yehuda, yang menariknya adalah Yehuda jujur dan bertobat (walaupun dia bisa berbohong)!

Alkitab lalu berkata anak Tamar akhirnya menjadi keturunan dari Yesus Kristus.

Hanya anugerah Tuhan yang bisa menopang dan memakai peristiwa ini semua untuk keselamatan kita. Yehuda bertobat, di tengah kebobrokan dosa-dosa nya! Mungkin ada dosa dosa yang kita lakukan di masa lampau, yang tidak akan kita bisa lupakan. Namun anugerah Tuhan memampukan kita untuk kembali kepada Dia, untuk mengampuni kita. Anugerah dan kasih karunia Tuhan memanggil dan mengubah!  Kembali lah kepadaNya!

Hidup kita berantakan kah saat ini? Hati kita sembunyi sembunyi? Jauh dari Tuhan? Kembali lah kepada Tuhan! Kasih karunia Nya pada kita jauh lebih besar dari apa pun juga. Dengan hati yang lembut dan patah, rendah hati kita datang kepadaNya. Dan Dia tidak akan menolaknya.

He can turn your mess into a message for His Glory!

Post a comment

X