Allahlah pelindungku

  


27 Desember 2015
Pdt Efendy Tahir

Rekaman Praise & Worship

  1. 10,000 Reasons
  2. In Tenderness
  3. Walau Seribu Rebah
  4. It is Well

Mazmur 91:1-16

Pada saat Mazmur ini ditulis, bangsa Israel sedang di dalam pembuangan, ada di situasi yang sulit (bisa dibaca di Mazmur 89) – dimana mereka mempertanyakan Tuhan dimana janji Tuhan dan dimana Tuhan. (Lihat Mazmur 89:49-52)

Mazmur 90-106 memberikan sebuah gambaran bahwa Allah adalah Allah yang berkuasa di atas segalanya. Namun bangsa Israel tidak bisa melihat pengharapan di masa datang, walaupun nabi nabi sudah bernubuat bahwa mereka ada di pembuangan selama 70 tahun (di kitab Yeremia).

PENYERAHAN DIRI KEPADA TUHAN (ayat 1-2)

“Orang (Barangsiapa) yang duduk…” – siapa yang menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Ini hal yang istimewa karena tidak pernah di alkitab ditulis “Yang Mahatinggi dan Mahakuasa” dalam satu kalimat! Bahkan kita bisa melihat 4 identitas tentang Allah di sini. Ini memberikan tekanan yang sangat penting dimana bangsa Israel diberikan kesempatan untuk datang kepada Allah, untuk berserah pada Dia! Dan bukan sembarang Tuhan, tetapi yang Mahatinggi dan Mahakuasa! Ini sebuah penegasan yang mengajak kita untuk datang kepada Dia!

Mahatinggi membicarakan soal kedudukan, berarti kalau ada orang duduk di dalam perlindungan yang Mahatinggi, maka tidak ada lagi yang bisa menggugat dia! (Karena tidak ada lagi yang punya posisi yang lebih tinggi). Mahakuasa – sama halnya, kalau sudah “Mahakuasa”, tidak ada lagi yang lebih berkuasa lagi daripada Tuhan kita!

Entah dalam situasi apa kita saat ini, tapi Allah selalu memberikan kesempatan. Siapa pun kita, kita pasti bisa punya rasa takut, punya rasa kuatir. Tapi kita harus selalu ingat bahwa kita punya Tuhan! Kita butuh menyerahkan diri kita kepada Dia.

TUHAN MEMELIHARA DAN MELINDUNGI KITA (ayat 3-13)

Pemazmur dalam bagian ini ada di posisi yang pasif, mendengarkan.

Kita bisa mengalami sebuah kondisi yang sulit, yang datang tiba-tiba. Tapi ayat 3 ini mengingatkan kita bahwa Tuhan lah tempat perlindungan kita (note: penyakit sampar yang busuk diartikan sebagai rencana yang busuk).

Ayat 7-8: kita harus melihat konteks waktu itu karena “seribu” dan “sepuluh ribu” pada jaman dulu artinya sangatlah banyak (tidak seperti sekarang). Kita bisa dalam situasi yang sangat amat sulit, tapi pemeliharaan Tuhan sungguh ada dalam hidup kita. Tuhan punya banyak cara untuk menopang kita.

TUHAN MENJAMIN ASAL KITA MELEKAT KEPADA DIA (ayat14-19)

Kata-kata yang dipakai di sini adalah kata orang ketiga: “nya” “nya” “nya” dan juga banyak kata “akan” “akan” “akan”. Begitu banyak janji Dia dan bahkan ada jaminan (ayat 15)! Terkadang kita tahu bahwa Tuhan tidak terikat waktu dan dimensi, tapi sering kita merasa Tuhan tidak menjawab kita (padahal Dia sudah menjawabnya!).

Tuhan menjanjikan jawabanNya pada saat kita melekat kepadaNya. Apakah kita melekat kepada Dia?

Post a comment

X